tirto.id - Persija Jakarta mengawali BRI Liga Super 2025/2026 dengan torehan gemilang. Semenjak liga dimulai pada Agustus 2025, Macan Kemayoran belum terkalahkan. Skuad kebanggaan ibu kota ini menduduki puncak klasmen dengan mengantongi 10 poin, sambil mematri torehan 11 gol dan hanya kebobolan 2 gol dalam empat pertandingan.
Modal awal yang apik ini tak lepas dari asa pemain, manajemen, hingga fan Persija yang membuncah setelah Pemprov DKI Jakarta menetapkan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi markas Macan Kemayoran selama kompetisi musim ini. Sebagai tuan di tanah sendiri, Persija mengejar target juara sebagaimana terukir pada 2018 silam.
Muhammad Aldo (29), seorang fan Persija atau biasa disebut The Jakmania, yakin Persija bisa menyabet juara musim ini. Bagi Aldo, dengan kandang yang megah, skuad dan fan punya semangat baru untuk mengejar trofi.
“Musim kemarin kita main seperti tamu, padahal laga kandang. Bolak-balik ke Bogor, padahal di Jakarta ada stadion bagus,” ucap pria asal Jakarta Selatan itu kepada Tirto, Selasa (9/9/2025).
Aldo menyebut stadion kandang adalah ruh bagi tim. Menurut pria yang bekerja sebagai penjaga toko baju ini, konsentrasi pemain dan manajemen Persija terkuras lebih banyak jika menjalani laga kandang di luar kota.
Dengan berkandang di JIS, Aldo menilai pemain dan fan dapat memupuk energi sehingga lebih kuat secara fisik dan mental. Hasil bagus Persija di awal musim BRI Liga Super 2025/2026 adalah buktinya.
“Kalau di Jakarta, Persija ngerasa bertarung di rumah sendiri. The Jakmania merasa tidak datang sebagai tamu. Ini rumah kita, jadi kemenangan kayak jadi wajib,” lanjut dia.
Komentar senada disampaikan Raka Ramadhan (27). Dia tak ragu menyatakan Persija akan menabung tren mentereng di JIS pada kompetisi musim ini. Hal itu sudah tampak dari tidak terkalahkannya Macan Kemayoran di awal musim ini setiap kali bermain di JIS.
“Pertandingan pertama aja bisa langsung libas Persita 4-0 di JIS. Pertandingan di JIS terakhir itu Agustus ini lawan Malut United juga seri [1-1]. Emang JIS kayak ada aura bagus buat performa Persija kalau menurut gue,” ujar pria asal Jakarta Timur itu kepada wartawan Tirto, Selasa (9/9).

Raka menilai dukungan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung sangat meyakinkan bagi Persija. Apalagi, dukungan itu masuk dalam program prioritas Parmono dan wakilnya, Rano Karno alias Bang Doel.
Keseriusan itu, bisa dilihat ketika Pemprov Jakarta mengadakan pertemuan dengan Persija di Balai Kota pada April 2025. Saat itu, Pramono memberikan keringanan pajak tontonan sampai 60 persen bagi Persija. Pemprov turut mengupayakan dukungan sponsorship maksimal untuk memperkuat keberlangsungan tim.
“Pas ketemu itu Pak Gubernur bilang mau bawa trofi ke Balai Kota, pemain harus sejahtera, dan kualitasnya mesti diperhatikan. Bagi gue, itu modal banget sih karena tim sepak bola kota sendiri didukung penuh sama pemerintahnya,” ujar Raka.
Sebagai seorang fan, Raka menilai target menjadi juara liga musim ini bukan sesuatu yang muluk. Persija dinilai sudah punya modal skuad yang baik plus dukungan penuh Pemprov DKI Jakarta.
“Gue yakin juara. Enggak muluk-muluk itu, pasti bisa,” kata Raka percaya diri.
Bukan Sekadar Markas
Pada musim BRI Liga Super 2024/2025 lalu, Persija sering menjalani laga kandang di luar Jakarta. Setidaknya, terdapat dua stadion yang jadi tempat laga kandang kesebelasan Macan Kemayoran: Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor dan Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi.
Namun, di musim baru ini, Pemprov DKI Jakarta telah berkomitmen menjadikan JIS sebagai markas Persija. Pada Februari 2025, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro–BUMD yang mengelola JIS dan PT Persija Jaya Jakarta–memantapkan JIS sebagai "Home of Persija".
Nota Kesepahaman ditandatangani Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin, bersama Direktur PT Persija Jaya Jakarta, Mohamad Prapanca, sebagai komitmen bersama dalam pemanfaatan JIS sebagai markas resmi Persija untuk pertandingan kandang.
Kesepakatan ini mencakup kerja sama strategis pengelolaan serta branding JIS sebagai rumah tetap bagi Macan Kemayoran, termasuk menjadi pusat aktivitas sepak bola mereka dan komunitas dari Persija.
Kerja sama ini juga membuka peluang bagi Jakpro dan Persija menggali potensi bisnis baru, baik dalam bentuk pengembangan ekosistem komersial stadion, merchandise, sponsorship, maupun aktivasi jenama untuk mengoptimalkan pemanfaatan JIS sebagai pusat kegiatan olahraga di Jakarta.
“Kami menegaskan JIS bukan hanya sekadar stadion, tetapi rumah bagi Persija dan kebanggaan bagi seluruh warga Jakarta,” ujar Iwan dalam keterangannya, dikutip Tirto pada Selasa (9/9).
Sementara itu, Mohamad Prapanca, menilai kerja sama ini merupakan momentum penting dalam perjalanan Persija. Hal ini sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memperkuat industri olahraga.
Sebagai stadion yang dikelola secara profesional dengan fasilitas bertaraf internasional, JIS tidak hanya menjadi arena pertandingan. Ia juga menjadi pusat pengembangan bakat sepak bola, ekosistem ekonomi kreatif, serta komunitas olahraga yang lebih luas.
“JIS kini benar-benar menjadi rumah bagi Persija. Dengan fasilitas berstandar dunia, kami optimistis Persija dapat semakin berkembang dan terus mencatatkan prestasi di kancah nasional maupun internasional. Kami juga berharap sinergi ini dapat menghadirkan pengalaman terbaik bagi para pendukung kami, Jakmania,” ucap Prapanca.
Gubernur Pramono pun mendorong keterlibatan BUMD untuk turut mendukung Persija. Saat ini, lima BUMD telah memberikan dukungan penuh kepada Persija. Bahkan, sebanyak 22 perusahaan telah mengajukan permintaan agar logo mereka dicantumkan di jersey Persija.

Asa Meraih Trofi
Usai laga terakhir Persija di JIS pada 23 Agustus lalu, Pramono menyatakan Persija tampak bersemangat mempertahankan posisi di klasemen liga dan rekor belum terkalahkan ketika bertanding di JIS.
Pramono berharap performa Persija musim ini semakin konsisten agar mampu mengulang masa kejayaannya. Pramono yang saat itu hadir dan menyaksikan langsung laga lawan Malut United mengaku kagum dengan permainan Persija.
"Semoga semangat ini terus dijaga. Saya sangat berharap prestasi Persija di musim ini jauh lebih baik," tutur Pramono.
Sementara itu, Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, menilai komitmen Pemprov DKI Jakarta menjadikan JIS sebagai kandang resmi Persija sangat membahagiakan hati fan. Diky menyebut JIS sebagai kebanggaan baru The Jakmania.
Sebagai stadion sepak bola modern dengan fasilitas kelas dunia, JIS menjadi simbol bahwa tim sebesar Persija pantas punya rumah yang juga besar.
“Persija itu Jakarta dan Jakarta itu Persija. Jadi, wajar kalau rasa rindu pulang ke rumah itu akhirnya terobati. Buat kami semua, ini lebih dari sekadar stadion, ini soal identitas,” ujar Diky kepada wartawan Tirto, Selasa (9/9).
Menurut Diky, sebelum JIS ditetapkan sebagai kandang Persija, The Jakmania harus pergi jauh ke luar kota untuk nonton di stadion yang bukan kandang sendiri. Sekarang, suporter bisa naik transportasi umum ke JIS dan menonton langsung aksi skuad Macan Kemayoran di kota sendiri.
Diky menilai, punya stadion keren seperti JIS adalah bonus. Yang paling penting adalah menjadi juara dan membanggakan warga Jakarta. Diky yakin JIS bisa menjadi saksi lahirnya sejarah baru Persija.
“Atmosfer JIS luar biasa. Suara nyanyian Jakmania menggema lebih dahsyat. Tekanan ke pemain lawan bikin Persija lebih mudah mengalahkan mereka. Lampu-lampu stadion menambah vibe modern, tapi rasa kekeluargaannya tetap sama. Rasanya kayak nonton di Eropa, tapi ini di rumah kita sendiri, di Jakarta,” terang Diky.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
Masuk tirto.id


































