tirto.id - Astrio Feligent, salah satu Juru Bicara Partai Gerindra, menilai saat ini banyak yang belum memahami niat mulia dari program-program yang tengah dijalankan oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, terjadi misinformasi atas berbagai arahan yang dimaksud oleh Prabowo Subianto yang baru berjalan selama empat bulan ini.
Misalnya saja program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kerap dikritik, mulai dari soal menu hingga mekanisme program ini. Astrio menilai kritik dan masukan itu hal yang wajar dan semua diterima dengan baik, tapi dia juga menekankan bahwa program ini memang butuh waktu panjang agar manfaatnya dapat terasa.
"Ada kemungkinan program MBG bisa menjangkau 100 persen penerima manfaat pada tahun ini, tapi semuanya masih dikaji dan dihitung terus," ucap Astrio. Menurut hitungan awal, program ini baru akan menjangkau 100 persen penerima manfaat pada awal 2029.
Pendapat Astrio bukan tanpa alasan. Menurutnya, Prabowo Subianto yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra ini bersikeras untuk menyegerakan program MBG agar bisa dinikmati sepenuhnya. "Presiden itu tadi saya bilang itu ibarat seperti orang tua kita. Beliau itu agak geregetan ketika lihat ada anak yang sudah dapat makan, ada anak yang belum makan," tuturnya.
Selain itu, Astrio pun menjawab persepsi miring bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan saat ini berdampak domino terhadap sektor pendidikan hingga menimbulkan PHK. Bagi Astrio, publik perlu melihat semangat efisiensi dan manfaat yang tengah dikejar pemerintah dalam jangka panjang. Astrio juga menyinggung soal bagaimana muncul gerakan penolakan MBG di Papua sampai demonstrasi #IndonesiaGelap yang menggema beberapa hari terakhir.
Berikut hasil wawancara jurnalis Tirto.id dengan Astrio saat berkunjung ke kantor Tirto.id, Rabu (19/2/2025) malam.
Sebelum memulai wawancara, kami mengucapkan selamat atas ulang tahun Partai Gerindra ke-17. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana cerita di balik Rapimnas yang berubah jadi KLB (Kongres Luar Biasa) yang berujung pada deklarasi Prabowo sebagai calon presiden di pemilu 2029 mendatang?
Pertama, ini ulang tahun yang sangat spesial buat Partai Gerindra karena tahun lalu di tanggal 6 Februari 2024 itu Pak Prabowo waktu itu (masih calon presiden) bahkan belum dilakukan pemungutan suara, belum menjadi Presiden terpilih. Ini tahun ke-17, kita dapat kado spesial di mana Pak Prabowo sudah menjabat Presiden. Ini mimpi yang sudah lama sekali diimpi-impikan Partai Gerindra.
Sebenarnya betul rencana awal itu adalah Rapimnas. Kalau rapimnas, berarti ada unsur pimpinan dari semua provinsi bahkan kota kabupaten. Konsiderasinya kita pikir waktu itu jarak antara, kalau sesuai dengan jadwal, rapimnas dengan kongres itu paling beda sekitar 3 bulan dari ulang tahun.
Kita tahu karena Pak Prabowo sekarang sudah menjabat presiden, otomatis secara jadwal pasti beda dengan ketika beliau belum menjadi Presiden. Nah, jadi kita mikir karena kebetulan juga semua pimpinan sudah ada dan secara umum tidak ada penolakan satu pun dari semua ketua DPD seluruh provinsi dan kota/kabupaten ingin mengubahnya menjadi KLB. Langsung untuk mendorong, meminta kesediaan Pak Prabowo untuk memimpin kita kembali selama 5 tahun ke depan sampai 2030
Nah, jadi alasannya, satu karena secara timeline memang toh juga dengan jadwal kongres yang normal tidak beda terlalu jauh. Presiden juga dengan jadwalnya kepala negara pasti akan semakin sulit, ya kan? Jangan sampai terlalu banyak melalui menghabiskan waktu beliau. Ketiga, karena semuanya sudah sepakat untuk mendorong dan meminta kesediaan Pak Prabowo untuk memimpin kita kembali. Tidak ada penolakan sama sekali.
Plus ada alasan rasionalisasi juga. Apa alasannya? Banyak sekali program-program unggulan dari Presiden Prabowo itu yang kita rasa akan semakin terlihat lebih jelas manfaatnya kalau Presiden Prabowo bisa menjabat selama 2 periode, 10 tahun.
Kita bicara program MBG, misalnya.
MBG itu punya short term effect menghidupkan ekonomi lokal, punya domino effect, multiplier effect untuk pertanian lokal, segala macam itu itu ada. Tapi spirit utamanya jangan lupa, long term sebenarnya. Mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting, lalu selama dia masa pertumbuhan supaya achievement akademik juga meningkat, sampai mereka bisa masuk dalam working force supaya mereka jadi manusia yang lebih unggul, punya daya saing ekonomi yang baik.
Nah, program MBG ini enggak bisa dijalanin hari ini, tahun depan kelihatan efeknya atau dua tahun lagi kelihatan. Jadi bayangin yang menerima manfaat ini katakanlah hari ini baru berumur 10-11 tahun, ya paling nggak perlu 10 tahun lagi sebelum mereka masuk ke dunia kerja, karena baru-baru terlihat efeknya. Kita juga merasa bahwa akan lebih maksimal kalau program-program ini dijalankan secara konsisten secara 10 tahun dan hasilnya pun bisa kelihatan.
Begitu juga dengan efisiensi anggaran. Tahap 1, Rp300 triliun, lalu tahap 2 mengumpulkan 250 triliun, dan tahap 3 atau bicaranya tahap 3 efisiensi atau ini tambahan penerimaan negara dari PNBP dan dividen BUMN itu kurang lebih Rp200 triliun juga. Nah ini tuh semuanya akan direalokasikan untuk apa? Untuk program-program yang sifatnya investasi.
Nah kalau kita berbicara investasi itu apa aja sih? Kita bisa berbicara hard infrastructure ya. Ports, jalanan, jalan tol, bendungan, saluran irigasi, tapi jangan lupa juga ada investasi-investasi untuk sumber daya manusia juga nih. Jadi ada investasi di hard asset dan juga investasi di sumber daya manusianya.
Nah ini juga kita percaya baru bisa kita rasakan dengan maksimal hasilnya kalau misalnya presiden bisa menjabat selama 2 periode.
Apa pertimbangan atau langkah yang bisa dibagikan untuk memastikan Prabowo pimpin Indonesia 2 periode?
Kita sadar, masih 4,5 tahun lebih hampir 5 tahun. Masih panjang dan tentu saja semakin dekat dengan pemilu, pasti strateginya semakin dipertajam. Tapi kita dari Partai Gerindra, kita ngomong dari sudut pandang partai, kita sekarang tujuannya very simple. Kita menjadi partai pendukung terbesar pemerintahan Presiden Prabowo. Kita mau make sure bahwa program-program yang akan dicanangkan, sudah direncanakan atau sudah diprioritas oleh Presiden Prabowo bisa berjalan dengan sukses, itu aja.
Karena kita percaya kalau semua program-program yang akan dijalankan oleh Presiden ini berjalan dengan baik, dengan lancar, pasti masyarakat juga bisa melihat hasil kerjanya.
Ini bukan opini-opini ini lagi, tapi masyarakat merasakan langsung, apakah tingkat kesejahteraan mereka meningkat? Apakah tingkat kesehatan mereka bisa meningkat? Apakah pendapatan mereka, mereka bisa dapat pekerjaan yang lebih baik? Ini kan nanti kelihatan sendiri, kalau itu sudah hasilnya kelihatan, sebenarnya kan udah enggak perlu kampanye strategi gimana-gimana, itu sudah the result speaks by itself.
Jadi fokus Gerindra itu memastikan program-program Presiden ini berjalan dengan lancar melalui instrumen apa? Banyak. Satu kita memiliki perwakilan di DPR. Kita mau jalankan fungsi kita di DPR. Fungsi DPR ya sudah pasti, kita memiliki fungsi pengawasan ada fungsi legislasi, ada fungsi anggaran. Ini kita jalankan dengan baik supaya tujuannya bisa menyukseskan program-program pemerintah.
Jangan salah kaprah. Menyukseskan itu kan bukan berarti enggak boleh ngasih feedback. Apakah berarti di DPR setiap kali ada raker, oh bagus pak. Tidak ada komplain sedikit pun, enggak ada masukan, pokoknya jalan aja. Enggak gitu. Feedback itu ya, 'Pak, ini kayaknya kemarin kita setelah melakukan evaluasi, mungkin bisa lebih baik kalau begini'. Itu kan fungsi pengawasan juga.
Kedua, kita memiliki kader-kader yang sekarang bergabung sebagai menteri di Kabinet Merah Putih. Kalau di kabinet itu kan eksekutif. Eksekutif, jadi eksekutor dari program-program. Jangan lupa ada yang menjadi kepala-kepala daerah, yang akan menjalankan program-program ini sampai ke tingkat daerah.
Fokus di tiga hal ini untuk mendukung dan menyukseskan program dari Presiden Prabowo. Sudah. Itu menurut kami itu resep kampanye, strategi yang paling top karena udah enggak butuh apa-apa lagi, sudah ada hasil. Rakyat bisa melihat.
Berarti Partai Gerindra telah berhitung matang bisa memenangkan Prabowo 2 periode?
Kita dari Partai Gerindra dibentuk 17 tahun lalu di mana tidak ada satu pun orang yang percaya bahwa Pak Prabowo bisa jadi presiden. Itu sudah menjadi tekad bulat kita semua. Kita kader dari dulu sudah bertujuan membuat Pak Prabowo jadi presiden dan itu tidak berubah sampai detik ini.
Soal MBG, apa ada kontribusi Gerindra untuk mengusulkan program MBG atau ini gagasan murni Pak Prabowo?
Jadi kalau dilihat secara track record, bahkan dalam kampanye-kampanye Pilpres sebelum 2024, Pak Prabowo sudah sering bicara soal memberi makan anak. Mungkin judulnya beda. Sempat ada revolusi putih, tapi intinya spiritnya sama, yaitu memberi makanan anak-anak Indonesia dengan gizi yang cukup.
Kalau saya flashback sedikit, setelah beliau ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih, itu pilot project sudah dimulai. Itu di Sukabumi kita lakukan pilot project.
Tujuan apa? Tujuannya kalau ini dijalanin satu dapur bisa berapa sih? Ini kan dimulai satu dapur tuh. Ini satu dapur kapasitas ini bisa berapa sih? Per porsinya berapa sih? Lalu distribusi jangkauan radiusnya berapa sih? Baru lah ketemu tuh mulai formula-formulanya, oh satu dapur itu 2.000-3.000 porsi per hari. Oh kurang lebih dengan menu seperti ini, harganya kurang lebih mungkin segini, kalau supply chain-nya begini cost-nya begini. Kalau supply chain-nya kita ubah bisa, lebih efisien dan sebagainya.
Jadi itu memang satu itu sudah program yang dicanangkan oleh Pak Prabowo dari zaman dahulu kala. Dan, ketika beliau akhirnya menjadi presiden terpilih itu langsung digas pol, langsung dibikin pilot project-nya dan itu tidak menggunakan uang negara.
Bicara soal Revolusi Putih, apa bedanya MBG dengan Revolusi Putih?
Intinya pemenuhan gizi. Cuma kalau revolusi putih itu dulu lebih dititikberatkan ke susunya aja. Anak-anak setiap hari dikasih minum susu, tapi spiritnya tidak berubah. Sebenarnya inti ngasih susu itu apa sih? Ada kebutuhan proteinnya kan? Ada kebutuhan protein, lemak dari susu. Cuma memang karena hari ini harus kita sadari bahwa satu produksi susu dalam negeri belum cukup kalau mau dimulai setiap hari. Artinya secara cost juga memang masih belum terlalu bisa dipenuhi.
Seiring dengan waktu, presiden itu gini ya, saya selalu melihat Presiden Prabowo itu kayak bapak. Anak-anak kalau diajak makan menurut anak udah kenyang, tapi kayaknya mau ditambah terus biar kenyang. Sama. Presiden juga bilang gitu. Ini ya walau terbatas tapi percaya angka gizi sudah cukup. Presiden bilang iya, tapi mau lebih. Kayak melihat anak sendiri seperti berniat ngasih makan anak sampai benar-benar kenyang.
Jadi memang ini perlahan-lahan. Kita kan sekarang kan baru mengalokasikan, yang sudah pasti di APBN Rp71 triliun. Itu ada di UU APBN Rp71 triliun itu dana yang ada hari ini. Bagaimana caranya dengan Rp71 triliun ini bisa dikonvensi menjadi semakin banyak penerima manfaat. Tapi seiring dengan waktu, Presiden juga sudah bikin pengumuman kemarin, salah satu realokasi anggaran dari hasil efisiensi-efisiensi ini salah satunya akan masuk penambahan anggaran makan bergizi gratis ini.
Artinya apa kalau penambahan? Satu, prioritas utama nomor 1 itu adalah scope atau jangkauan. Artinya dibanyakin dulu nih. Ini prioritas pertama. Kalau prioritas ini sudah bisa dipenuhi, baru prioritas kedua, yaitu adalah dibuat istilahnya lebih fancy lah makannya. Jadi sumber proteinnya bisa diganti, ya kalau anak suka makan telur rebus, setiap hari bosen. Ganti lah ada susunya segala macam.
Jadi gitu prioritasnya, satu jangkauan dan kedua, varian menu. Jangan salah, ini nilai gizi minimumnya sudah tercapai nih.
Pak Prabowo menaikkan target penerima MBG . Apa itu sudah dihitung dari internal Gerindra dan bisa dilakukan?
Betul. Makanya kan di MBG ini, Presiden ini benar-benar memonitor hampir daily. Memang kalau kita lihat bahkan ratas-ratas dengan Kepala BGN pun cukup sering dilakukan, bahkan di luar ratas, Presiden memonitor terus perkembangannya. Perlu ditakar memang.
Challenge di tahun pertama, tahun pertama itu susahnya apa? bikin dapurnya (SPPG). Itu susah karena kan butuh waktu, butuh namanya kalau di istilah keuangan capex atau capital expenditures. Butuh waktu juga, enggak bisa besok jadi. Kalau di tahun kedua-ketiga itu gampang, semua tinggal operasional aja, dapur sudah ada, tinggal masalah logistik sama supply chain.
Tahun pertama challenging karena itu, karena harus bangun dapur. Ini yang Presiden lagi monitor dan dan Presiden itu sebenarnya maunya semakin cepat, semakin baik.
Tapi kan gini, itu kan juga harus terukur, terukur apa? Satu, kapasitas anggarannya bisa atau tidak, itu harus diukur. Kedua adalah jangan lupa, tujuan utamanya selain ngasih makan adalah ngasih makanan yang secara food security-nya bagus, secara SOP-nya terjaga, jangan sampai kalau diburu-buruin, SOP-nya tertinggal. Ini harus striking the balance nih. Cepet iya, tapi berkualitas juga iya. Jadi ini dimonitor terus Presiden.
Ada kejadian penerima MBG keracunan, bagaimana Gerindra melihatnya?
Jadi saya rasa memang satu, kita juga harus memaklumi lah dari sekian ribu SPPG, setiap hari setiap SPPG bisa memasak sampai 3.000 porsi. Kalau memang ada 1-2 kasus seperti itu, ya kita juga enggak bisa bilang, enggak mungkin terjadi. Jadi masih dalam tahap wajar.
Tapi betul kalau masalah food security itu kan sebenarnya kita mengejar zero mistakes sebenarnya karena kalau sudah keracunan ya, apalagi misalkan kenapa-kenapa kan udah terlambat, bahaya. Jadi food security itu bener-bener kita evaluasi terus, SOP-nya sudah jelas di setiap SPPG itu pasti ada kepala dapurnya. Kepala dapur dan nutritionist ini terus bertugas untuk apa? Salah satunya QC (Quality Control), harapannya nanti semakin lama dapur ini semakin banyak dan semakin handal. Jadi kasus-kasus seperti makanan yang kurang matang atau apa segala macam, itu bahkan bisa di minimalisir.
Bagaimana komitmen Gerindra menyukseskan MBG?
Sebenarnya gini, kalau kita bicara kontribusi, kita bergerak sebagai satu unit sebuah partai. Presiden kebanggaan kita yang juga adalah ketua umum kita sudah membuat program ini dalam kapasitas sebagai presiden, bukan ketua umum partai. otomatis beliau sudah memiliki instrumen-instrumennya, baik itu pelaksanaannya, dalam hal ini Badan Gizi yang berkolaborasi juga beberapa SPPG di Kodim dan koramil, kita percayakan dengan instrumen ini dengan sistem ini.
Tetapi kita juga jangan tutup mata, pasti ada feedback dari masyarakat, sudah terjadi kan feedback-nya. Feedback dari masyarakat itu semuanya itu harus dipastikan terserap dengan baik. MBG ini bukan hanya kota-kota besar, ini sampai ke pelosok-pelosok, sampai ke desa-desa masuk. Jangan lupa kehadiran partai Gerindra ini juga ada sampai ke kota kabupaten.
Jadi kita juga membantu dalam kapasitas: pertama kita memiliki kader-kader yang memang sudah mengabdi baik itu di level pemerintah kota/kabupaten sebagai kepala daerah, kita juga punya kader-kader yang ada di DPRD, provinsi, maupun kota kabupaten.
Kita pengen memastikan bagaimana caranya semua kader-kader Partai Gerindra dan di manapun mereka mengabdi ini, mereka juga harus selalu aware, kalau memang ada challenges-challenges di daerah-daerah tertentu. Misalnya makanannya sering telat, atau kadang-kadang ada, kadang-kadang enggak. Kenapa? Setelah ditelusuri, oh supply chain-nya susah karena jalanan rusak, misalnya. Kita maksimalkan bagaimana caranya, kalau ada yang bisa didukung dari daerah maka kita support.
Bagaimana Gerindra menanggapi aksi penolakan MBG seperti di Papua?
Pertama, kita harus menyerap semua opini dari masyarakat, mulai dari mungkin tidak setuju dengan MBG atau sampai tidak setuju doang dengan menunya. Itu semua harus diserap, tapi, Pak Prabowo ketika mencetuskan program ini itu bukan hanya suatu random feeling. Bukan. Ini dicetuskan karena berdasarkan kajian ilmiah.
Apa Pak Prabowo percaya? Investasi terbesar satu adalah sumber daya manusia. Bagaimana caranya Anda berinvestasi pada sumber daya manusia. Anda berbicara dengan orang-orang yang paling dasar kalau kita ngomong soal itu asal perut dulu, gizi dulu itu nomor satu. Kita sudah tahu teorinya. Anda kurang gizi di 1000 hari pertama kehidupan, Anda stunting. Itu mutlak.
Kedua adalah pertumbuhan. Pertumbuhan tulang otot, berat badam segala macam. Ini sudah terbukti karena Indonesia bukan negara pertama yang melakukan MBG. Contoh kemarin dari Kenya itu secara jelas MBG meningkatkan prestasi akademik. Kehadiran naik, prestasi akademik naik, dan ujung-ujungnya kalau ini dikombinasikan ketika masuk working force, produktivitas mereka baik. Jadi presiden mengambil keputusan ini berdasarkan kajian ilmiah tersebut.
Cuma memang mungkin seperti saya bilang ini long game. Kasih makan hari hari ini, hasilnya baru kelihatan 10-15 tahun lagi baru kelihatan. Jadi nggak mungkin ada masyarakat yang belum sepenuhnya bisa merasakan karena baru berjalan 1-2 bulan lalu mereka beropini, enggak masalah. Tapi pemerintah itu memiliki sebuah good will yang didasarkan pada kajian-kajian. Kalau kita lakukan ini selama periode Anda bertumbuh, Anda jadi manusia lebih unggul.
Kedua, manusia hidup enggak cuma dengan narrow angle. Mungkin mereka punya dilema kehidupan. Contoh ya kasih kita duitnya aja deh daripada kasih makan.
Nah banyak masyarakat kita ini, ya memang kadang-kadang mereka juga kita harus mengerti mereka menjerit, karena untuk kehidupan sehari-hari mereka juga punya banyak kebutuhan, makanya program-program dari pemerintahan Presiden Prabowo bukan cuma MBG, bener kan?
Kalau kita ngomong contohnya apa? Salah satu fokus efisiensi itu salah satunya digunakan untuk investasi di bidang industri, industri kita presiden sudah jelas prioritas downstreaming. Kenapa pengen begitu? karena ingin ada nilai tambah di Indonesia, jangan di luar. Kalau industri nilai tambah bisa di Indonesia, ini pasti akan menyerap tenaga kerja baru. High paying jobs. Ini menyerap tenaga kerja yang bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Ini dalam long term. Hopefully not too long. Ini bisa meng-address issue.
Jadi semua masalah rakyat itu bisa terselesaikan. Masalah apa aja. Dompet selesai, masalah perut selesai, masalah kesehatan selesai, masalah pendidikan juga selesai karena banyak rakyat punya masalah berbeda-beda. Dompet bermasalah, perut bermasalah, kesehatan bermasalah, nggak punya rumah segala macam. Bukan hanya ada MBG.
Pemerintah lagi mencetuskan program rumah masyarakat berpenghasilan rendah. Itu masalah housing. Pemerintah baru kenalkan cek kesehatan gratis. Tujuannya apa? Meng-improve life expectancy supaya jangan sampai telat tapi sudah terdeteksi lebih dini atau pencegahan lebih baik supaya kesehatan lebih baik. Pemerintah membangun sekolah unggulan, renovasi sekolah. Ini meng-address issue bukan cuma MBG.
Selain aksi menolak MBG di Papua, hari-hari ini juga terjadi aksi demonstrasi #IndonesiaGelap yang salah satu tuntutannya mengkritisi dampak lanjutan dari efisiensi anggaran?
Kita harus menjelaskan esensi utama atau definisi utama dari efisiensi itu apa sih sebenarnya. Hari ini banyak salah kaprah soal efisiensi.
Efisiensi itu dianggap spending pemerintah di dalam APBN yang tadinya harusnya di-spend, itu enggak jadi di-spend. Efisiensi itu adalah merealokasikan anggaran-anggaran, dari yang bisa dihemat dari beberapa post-post tertentu lalu direalokasikan kepada program-program lain.
Nah, saya definisikan dulu nih apa yang terkena efisiensi lalu direalokasikan kemana? Kita harus berangkat dari spirit APBN. APBN itu adalah sebuah instrumen fiskal dengan tujuan dua hal. Pertama, APBN itu harus bisa mem-promote growth, yang kedua yang tidak kalah penting yakni APBN itu juga harus bisa mem-promote equality Atau kesejahteraan masyarakat secara merata.
APBN itu penting. Kenapa? Karena APBN itu merupakan salah satu penopang dari ekonomi kita. Kita punya domestic consumption atau konsumsi rumah tangga, kita punya investasi, Kita punya net export, kita juga punya government spending. Jadi sebegitu krusialnya government spending itu. Nah government spending harus memenuhi kriteria itu tadi yang berdampak itu. Satu me-promote economy growth, yang kedua adalah harus Bisa me-promote kesejahteraan masyarakat.
Artinya apa? Spending-spending dari pemerintah Itu harus dapat berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Itu mutlak. Nah kita telusuri.
Efisiensi berarti ada pemangkasan? Saya selalu gini, kita ambil dari kantong kiri buat kita taruh di kantong kanan. Kantong kirinya apa nih kita ngambil nih post-post di kantong kirinya? Perjalanan dinas, FGD, acara seremonial, pengadaan ATK yang tidak perlu.
Terus orang bilang, ya ini kan mau gitu-gitu juga berdampak pada ekonomi. Betul berdampak pada ekonomi. kita juga nyadar. Namanya perjalanan dinas ya berarti Anda akan menggunakan kendaraan, Anda akan menggunakan hotel, kalau ATK, ya Anda akan membeli ATK, ATK pasti punya pabrik. Kita ngerti. Itu juga akan berdampak pada ekonomi. Tapi apakah dampaknya sesignifikan itu dan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat dibandingkan kalau anggaran tadi kita belokin ke kantong kanan di mana kantong kanan ini adalah program-program yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Apa contohnya? Konkret jadi nasi, ayam, telur buat anak-anak Indonesia. Jadi apa? Jadi renovasi sekolah-sekolah yang selama ini rusak sedang atau berat, yang anak-anak kita harus sekolah karena genteng bocor dan segala macam tidak layak. Jadi apa lagi? Jadi pembangunan infrastruktur-infrastruktur di bidang pertanian, kita berbicara bendungan, kita berbicara saluran-saluran irigasi, yang udah jelas kalau itu dibangun dengan cepat, produksi petani akan naik, Kenapa? Tanya aja ke petani yang tinggal di daerah dekat dengan saluran irigasi. Jadi, deket irigasi bisa 3 kali panen, yang nggak dekat dengan irigasi 2 kali panen. Sebegitu berdampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat.
Jadi kita tanya, lebih mana spending ini di-spend untuk hal-hal tadi yang tidak langsung berdampak pada masyarakat atau dibelokkan spending-spending yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
Tapi bagaimana pandangan Anda dengan gerakan dengan tajuk #IndonesiaGelap akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan di era Prabowo Subianto saat ini?
Ini kan adalah hasil daripada disinformasi. Ada pernyataan ke publik seakan-akan ini akan melahirkan PHK-PHK baru. Ini akan memangkas spirit utama, program utama dari kementerian-kementerian. Misalnya, beasiswa, kartu Indonesia pintar. Ada Misinformasi, disinformasi seperti itu, yang pada akhirnya Kan menjadi klir, terang benderang setelah kita mulai minggu kemarin rutin rapat ke DPR, itu maraton full dengan DPR segala macam.
Ada orang bilang abc, akhirnya diluruskan. Puncaknya kalau saya tidak salah ada press conference antara Kementerian Keuangan dengan Pimpinan DPR RI dan itu semua dibantah. Enggak ada itu istilahnya pengurangan karyawan, enggak ada itu istilahnya beasiswa dipotong. Enggak ada.
Spirit pemangkasannya kali itu simpel. Potong perjadin-perjadin yang tidak perlu, potong meeting-meeting, acara-acara seremonial, pengadaan ATK-ATK, itu spirit utamanya. Mau K/L Anda apapun. Spirit utamanya pemangkasannya di situ. Jadi enggak ada itu istilah PHK. Apa yang mau di-PHK? Jadi Saya rasa itu sudah sangat clear disinformasi, tapi disayangkan karena informasi itu sudah terlanjur keluar akhirnya ada yang sudah menangkap disinformasi tersebut dan akhirnya bereaksi padahal kan tidak benar.
Sebab seolah-olah efisiensi anggaran itu hanya untuk MBG. Bagaimana Gerindra merespons kritik tersebut?
Keliru kalau orang menganggap efisiensi ini hanya akan lari ke MBG. Itu keliru. Salah satunya ke MBG iya, tapi tidak semuanya ke MBG. Kenapa saya bisa bilang begitu? Presiden sudah mengatakan dengan jelas ketiga paket ini total Rp750 triliun atau setara 44 miliar dollar AS. Sekitar 24 miliar dollar AS akan masuk ke MBG, dan kalau tidak terbalik sekiat 20 miliar dollar AS akan masuk Danantara.
Kenapa saya bilang tidak masuk ke MBG? Karena Danantara ini, saya spill dikit-dikit aja terkait Danantara.
Danantara sebenernya kan simpel sebagai SWF (sovereign wealth fund). SWF itu adalah investment fund yang dimiliki oleh pemerintah, oleh negara karena BUMN aset-asetnya. Nah Investasi yang akan dilakukan Apa? Contoh-contoh yang bisa diinvestasi Danantara. Seperti sovereign wealth fund pada umumnya, mereka bisa berinvestasi pada hard asset. Artinya bisa berinvestasi pada infrastruktur tuh baik itu pelabuhan atau tol.
Bisa juga berinvestasi pada financial asset. Financial asset ini kan banyak. Orang tahunya financial asset cuma saham. Financial asset juga salah satu adalah Government bond. Artinya apa? Danantara ini bisa membeli government bond. Government bond dipakai buat apa? Membiayai program-program yang dapat dirasakan langsung masyarakat.
Itu tadi saya bilang renovasi sekolah, pembangunan bendungan, saluran irigasi, cek kesehatan. Itu kan uang pemerintah dipakai. Cuma uangnya diambil dari ini (Danantara). Ini kan perputaran uang di dalam negeri. Danantara punya siapa? Pemerintah. Uang pemerintah dibelikan government bond. Tapi Danantara juga sehat karena bond punya return.
Jadi tidak betul ini hanya lari ke MBG. Ini akan lari ke banyak sekali program-program yang menyentuh langsung ke masyarakat. Pemerintah punya program membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pemerintah lagi membangun sekolah-sekolah unggul di kota kabupaten, Pemerintah mau menggaungkan food security, energy security, hilirisasi atau downstream, mau dibuat di dalam negeri. Cek kesehatan gratis dibuat. Apalagi? Renovasi sekolah. Semua ini langsung berdampak pada masyarakat dan di masyarakat semuanya. Jadi salah kalau hanya ke MBG doang.
Kedua Kalau kita berbicara MBG, MBG itu punya multiplier economic effect yang orang lupa. Jadi orang melihat, oh iya membeli makan anak. Cuma begitu doang. Padahal mereka lupa bahan bakunya beli di mana? Bahan bakunya beli dari petani-petani lokal. Ya kan? Hasil perkebunan rakyat, telur-telurnya, daging-dagingnya, pekerja-pekerja yang dipekerjakan di MBG-nya, karyawan yang ditugaskan untuk mengantarnya. Ya enggak? Semuanya itu memakai tenaga kerja lokal, menggerakkan ekonomi lokal.
Kalau kita bisa menggerakkan ekonomi lokal, artinya apa? ekonomi lokal itu Bertumbuh, ekonomi daerah itu bertumbuh dan daya beli masyarakat daerah bertumbuh dan ini penting mas. Kenapa, tahu engak? Karena selama ini kita selalu bilang Indonesia itu Jawa-setris. 60% PDB kita di mana? Di Jawa.
Sedangkan program ini tidak Jawa-setris, MBG. MBG itu didistribusikan secara proporsional di mana ada sekolah, di situ ada MBG secara proporsional. Artinya apa? Ini akan meng-stimulate growth di daerah-daerah yang selama ini di luar Pulau Jawa.
Cuma saya enggak tahu kenapa banyak pengamat yang pintar-pintar itu lebih suka cari mencari kesalahannya, tapi gak mau meng-glorify efek positif. Seperti ini, kesalahannya juga apa? Oh ada dari sekian ratus porsi ada satu porsi mohon maaf kurang matang. Disalah-salahin pengamat. Wah gagal nih akhirnya enggak matang, tapi manfaat enggak di-glorify.
Berapa tahun seluruh anak, 100 persen anak di Indonesia menerima MBG, kalau enggak salah, 71 juta jiwa?
Lebih. Kalau pakai data tahun lalu itu 82 juta jiwa, tapi tiap tahun bertambah. Populasi Indonesia masih dalam uptrend, masih di atas 2 dan bertumbuh. Kalau pakai data tahun ini kurang lebih 82 juta. 80-an juta lah.
Ini Presiden lagi mengkaji. Presiden itu tadi saya bilang itu ibarat seperti orang tua kita. Beliau itu agak geregetan Ketika lihat ada anak yang sudah dapat makan, ada anak yang belum makan. Jadi beliau itu menugaskan ini kalau bisa bilang secepat mungkin.
Tapi begini tadi saya bilang banyak orang yang lupa tahun pertama itu susah untuk benar-benar langsung 100% Kenapa? Ada yang tadi saya bilang itu. Pembuatan SPPG itu makan waktu, makan Capex kecuali sudah ada dapurnya, tinggal jalan, itu lebih gampang. Tapi dengan itu pun Presiden bahkan masih membuka peluang yang menurut saya masih masuk akal untuk bisa 100% tahun ini, tapi itu memang masih kita masih wait and see.
Jadi masih dilihat dulu, tapi ada kemungkinan masuk akal bisa 100% tahun ini. Tapi kalau pun tidak, sebenarnya kan dari awal ketika pertama dimulai di bulan Januari, pemerintah sudah kasih pernyataan firm. PCO juga mengeluarkan pernyataan, target idealnya sebenarnya kalau kita bicara konservatif 100% itu in 5 years.
Jika tidak efisiensi anggaran ini banyak misinformasi dan disinformasi sehingga disalahpahami, Prabowo kemarin sempat menyinggung soal adanya "Raja Kecil" yang melawan program efisiensi anggaran ini. Siapa sebenarnya yang dimaksud Prabowo dengan Raja Kecil ini?
Ini secara umum dan secara umum kita harus fair lah. Banyak loh yang gak suka. Yakin saya banyak yang gak suka. Ya kan? Presiden bilang sendiri waktu di SICC, Kalau kita sedang memerangi koruptor, tebak siapa yang melawan kita? Ya kita perangi ya koruptor itu dan banyak lah memang enggak semuanya nongol di media.
Tapi saya ingin mengatakan juga Presiden juga tahu, salah satu tujuan utama kita ke depan adalah juga meningkatkan kesejahteraan birokrat PNS-PNS kita. Kadang-kadang kita juga harus mengerti banyak sekali dari ASN-ASN kita yang mungkin belum ideal. Nah ini juga salah satu program prioritas Presiden dan mereka enggak sadar efisiensi justru bisa memperbaiki kesejahteraan mereka kalau dilakukan dengan baik, tapi mereka banyak yang short sighted.
Jadi bagaimana Anda menanggapi adanya isu gelombang PHK akibat efisiensi yang dilakukan pemerintah ini?
Pertama kita clear dulu ya. Kalau yang berhubungan langsung dengan APBN, dijamin tidak ada PHK. Yang menggunakan APBN itu, tidak ada satu pun efisiensi dikurangin dari gaji pegawai itu gak ada.
Yang banyak sekarang orang mainkan isunya adalah PHK di sektor-sektor yang terdampak, misalnya hotel. Jadi PHK secondary. Pertama, hotel-hotel industri pariwisata Indonesia mereka swasta ya. Swasta itu terkenal dengan apa? Swasta itu selalu berkenaan dengan agility mereka, dengan adaptability, versatility mereka untuk beradaptasi.
Makanya di dunia ini, bukan hanya Indonesia, di mana pun kita udah mengalami beberapa krisis. Paling recent, global financing crisis 2007-2008 lewat, lalu COVID shutdown, swasta malah kuat. Jadi swasta itu selalu punya resilience untuk bisa berinovasi dalam situasi apapun dan kita harus menyadari itu.
Kedua kalau kita berbicara di sektor tourism, kalau kita berbicara mereka meng-capture wisatawan baik ini traffic dalam negeri dan luar negeri. Contoh, pergerakan penumpang di bandara Ini dicaptured Injourney airport yang mengelola 90% airport Indonesia. 2023 ada 150 juta pergerakan penumpang. 2024 naik jadi 155 juta. Artinya bertumbuh orang yang travel. Wisman Wisman kita 2023 11 jutaan. Wisman kita di 2024 sebentar lagi keluar di BPS Tapi diprediksi kurang lebih 13-14 juta. Artinya meningkat. Selama tahun 2023 Itu ada 800 juta trips. 2024 naik jadi 1 miliar trips.
Apa yang bisa kita baca dari data ini? Trend industri pariwisata, pelancong, turis Itu tuh naik. Artinya terjadi Memang hari ini Kita tau anak muda spending behavior mereka kan Kalau mereka punya penghasilan lebih orang zaman dulu mungkin lebih suka beli pakaian. Kalau mereka lebih suka lifestyle, travel segala macam. Ini kan data-data yang sebenarnya bisa di-capture Potensi-potensi bisa di-capture oleh hotel-hotel ini. Untuk apa? Okupansi.
Oke bisnis hotel bukan cuma okupansi. Ada MICE. Pertanyaan saya memang swasta Anda enggak bisa deketin. Swasta juga perlu loh bentuk ini. Kantor-kantor mereka juga tak cukup Kalau mereka lagi mau bikin kegiatan-kegiatan apalagi ngundang dari berbagai undangan Dan ini juga akan semakin didukung Program-program pemerintah Untuk apa? Konektivitas. Pemerintah mau bangun lebih banyak bandara-bandara Berstandar internasional, Pemerintah mau bikin hilirisasi industri Di daerah-daerah.
Artinya apa? Akan ada jobs di daerah tersebut. Orang kalau ada di situ berarti mereka akan spend Salah satunya apa? ya Di tourism, perhotelan segala macam. ekonomi bertumbuh. Ini kan semua akan men-drive Ke industri perhotelan ini semua. Mereka kan agile, Bisa menangkap dong. Ini potensi justru buat mereka. Jangan karena secara short term Anda memang pemangkasan meeting-meeting, mereka melihatnya tutup buku tahun ini akan sedikit pengurangan. Loh jangan gitu. Anda mungkin kehilangan klien dari pemerintah mungkin yes kita akui, tapi Anda bisa dapat jauh lebih banyak dari klien swasta maupun perorangan. Kok enggak ada mengulik soal ini, cuma mengulik satu angle yang buruknya aja.
Pertanyaannya adalah apakah pemerintah sudah menyiapkan program atau hal lain untuk memitigasi kemungkinan terjadinya PHK ini?
Tadi penjelasan saya baru setengah. Mungkin banyak pengamat yang ngambil sisi buruknya aja. Oke kita berbicara worst case. In short term karena banyak kehilangan klien dari pemerintah dan perjadin-perjadin itu sehingga harus ada layoff, pengurangan karyawan PHK.
Tapi orang pernah mikir enggak dari budget yang diefisiensi dari sini, kan habis kan, ada klien. Tadi ada untuk MBG maupun Danantara yang diinvestasikan untuk semua program-program pemerintah. Ini create jobs enggak? Ini create jobs. Kita akan melahirkan suplier-suplier baru, petani-petani baru, kesejahteraan meningkat, industri-industri.
Jadi semuanya ini budget yang direlokasi untuk these new spending juga akan men-create new jobs, meningkatkan kesejahteraan. Lebih baik lagi, karyawan yang pernah PHK, akhirnya mereka jadi supplier MBG. Bener enggak? Kok ga ada yang bahas di sini? Maksud saya Pemerintah itu, Partai Gerindra mendukung pemerintah itu gigih. Kami enggak anti-kritik, tapi fair dong.
Program unggulan lainnya yakni cek kesehatan gratis. Apa target utama dari program ini?
Paling utama itu sebenarnya adalah prevensi, akses preventif. Kalau kita lihat komponen-komponen kan sebenarnya mungkin kalau ini terlihat sederhana ya, tapi itu meaningful. Tensi, gula, darah. Ya kan? Kita kan tingkat prevalensi diabetes Kita kan tinggi sekali di Indonesia. Jadi tujuan utamanya adalah Kalau bisa idealnya mencegah. Amit-amit kalau mencegah enggak bisa, minimal jangan terlambat banget. Minimal bisa dihandle di tahap awal. Kenapa? Karena memang kita harus sadarin Beban APBN untuk healthcare ini besar sekali
Memang berapa kalau boleh tahu?
Saya tidak hafal, tapi itu cukup menggerus APBN kita. Tapi ini bukan cuma masalah pemerintah pelit. Jangan salah. Kok pemerintah buat kesehatan nggak mau. Bukan. Memang Anda tidak mau umur Anda lebih panjang? Bener gak? Emang Anda kalau disuruh pilih sakit atau sehat, pilih mana? Sehat. Siapa yang mau sakit?
Jadi sebenernya satu ini juga untuk menumbuhkan kesejahteraan masyarakat biar masyarakat gak ada yang sakit. Kita membantu mereka. Kedua, masyarakat pasti lebih untung. Kenapa? Kalau mereka sehat di usia-usia produktif mereka, mereka produktivitas ekonomi perkapitanya juga meningkat.
So it's win-win. Pemerintah juga tidak perlu mengeluarkan anggaran yang terlalu banyak untuk memitigasi dampaknya, tapi di satu sisi masyarakat senang karena mereka sehat, masyarakat lebih produktif secara ekonomi karena mereka sehat. Logika win-win.
Nah masalahnya setelah cek kesehatan gratis, kemudian dirujuk untuk pengobatan dan selama ini mau tidak mau BPJS Kesehatan masih jadi tumpuan terutama untuk kelompok menengah ke bawah. Tapi kita tahu bahwa banyak sekali kritik terhadap kualitas layanan BPJS Kesehatan. Apakah ada tindak lanjut terkait hal tersebut?
Jujur ini kita kita mengapresiasi juga banyak jurnalis yang melakukan investigasi ke lapangan karena betul banyak sekali mungkin. Gerindra punya kantor-kantor sampai ketika ranting, tingkat kecamatan, dan kami menerima komplain, "Pak, Bu ini BPJS lambat". Di sini juga kita tidak menutup diri bahwa BPJS ini apakah sudah sempurna dan tidak perlu perombakan. Salah, tapi kita harus evaluasi berkala.
Tapi kalau kita tarik lagi, tujuan utama satu preventif. Kedua, kalau pun amit-amit gagal me-prevent minimal tertangani sejak dini.
Setelah simpang siur terkait efisiensi anggaran ini, Prabowo akhirnya mereshuffle salah satu menteri dan melantik sejumlah pejabat baru. Apakah reshuffle ini menjadi salah satu hasil evaluasi dari kinerja menteri dan peringatan bagi menteri lainnya?
Pertama, Partai Gerindra pertama menyadari betul namanya reshuffle itu hak prerogatif presiden. Namanya hak prerogatif itu alasannya bisa apapun dari Presiden. Bisa jadi betul terkait bilang tidak ada kesamaan visi misi, atau mungkin ketidakdisiplinan. Tapi bisa juga karena mungkin hanya pergantian personel yang mungkin dirasa kurang cocok aja.
Kedua, kita Partai Gerindra melihat bahwa ketika presiden melakukan reshuffle, beliau pasti punya alasan. Beliau pasti punya pertimbangan-pertimbangan. Sama seperti beliau, banyak sekali masih dalam tanda kutip kita merekrut menteri-menteri dari previous administration. Karena dirasa oh ini orang kerjanya bagus, merah putih, spiritnya sama. Spiritnya sama dengan saya, Gak ada masalah, kita gak usah ngomong Anda warnanya apa, yang penting kita cocok dan merah putih. Sama seperti itu.
Ini juga sama. Beliau pasti memiliki alasan tertentu kenapa Mendiktisaintek Pak Satrio, kita harus ngomong fair, beliau sempat salah menginterpretasi spirit utama daripada inpres (Inpres No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN) juga. Tapi, ya itu kan sudah diluruskan. Intinya tidak ada tuh judulnya yang namanya kenaikan UKT enggak ada, beasiswa dipotong enggak ada. Yang penting menurut saya sudah clear.
Tapi saya tidak tahu apakah itu merupakan alasan reshuffle atau tidak. Tidak tahu karena kita tahu itu prerogatif presiden.
Nah, kalau Gerindra melihatnya apakah reshuffle ini alarm tegas ke menteri untuk selaras dengan Prabowo?
Ya saya rasa pasti, bukan kita merasa. Presiden sudah ngomong 1-2 kali. Beliau sudah ngomong di ratas, ini yang dipublikasi. Kita sudah lihat kan. Dalam pidato-pidato beliau, maupun di acara-acara partai, mau kemarin, sudah sering lah berkali-kali Beliau sampaikan, ya kalau Anda tidak merah putih, Anda tidak mendukung program-program pemerintah yang jelas-jelas tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, ya mungkin Anda tidak bisa di tim ini.
Tim ini, pak Prabowo sudah mengatakan, tim kabinet ini itu sepak bola. Tim sepak bola. Tidak bisa satu orang memenangkan pertandingan. Tidak bisa. Perlu ada pemain dengan role yang berbeda-beda. Perlu ada manager, pelatih. Memang staff-nya ekosistem gitu. Nah, itu yang bisa kita lakukan. Jadi, saya merasa betul, itu it's a very clear message bahwa semua orang harus merah putih, harus serius untuk bekerja dengan benar.
Kritik berikutnya terkait efisiensi ini sering dibandingkan dengan apa yang dilakukan di Ameriksa serikat dan Vietnam. Apakah hal itu jadi bahan masukan untuk melakukan efisiensi dengan cara mengurangi kementerian?
Ini pertanyaan yang sangat bagus. Jadi, yang pertama, ini harus dicatat baik-baik. Pemerintah itu bukan anti-spending. Malah, percaya-enggak-percaya ini, pemerintah itu mau spending lebih banyak. Buktinya apa? Kan kita mau mengejar penerimaan negara. Kalau pendapatan kita makin banyak artinya apa? Spending itu makin banyak dong. Jadi, pemerintah itu mau spending lebih banyak. Tapi, spending-nya yang berkualitas. Spending-nya yang memang tepat sasaran. Jadi, karena beliau tentara itu tepat sasaran.
Sasarannya apa? Kesejahteraan masyarakat. Jadi, sasaran utama itu. Jadi, pemerintah mau spend, bahkan spending lebih banyak. Tapi, dengan catatan spending-nya itu harus spending-nya itu harus berkualitas, harus spending tepat sasaran. Kalau spending-nya tidak berkualitas, kalau spending-nya tidak tepat sasaran, gak sudi kita bayar sepeser pun. Ngapain spending-nya yang tidak berdampak? Tidak berkualitas? Tidak dirasakan ke masyarakat? Ngapain? Itu namanya buang-buang duit, tapi kalau spending benar, kita jalan terus.
Soal K/L, saya tahu ini banyak yang main cek data. Ada yang bilang, Amerika aja, negara dengan GDP terbesar di dunia, departemennya cuma 16. Saya nanya, pernah enggak ada yang ngitung berapa jumlah agensi mereka yang the so-called three letter agency seperti ICE, CIA, FBI, FDA, NSA. Itu tiga huruf semua. Terus sadar enggak kalau mereka (AS) pakai sistem federal. Sehingga setiap negara bagian itu punya badan hukum masing-masing untuk situasi mereka.
Tapi kalau tidak ada fungsinya, ngapain? Filosofinya itu. Jadi, makanya kita mau apa sih? Kementerian itu tupoksinya apa? Kita kan melihat banyak sekali K/L yang tadinya sendiri misalnya KLHK, jadi KLH dan KLK. Itu didasari karena memang ini perlu dipecah. Supaya mereka bisa lebih fokus untuk menyelesaikan KPI-KPI (key performance indicator) dari setiap kementerian masing-masing, dibandingkan ketika digabung.
Tapi jangan salah juga kalau memang ternyata perlu dilakukan penggabungan, ya dilakukan penggabungan. Jadi, intinya spirit utamanya itu. Jadi, jangan terperangkap kabinet gemuk atau tidak. Diperlukan atau tidak? Pemerintah tidak anti-kritik.
Ada yang menanyakan urgensi Danantara apa? Kemudian ada yang mengaitkan dengan Danantara dikhawatirkan akan bernasib seperti kasus 1MDB di Malaysia, meski ada yang berhasil?
Jadi kita berbicara dulu, apa sih yang terjadi sehingga melahirkan urgensi, keperluan untuk pembentukan BPI Danantara. Pertama adalah BPI Danantara ini kan dibentuk dengan mengambil satu scope yang very specific. Apa scope-nya? Management asset. Makanya dinamakan Sovereign Wealth Fund. Sovereign Wealth Fund itu adalah investment fund yang dimiliki oleh state-owned investment fund. Jadi tujuan utamanya adalah yang me-manage fund.
Fund ini apa? Kenapa di-manage? Untuk diinvestasikan. Diinvestasikan untuk apa? Untuk return dan karena ini adalah state-owned enterprises, return-nya artinya untuk negara. Jadi ini lah menghasilkan return semaksimal mungkin untuk negara.
Kita contoh, kita berbicara. Sekarang kita udah sudah tahu asetnya. Aset yang diberikan under management itu sekitar 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp14.715 triliun. Kita bandingkan juga dengan selama ini pattern dari return aset yang selama ini negara dapat. Ini, with all due respect dengan Kementerian BUMN, kita bukan bilang Kementerian BUMN tidak mampu, tapi kita merasa bahwa ini kayaknya Kementerian BUMN terlalu banyak meng-handle. Ya kan? manajemennya, penentuan direksinya segala macam, pertanggungjawaban terhadap negara. Kebanyakan.
Nah, gimana caranya kita buat justru Kementerian BUMN lebih optimal, tapi kita bikin satu lagi temannya BPI Danantara. Mereka bikin satu lagi BPI Danantara untuk mengoptimalkan dari sisi asset management return.
Jadi tujuan utama dari Kementerian BUMN adalah untuk membesarkan return asset yang saat ini at least sampai 2024 (belum optimal). Berapa nih idealnya? Kita kan punya angka-angka pakem, misalnya ini versi banyak ya minimal 2 kali suku bunga, 1,5 kali suku bunga atau kalau mau contoh SWF terbesar di Norwegia, mencapai 11 persen. Bagus kan?
Bayangkan, saya enggak mau berandai-andai, bagus dia bisa 10 persen--double digit. Kita sujud syukur, tapi ini bertumbuh 5 persen aja, berarti sekitar Rp700 triliun, 5 persen kurang lah. Itu bagus.
Nah, oke, saya mengerti Anda mau mengejar return asset tapi what's the logic? Apa benar iya dengan BPI Danantara pencapaian tadi di return asset bisa sampai 3-5 persen? What's the logic? Logikanya sederhana, ini harus di-manage oleh para orang-orang yang profesional. Orang-orang yang memang punya keahlian sebagai investment manager. Because mereka tahu, investment ini bisa dialokasikan ke portfolio di mana aja. Pasti diversifikasi. Aset kita bekerja misalnya di infrastruktur jalan tol, port, airport, real estate, ini hard assets.
Lalu apa? Financial assets. Kita berbicara stocks, kita berbicara bonds, eh jangan lupa juga, investasi di mana? Industri. Industri apa? Hilirisasi. Ingat Danantara ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia. Ini investasi harus berdampak pada Indonesia. Jadi harus untung secara investment tapi jangan lupa membangun ekonomi Indonesia. Invest-nya di hal tersebut yang akhirnya bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Pertanyaannya, bagaimana agar Danantara tidak sampai bernasib seperti 1MDB itu?
Inilah kenapa management daripada BPI Danantara ini nanti satu harus dilakukan oleh profesional, tapi kedua dilakukan jujur dengan transparan. Kenapa Temasek bisa diakui sebagai salah satu SWF terbaik? Karena mereka transparan.
Danantara itu kan sudah diberikan arahan clear. Satu, harus memberikan dampak terhadap ekonomi nasional untuk masyarakat kita. Jadi mereka bisa investasi di industri-industri yang sifatnya downstreaming dalam negeri. Mereka investasi di proyek-proyek yang bisa membantu perekonomian.
Kedua, mereka juga bergerak ke arah sustainability. Nah ini, global trading is moving towards sustainability. Ini bukan keren-kerenan doang biar keren di industri. Kalau kita tidak sustainable, kita akan semakin sulit comply.
In the next 2-3 years, Eropa akan meng-implement CBAM. CBAM is basically carbon border adjusting mechanism. Intinya mereka bilang, kalau carbon footprint tinggi, tarif tinggi. Jika industri-industri kita yang berbasis ekspor tidak bergerak ke sustainabilitas, tidak bisa masuk ke Eropa. Dan bukan hanya Eropa, tapi juga hal yang sama mulai berlaku di Australia, Jepang, Korea, di mana-mana.
Artinya barang kita nanti kalau mau masuk ke negara yang super tinggi, kita bisa bersaing. Jadi sustainability itu bukan gaya, it's a must.
Jadi ketika Presiden bilang, kita akan bergerak ke arah sustainability, itu adalah pasti untuk national interest kita. Bukan kita gagah-gagahan atau keren-kerenan, bukan. It's inevitable. Itu lah fokus berdampak pada masyarakat. Tapi juga mendapat sustainability.
Persoalannya adalah trust. Sejumlah kritik menyampaikan, mengelola dana sekitar Rp 1 triliun untuk Coretax saja enggak berhasil, apalagi sekian ribu triliun. Terlebih rumor sosok yang menjabat nantinya?
Jadi trust is a delicate thing yang harus dijaga. Trust is very hard to earn, very easy to go away. Mengambilnya susah banget tapi begitu ada satu kejadian rusak semua. Jadi trust is the very important thing.
Kita harus fair pertama, Anda kasih contoh 1MDB, oke buruk, tapi engga semua buruk lho. Ya, ada juga temasek. Jadi kita selesai di situ. Pertanyaannya adalah, gimana caranya kita bisa melakukan checks and balances kita. Makanya kita di sini.
Pertama, instrumen mereka apa. Orang yang mengelola, itu harus orang yang capable, profesional di bidangnya. Kedua, harus ada transparansi. Betul nggak? Ini kan yang me-manage dana, dana masyarakat, dana rakyat. Berarti harus ada transparansi sebagai untuk pertanggungjawaban terhadap publik.
Publik perlu tahu ini diinvestasi ke mana aja. Ketiga, jangan lupa, kita harus menjalankan fungsi checks and balances yang memang sudah ada. Baik itu di internal badan itu sendiri, dari eksekutif kan juga ada timuntuk pengawasannya ada, mereka ada dewan pengawas. Fungsi pengawasan juga nanti akan dilakukan DPR.
Jadi saya rasa insyaallah kalau tiga hal tadi bisa terpenuhi. SDM kapabel, transparansi dijaga, pengawasan dijaga, insyaallah ini akan menjadi amanah dan kita akan menikmati hasil daripada aset-aset kita.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rina Nurjanah