Menuju konten utama

BPS: Ekspor Kopi Tembus US$1,49 M pada Januari-September 2024

Nilai ekspor tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (US$1,15 miliar).

BPS: Ekspor Kopi Tembus US$1,49 M pada Januari-September 2024
Petani memanen kopi Arabika di perladangan kawasan lereng Gunung Sindoro, Desa Kwadungan, Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (1/7/2024). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekspor kopi Indonesia selama Januari hingga September 2024 mencapai 342,33 ribu ton. Nilai ekspor yang tercatat mencapai US$1,49 miliar atau sekitar Rp23,1 Triliun. Hal itu disampaikan Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam acara rilis BPS di Jakarta, Selasa (15/10/1014).

Amalia mengatakan bahwa nilai ekspor tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai US$1,15 miliar.

“Jadi, meningkat 29,82 persen. Ini cukup besar karena ternyata kopi semakin banyak diminati pasar global,” ujar Amalia di Jakarta, Selasa.

Amalia menyebut bahwa ekspor kopi Indonesia sepanjang periode Januari-September 2024 didominasi oleh kopi robusta yang tidak digongseng tanpa minyak dengan volume 148,34 ribu ton.

Lalu, olahan kopi yang berbasis ekstrak, esens, atau konsentrat yang mengandung tambahan gula (HS 21011291) tercatat 74,488 ribu ton. Lebih lanjut, kopi instan dikemas dengan berat kurang dari 20 kilogram (HS 21011111) volumenya 54,37 ribu ton.

Jika dilihat berdasarkan negara tujuan, Indonesia banyak melakukan ekspor kopi ke Filipina dengan jumlah85,00 ribu ton, diikuti Amerika Serikat (31,73 ribu ton) dan Malaysia (32,33 ribu ton).

Amalia menambahkan bahwa nilai ekspor kopi ke mancanegara secara kumulatif mengalami peningkatan sebesar 29,82 persen. Pada Januari-September 2024, nilai ekspornya tercatat senilai US$1,49 miliar, lebih tinggi dibandingkan Januari-September 2023 yang sebesar US$1,15 miliar.

Sementara itu, Amalia menyebut bahwa nilai impor kopi pada periode yang sama tercatat sebesar 67,65 ribu ton atau senilai US$319,84 juta.

Sementara, impor kopi relatif kecil yaitu 67,65 ribu ton atau senilai US$ 319,84 juta,” tuturnya Amalia.

Komoditas impor kopi yang dominan adalah kopi robusta tidak digongseng dan tidak dihilangkan kafeinnya dengan volume 35,40 ribu ton, kopi arabika tidak digongseng dan tidak dihilangkan kafeinnya 10,89 ribu ton, dan olahan kopi yang berbasis ekstrak, esens atau konsentrat yang mengandung tambahan gula 10,71 ribu ton.

Sementara itu, negara asal impor kopi Indonesia, yaitu Vietnam, volumenyamencapai 47,27 ribu ton, Brasil 13,04 ribu ton, Malaysia 1,84 ribu ton, dan berbagai negara lainnya 5,50 ribu ton.

Baca juga artikel terkait EKSPOR KOMODITAS atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi