tirto.id - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan Gunung Merapi mengalami enam kali guguran selama 6 jam pengamatan pada Kamis (4/4/2019) dari 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Menurut Hanik, enam gempa guguran yang terjadi selama periode tersebut amplitudonya 8-55 mm dengan durasi 32-78 detik.
Berdasarkan hasil pengamatan visual BPPTKG antara Rabu (3/4/2019) pukul 18.00 WIB sampai Kamis pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi tidak mengalami guguran lava.
Gunung Merapi tidak mengalami guguran lava.
Selain itu, kawah Merapi tidak berasap. Angin di gunung bertiup lemah ke arah barat. Kelembapan udara 75-91 persen dan tekanan udara 568-709 mmHg dan suhu udara berkisar 17.6-20.3 derajat Celsius serta.
Sampai saat ini BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali dalam kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana karena Gunung Merapi Pada level II atau waspada.
BPPTKG mengimbau warga tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi dan warga yang tinggal di kawasal alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Selanjutnya, BPPTKG meminta masyarakat mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau media sosial BPPTKG.
Hal tersebut dilakukan BPPTKG degan harapan agar masyarakat tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra