Menuju konten utama

BNPT Diminta Fokus Tangkap Santoso

Komisi III DPR menyarankan supaya Polri dan BNPT menggunakan momentum menyerahnya dua anggota kelompok Santoso untuk segera menangkap gerombolan ini. Komisi III DPR mendukung BNPT menjadi ujung tombak dari operasi penangkapan Santoso di belantara Poso.

BNPT Diminta Fokus Tangkap Santoso
Sejumlah Personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok santoso di desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3). Antara foto/edy.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diminta fokus dan memprioritaskan kinerjanya untuk menangkap pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah. Apalagi saat ini kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ini dalam posisi terdesak.

“Menyerahnya dua orang pengikut Santoso karena kelaparan beberapa hari lalu harus dijadikan momentum untuk mempercepat penangkapan Santoso,” kata anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Sufmi Dasco Ahmad, di Jakarta, Senin (18/4/2016).

Menurut Dasco, hampir dapat dipastikan kondisi kelompok Santoso saat ini jauh melemah jika dibandingkan satu tahun lalu ketika mereka masih berani melakukan propaganda memamerkan pasukan bersenjata melalui internet.

Karena itu, Dasco menegaskan mendukung BNPT di bawah pimpinan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai ujung tombak penanggulangan terorisme dapat meringkus Santoso dan kelompoknya hidup atau mati.

“Bahkan bila perlu BNPT tetapkan tenggat waktu (menangkan Santoso dan kelompoknya),” kata politikus Partai Gerindra tersebut.

Dia menjelaskan, kondisi hutan pegunungan yang lebat tempat Santoso bersembunyi menjadi hambatan utama. Namun, dia meyakini bahwa Tito Karnavian yang selama ini dikenal sebagai orang lapangan pasti tahu bahwa saat ini adalah kesempatan yang terbaik untuk menangkap Santoso dan kelompoknya yang tersisa.

Dengan menangkap Santoso, kata Dasco, BNPT melakukan dua tugasnya yang diatur dalam Inpres Nomor 46 Tahun 2010 secara sekaligus yakni melakukan pencegahan dan penindakan aksi terorisme.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menggaris bawahi bahwa penangkapan Santoso bukan hanya berarti penegakkan hukum terhadap orang per orang. Namun, lanjut dia, merupakan kampanye yang konkrit bahwa saat ini dan di masa yang akan datang, negara tidak akan kalah pada terorisme.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Rianto pada Sabtu (16/4/2016) mengatakan, Tim Satgas Tinombala berhasil menangkap dua orang yang diduga anggota kelompok teroris MIT pimpinan Santoso.

Keduanya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan berhasil ditangkap di sekitar Poso Pesisir, Jumat (15/4/2016) sekitar pukul 11.30 WITA. Mereka adalah SH alias Faqih (19) bergabung dengan kelompok Santoso pada 2015 sedangkan IB alias AM alias ID (21) pada 2013. (ANT)

Baca juga artikel terkait BNPT

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz