Menuju konten utama

BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir agar tetap selalu waspada dengan potensi gelombang tinggi pada 24 hingga 25 Desember.

BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter
Wisatawan bermain di tepi Pantai Glagah, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Rabu (3/4/2023). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.

tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 24 sampai 25 November 2023.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/11/2023) dilansir dari Antara.

Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur ke selatan dengan kecepatan 6-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara," katanya.

Kondisi itu, kata Eko Prasetyo menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh hingga ke Lampung.

Kemudian, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Pulau Sumbawa, perairan Kep. Anambas-Natuna, perairan Kepulauan Subi-Serasan, Laut Natuna, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Arafuru bagian timur.

Sedangkan gelombang lebih tinggi, yakni di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.

Adanya potensi gelombang tinggi itu, Eko Prasetyo juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Baca juga artikel terkait WASPADA GELOMBANG TINGGI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto