Menuju konten utama

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Donggala Pukul 17.39 WIB

BMKG resmi mencabut peringatan tsunami untuk wilayah Donggala Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), pukul 17.39 WIB.

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Donggala Pukul 17.39 WIB
Seorang anak melintas di depan rumah yang roboh akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). ANTARA FOTO/HO/BNPB-Sutopo Purwo N

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami, menyusul terjadinya gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, berdasarkan hasil pemantauan visual daan peralatan di laut selama sekitar 30 menit, tidak terpantau adanya perubahan tinggi muka air laut, maka BMKG telah menyatakan peringatan dini tsunami berakhir pada 28/9/2018 pukul 17.39 WIB.

"Dengan demikian tsunami tidak terjadi. Kondisi aman dan masyarakat dapat kembali ke tempatnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Tirto, Jumat (28/9/2018)

Dampak gempa dengan kekuatan 7,7 SR dirasakan sangat keras. Berdasarkan analisis guncangan gempa dirasakan daerah di sekitar Kota Palu hingga ke utara di wilayah Kabupaten Donggala dengan intensitas gempa VI-VII MMI (keras hingga sangat keras).

Beberapa wilayah di Donggala meliputi daerah Parigi, Kasimbar, Tobolf, Toribulu, Dongkalang, Sabang, dan Tinombo memiliki intensitas gempa VI-VII MMI. Diperkirakan di daerah ini banyak mengalami kerusakan.

Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan SKPD lainnya. Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk segera menuju ke lokasi bencana.

Laporan sementara banyak bangunan roboh akibat gempa dengan magnitude 7,7. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.

Saat peringatan dini tsunami diaktivasi, masyarakat merespons dengan mengungsi ke empat yang lebih aman. Hingga saat ini pendataan masih dilakukan. Gempa susulan terus berlangsung dengan kekuatan yang lebih kecil.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Sebaiknya tidak berada di dalam rumah atau bangunan karena potensi gempa susulan dapat membahayakan. Dihimbau masyarakat dapat berkumpul di daerah-daerah yang aman. Hindari lereng-lereng perbukitan yang mudah longsor. Tetap gunakan informasi resmi dari BMKG, BNPB dan BPBD," imbau Sutopo.

Sedangkan dampak gempa dengan magnitude 6 yang berpusat di darat pada kedalaman dangkal mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah dengan pusat gempa 2 km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km, pada Jumat (28/9/2018) pukul 14.00 WIB.

Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala tercatat 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh.

Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan.