Menuju konten utama

BI Catat Transaksi QRIS Meningkat hingga 217,33 Persen YoY

Kinerja transaksi keuangan digital tetap kuat pada Agustus 2024 karena ditopang sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

BI Catat Transaksi QRIS Meningkat hingga 217,33 Persen YoY
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard(QRIS) naik hingga mencapai 217,33 persen dalam setahun terakhir.

Transaksi QRIS kembali tumbuh pesat sebesar 217,33 persen (year on year/YoY) dengan jumlah pengguna mencapai 52,55 juta dan jumlah merchant 33,77 juta,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Perry menuturkan bahwa kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat pada Agustus 2024 karena ditopang oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Dari sisi nilai besar, tambahnya, transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement(BI-RTGS) meningkat 11,73 persen YoY hingga mencapai Rp14.731 triliun.

Sedangkan dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST tercatat tumbuh 59,12 persen YoY mencapai 312,67 juta transaksi. Transaksi digital banking tercatat 1,871 juta transaksi atau tumbuh sebesar 31,11 persen YoY, transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 21,53 persen YoY mencapai 1,246 juta transaksi.

Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM terpantau mengalami penurunan 6,82 persen YoY menjadi 591,92 juta transaksi. Transaksi kartu kredit tumbuh 22,79 persen YoY mencapai 41,59 juta transaksi.

Dari aspek pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) tumbuh 11,43 persen YoY menjadi Rp1.052,70 triliun. Melihat ini, Perry menekankan bahwa BI memastikan stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga dengan ditopang oleh struktur yang membaik serta infrastruktur yang berdaya tahan.

Dari sisi infrastruktur, kelancaran dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) tetap terjaga dengan baik. Sedangkan dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem ekonomi keuangan digital (EKD) terus meningkat,” ujar Perry.

Selain itu, transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga tumbuh positif didorong oleh perluasan adopsi SNAP untuk berbagai jenis kegunaan.

BI juga berkomitmen untuk menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, terpencil).

Baca juga artikel terkait TRANSAKSI DIGITAL atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi