tirto.id - Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2021 turun 2,4 miliar dolar AS menjadi 136,4 miliar dolar AS. Sebelumnya, posisi akhir cadangan devisa Indonesia pada April 2021 mencapai 138,8 miliar dolar AS.
Berdasarkan keterangan resmi dari Bank Indonesia, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,5 bulan impor atau 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Meski mengalami penurunan, Bank Indonesia mengklaim cadangan tersebut masih bisa untuk mendukung stabilitas perekonomian Indonesia.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tulis keterangan tersebut.
Penurunan posisi cadangan devisa pada Mei 2021 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2021 tercatat sebesar 138,0 miliar dolar AS. Angka tersebut meningkat 2,1 miliar dolar AS dari posisi pada akhir Desember 2020 sebesar 135,9 miliar dolar AS.
Kemudian pada Februari 2021 posisi cadangan devisa Indonesia 138,8 miliar dolar AS atau meningkat dari posisi pada akhir Januari 2021 sebesar 138 miliar dolar AS.
Ada pula posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Maret 2021 tercatat sebesar US$ 137,1 miliar. Meski tetap tinggi namun, posisi tersebut menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2021 sebesar 138,8 miliar dolar AS.
Selain itu, posisi cadangan devisa RI pada akhir April 2021 mengalami kenaikan. Pada akhir April 2021, cadangan devisa sebesar 138,8 miliar dolar AS, menurun dari bulan sebelumnya sebesar 137,1 miliar dolar AS.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri