Menuju konten utama

Berita Myanmar Terkini: Tentara Tangkap 18 Petugas Medis, Ada Apa?

Militer Myanmar menyerang fasilitas kesehatan Keuskupan Loikaw, mencuri persediaan medis dan menangkap 18 dokter dan staf medis.

Berita Myanmar Terkini: Tentara Tangkap 18 Petugas Medis, Ada Apa?
Personel militer mengikuti parade Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. (AP Photo) (AP Photo)

tirto.id - Tentara Myanmar telah menangkap 18 petugas medis karena memberikan perawatan kepada pasien anggota kelompok-kelompok anti-junta, yang disebut media pemerintah sebagai "organisasi teroris".

CNN melaporkan, pada hari Senin lalu, tentara juga melakukan penggerebekan di sebuah gereja di Loikaw di negara bagian Kayah timur dan menemukan 48 pasien yang belum dirawat, tujuh di antaranya menderita Covid-19.

"Sudah diketahui bahwa perawatan medis tidak resmi diberikan kepada orang-orang yang terluka dan pasien dari organisasi teroris," kata surat kabar pemerintah Global New Light of Myanmar yang menjadi juru bicara junta.

Kendati demikian, laporan itu tidak menyebutkan nama organisasi yang dimaksud, sembari mengatakan 18 petugas medis itu ditangkap dan ditangani sesuai dengan hukum.

Sementara itu, Asia News melaporkan, militer Myanmar sempat menyerang fasilitas kesehatan di Karuna, Keuskupan Loikaw, mencuri persediaan medis dan menangkap 18 dokter dan staf medis.

Polisi juga menangkap lima suster, bersama seorang pastor paroki dan relawan kesehatan di keuskupan yang sama. Sampai saat ini, keberadaan mereka masih belum diketahui.

Menurut Pastor Wilbert Mireh, seorang imam Yesuit, tentara Myanmar juga menutup klinik kesehatan yang dikelola Gereja di Loikaw, sebuah kotapraja yang didominasi Kristen di negara bagian Kayah.

Pastor Mireh melaporkan kejadian itu di Facebook sembari menggambarkan serangan lain oleh militer terhadap kelompok yang paling rentan.

Inforgafik Kudeta Militer di Myanmar

Inforgafik Kudeta Militer di Myanmar. tirto.id/Fuad

Kronologi Penangkapan

Pastor Mireh mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10 pagi. Sekitar 200 tentara masuk ke fasilitas kesehatan dengan senjata lengkap. Kemudian menggeledah setiap ruangan.

Mereka “menangkap siapa pun yang mereka inginkan, merampok apa pun yang mereka inginkan, dan mengirim pasien serius ke mana pun yang diinginkan para preman (pasukan militer).”

“Meskipun kami sangat khawatir tentang mereka yang ditangkap secara tidak adil dan semua pasien yang dipindahkan secara paksa meskipun kondisi kesehatan mereka serius, kami juga sangat kecewa dengan hilangnya peralatan medis berharga yang telah mereka rampas dari kami,” tulis Pastor Mireh di Facebook.

“Peralatan yang tak ternilai ini adalah [produk] kemurahan hati dan cinta orang-orang dan kehilangan ini akan berdampak negatif pada banyak orang yang membutuhkan bantuan medis, terutama di negara ini dengan runtuhnya sistem perawatan kesehatannya,” tambahnya.

Pastor Mireh mengatakan, militer mencoba menghentikan Gereja untuk memberikan perawatan kesehatan kepada orang-orang di negara bagian Kayah.

Menurut dia: "Ini adalah serangan yang disengaja dan kekerasan terhadap penyedia layanan kesehatan gratis, pasien dari semua latar belakang agama dan sosial dan minoritas Katolik di negara ini.”

Baca juga artikel terkait KONDISI MYANMAR TERKINI atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya