Menuju konten utama

Benarkah Gunung Semeru Meletus? Kondisi Terkini Semeru 10 Desember

Pada periode pengamatan Kamis (10/12/2020) pukul 06:00-12:00 WIB terjadi 10 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-20 mm.

Benarkah Gunung Semeru Meletus? Kondisi Terkini Semeru 10 Desember
Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (2/12/2020). Aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat sejak sepekan terakhir dengan intensitas 13 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500 hingga 1.000 meter dari pusat guguran dengan status waspada level II. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.

tirto.id - Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur hingga saat ini masih mengalami erupsi meski tidak menerus.

Erupsi ekplosif dan efusif yang terjadi di Gunung Semeru ini menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara, serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah puncak.

Pada periode pengamatan Kamis (10/12/2020) pukul 06:00-12:00 WIB terjadi 10 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-20 mm, dan lama gempa 80-125 detik.

Sedangkan pada periode pengamatan sebelumnya Rabu (9/12/2020) melalui rekaman seismograf tercatat:

43 kali gempa Letusan/Erupsi

7 kali gempa Guguran

12 kali gempa Hembusan

1 kali gempa Tremor Harmonik

7 kali gempa Tektonik Jauh

Aktivitas Gunung Semeru Terkini

Periode pengamatan, Kamis (10/12/2020) pukul 06:00 hingga 12:00 WIB

Kegempaan

10 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-20 mm, dan lama gempa 80-125 detik.

4 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-9 mm dan lama gempa 32-80 detik.

1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 65 detik.

1 kali Harmonik dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 100 detik.

Rekomendasi PVMBG

1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

2. Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk).

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG SEMERU atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH