tirto.id - Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur hingga saat ini masih mengalami erupsi meski tidak menerus.
Erupsi ekplosif dan efusif yang terjadi di Gunung Semeru ini menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara, serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah puncak.
Pada periode pengamatan Kamis (10/12/2020) pukul 06:00-12:00 WIB terjadi 10 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-20 mm, dan lama gempa 80-125 detik.
Sedangkan pada periode pengamatan sebelumnya Rabu (9/12/2020) melalui rekaman seismograf tercatat:
43 kali gempa Letusan/Erupsi
7 kali gempa Guguran
12 kali gempa Hembusan
1 kali gempa Tremor Harmonik
7 kali gempa Tektonik Jauh
Aktivitas Gunung Semeru Terkini
Periode pengamatan, Kamis (10/12/2020) pukul 06:00 hingga 12:00 WIB
Kegempaan
10 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-20 mm, dan lama gempa 80-125 detik.
4 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-9 mm dan lama gempa 32-80 detik.
1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 65 detik.
1 kali Harmonik dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 100 detik.
Rekomendasi PVMBG
1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
2. Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk).
Editor: Agung DH