Menuju konten utama

Batan Kembangkan Plastik Ramah Lingkungan

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berencana mengembangkan plastik ramah lingkungan sebagai alternatif plastik konvensional saat ini. Penggunaan plastik ramah lingkungan dapat menjadi solusi tepat untuk mengatasi limbah plastik konvensional yang jumlahnya terus meningkat.

Batan Kembangkan Plastik Ramah Lingkungan
Pengolahan limbah plastik. foto/antara

tirto.id - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berencana mengembangkan plastik ramah lingkungan sebagai alternatif plastik konvensional saat ini. Penggunaan plastik ramah lingkungan dapat menjadi solusi tepat untuk mengatasi limbah plastik konvensional yang jumlahnya terus meningkat. Rencana tersebut disampaikan Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto dalam keterangan pers yang disampaikan ke media di Jakarta, Senin, (7/3/2014).

"Batan selalu menegaskan bahwa nuklir untuk kesejahteraan, bahkan membantu bagaimana mengatasi masalah lingkungan. Termasuk yang saat ini jadi tren, menghindari penggunaan kantong plastik dalam belanja," kata Djarot.

Djarot menjelaskan, Pusat Aplikasi lsotop dan Radiasi (PAIR) Batan saat ini sedang mengembangkan produk teknologi ramah lingkungan dengan menggunakan komposit limbah tapioka. Prosesnya dimulai dengan membuat biji plastik dengan berbasis limbah tapioka dan beberapa bahan polimer lainnya agar mudah terurai secara alami. Selanjutnya, bahan tersebut diproses menjadi kopolimer (membentuk senyawa dengan ikatan kompleks) dengan menggunakan teknologi radiasi.

Keunggulan lain plastik ramah lingkungan itu, kata Djarot, adalah proses pembuatannya relatif cepat dan produk tersebut dapat terurai sempurna setelah penguburan di dalam tanah selama 2 - 6 bulan.

Dalam keterangan tertulisnya Djarot mengatakan, Batan sudah mengembangkan teknologi plastik ramah lingkungan tersebut sekitar 15 tahun lalu.

"Jadi, nuklir bisa menolong manusia, tidak selalu membahayakan," sambung Djarot.

Untuk diketahui, Batan bekerjasama dengan PT. Sarana Tunggal Optima dalam memproduksi plastik ramah lingkungan pada skala industri.

Baca juga artikel terkait BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH