tirto.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan laba bersih Rp742 miliar pada triwulan I 2021. Angka tersebut naik 12,85% dibandingkan periode sama pada 2020 yaitu sebesar Rp657 miliar. Kenaikan kinerja triwulan 1 2021 didorong oleh kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sampai triwulan 1 2021 sebesar 5,16% secara year on year (yoy).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal sehingga cost of fund atau biaya dana bagian dari keuntungan bank menjadi lebih besar.
"Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus ke empat hal di antaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, memanage efisiensi, akselerasi kapabilitas digital dan integrasi operasional pascamerger,” kata Hery, Kamis (6/5/2021).
Dengan pertumbuhan laba yang tinggi, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya Return on Equity (ROE) dari 11,19% per Desember 2020 menjadi 14,12% per Maret 2021.
Dari sisi bisnis, Bank Syariah Indonesia pada triwulan 1 2021 telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp159 triliun, naik 14,74% dari periode sama pada 2020 sebesar Rp138,6 triliun.
Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp71,6 triliun atau 45,0% dari total pembiayaan, kemudian segmen korporasi Rp37,3 triliun atau 23,5%, segmen kecil dan menengah Rp20,8 triliun atau 13,1%, mikro Rp15,0 triliun atau 9,4% dan komersial Rp9,6 triliun 6,1%.
Seiring kenaikan bisnis, BSI tetap menjaga kualitas pembiayaan ditunjukkan dengan tren penurunan NPF gross dari 3,35% di triwulan 1 2020 menjadi 3,09% di triwulan 1 2021. Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 137,48% sampai triwulan 1 2021.
Dari sisi liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Indonesia sampai triwulan 1 2021 mencapai Rp205,5 triliun, naik 14,3% dibandingkan periode sama 2020 sebesar Rp179,8 triliun.
Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan Dana Murah (Giro dan Tabungan) sebesar 14,73% sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54% pada triwulan 1 2020 menjadi 57,76% di triwulan 1 2021.
Dengan kinerja tersebut, sampai triwulan 1 2021, BSI mencatatkan total aset sebesar Rp234,4 triliun naik 12,65% secara year on year dibanding periode sama 2020 sebesar Rp208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1% di triwulan 1 2021.
BSI meningkatkan kapabilitas digital, hal ini tercermin dari volume transaksi kanal digital BSI yang tumbuh signifikan sepanjang triwulan pertama 2021. Nilainya hingga Maret 2021 lalu sudah menembus Rp40,85 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53% secara tahunan (yoy).
Sepanjang Januari-Maret 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp17,3 triliun. Akumulasi jumlah transaksi dari platform tersebut mencapai 14,65 juta transaksi, tumbuh 72,35% yoy.
Secara umum, kenaikan volume transaksi melalui channel digital banking BSI sampai Maret 2021 naik 43,3% yoy. Selain disumbang oleh transaksi BSI Mobile 42%, kenaikan ini juga ditopang aktivitas nasabah pada kanal internet banking 24%, kartu debit/kredit 17%, dan ATM 14%.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz