Menuju konten utama

Bacaan Bilal Jumat Lengkap Beserta Tugas dan Tata Caranya

Bacaan bilal Jumat digunakan sebagai pemandu pelaksanaan ibadah salat Jumat. Berikut beberapa macam bacaan bilal Jumat.

Bacaan Bilal Jumat Lengkap Beserta Tugas dan Tata Caranya
Warga melaksanakan shalat Jumat di Masjid Agung, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (10/4/2020). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/pras.

tirto.id - Bacaan bilal Jumat terdiri atas beberapa macam. Semuanya berfungsi sebagai pemandu jalannya ibadah salat Jumat. Secara bahasa, bacaan bilal Jumat disebut dengan istilah tarqiyyah, diucapkan oleh seorang yang bertugas sebagai bilal atau muraqqin.

Hukum pembacaan tarqiyyah menurut mayoritas ulama adalah bid'ah hasanah, perkara baru yang tidak dicontohkan Nabi Muhammad dan tiga khalifah setelahnya tetapi mengandung hal positif.

Sementara itu, Syekh Ibnu Hajar menyebutkan bahwa tarqiyyah hukumnya sunah, merujuk pada perintah Rasulullah saw. kepada seorang sahabat untuk memberikan instruksi supaya para jemaah mendengarkan khotbah ketika haji wada.

Selain membaca tarqiyyah, bagaimanakah tugas bilal Jumat?

Tugas Bilal Shalat Jumat

Penjelasan tugas bilal Jumat secara eksplisit dijelaskan oleh Syekh Syihabuddin al-Qalyubi dalam Hasyiyah al-Qalyubi ‘ala al-Mahalli. Berikut redaksi lengkapnya, dikutip dari artikel NU Online bertajuk "Dasar Hukum Bacaan Bilal Menjelang Khatib Naik Mimbar Khutbah".

“[Sebuah cabangan permasalahan]. Mengangkat muraqqi sebagaimana tradisi yang berlaku adalah bid'ah yang baik karena mengandung hal yang positif berupa anjuran membaca selawat kepada Nabi dengan membaca ayat Al-Qur’an, anjuran diam saat khotbah dengan menyebutkan dalil hadits shahih yang dibaca Nabi dalam beberapa khotbahnya. Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa Nabi dan tiga khalifah setelahnya mengangkat seorang muraqqi.” (Syekh Syihabuddin al-Qalyubi, Hasyiyah al-Qalyubi ‘ala al-Mahalli, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2009, juz 1, halaman 419).

Selain itu, Syekh Sulaiman Al-Jamal dalam kitab Hasyiyah al-Jamal ‘ala Fath al-Wahhab juga memberikan penjelasan tambahan tentang hukum terkait bacaan bilal Jumat, termasuk tugas bilal itu sendiri.

Syekh Ibnu Hajar berkata, saya mengatakan, dalil mengangkat muraqqi dari sunah Nabi adalah bahwa Rasulullah memerintahkan seseorang untuk menginstruksikan manusia untuk diam saat beliau Nabi hendak menyampaikan khutbah Mina di Haji wada’, yang demikian ini adalah ciri khas dari seorang muraqqi, maka tradisi tarqiyyah sama sekali tidak masuk dalam kategori bid'ah.

Dirangkum berdasarkan pelaksanaannya, berikut beberapa tugas bilal Jumat.

  1. Mengumandangkan azan
  2. Membaca tarqiyyah sebagai tanda khatib naik mimbar
  3. Memberi contoh pada jemaah untuk berdoa di waktu antara dua khotbah
  4. Mengimbau jemaah salat Jumat agar tertib mendengarkan khotbah
  5. Mengumandangkan ikamah sebagai pertanda dimulainya salat Jumat

Bacaan Bilal Jumat Lengkap Beserta Arti dan Tata Caranya

Secara umum, ada tiga macam bacaan bilal Jumat. Pembacaannya berurutan karena berkaitan dengan rukun salat Jumat, dari khotbah sampai salat.

Berikut macam-macam bacaan bilal Jumat beserta urutan tata cara pembacaannya.

A. Bacaan bilal Jumat sebelum khotbah

Berikut ini bacaan bilal Jumat yang dibaca sebelum khatib naik mimbar untuk memberikan khotbah Jumat.

مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ١×

Arab Latinnya:

Ma’âsyiral muslimîn, wa zumratal mukminîna rahimakumullâh, ruwiya ‘an Abî Hurairata radliyallâhu’anhu annahû qâl, qâla rasûlullâhi shallallâhu alaihi wasallam, idzâ qulta lishâhibika yaumal jumuati anshit, wal imâmu yakhtubu faqad laghoût. Anshitû wasma’û wa athî’û rahimakumullâh [2x], Anshitû wasma’û la’allakum turhamûn.

Artinya:

Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: ketika kamu berkata 'ansit' kepada temanmu pada hari Jumat [salat Jumat], sedangkan khatib sedang berkhotbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan kebaikan dan taatilah, semoga Allah memberikan kepada kamu sekalian”.

B. Bacaan bilal Jumat pendek saat khatib naik mimbar

Setelah bilal membaca kalimat di atas, khatib maju menerima tongkat. Ketika khatib naik ke atas mimbar, bilal membaca doa selawat. Berikut bacaan bilal Jumat pendek berupa selawat.

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ

Arab Latinnya:

Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad (2x) Allahumma sholli ‘ala sayyidina wa habibinaa wa syafi’iina wa maulanaa Muhammadin wa sallim wa rodliyallohu tabaaroka wa ta’ala ‘an saadatinaa ashaabi rosuulillahi ajma’in.

Artinya:

Ya Allah, berikanlah rahmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rasulullah”.

C. Bacaan bilal Jum'at singkat setelah khatib naik mimbar

Berikut bacaan bilal Jumat setelah khatib naik mimbar. Doa ini dibaca sembari bilal menghadap kiblat.

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِيْ الدِّينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab Latinnya:

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad (2x), Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ wa maulânâ Muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad. Allâhumma qawwil Islâma wal îmân, minal muslimîna wal muslimât, wal mukminîna wal mukminât, al-ahyâi minhum wal amwât. Wanshurhum ‘alâ mu’ânidid dîn. Rabbikhtim lanâ minka bil khaîr, Yâ Khairan nâshirîna bi rahmatika Yâ Arhamar Râhimîn.

Artinya:

Ya Allah, kuatkanlah Islam dan Iman dari [dada] umat Islam, dan orang-orang mukmin, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia, dan tolonglah kami agar dapat melaksanakan [kewajiban] agama, dan anugerahkan kami akhir yang baik, wahai sebaik-baiknya dzat penolong, dengan rahmatmu wahai Dzat Maha Penolong”.

Bacaan bilal Jumat terakhir di atas memunyai empat makna. Pertama, jemaah dianjurkan mendengarkan dengan saksama isi khotbah. Kedua, larangan mengobrol saat khatib menyampaikan khotbah. Ketiga, bacaan selawat Nabi Muhammad saw. Keempat, doa yang ditujukan kepada kaum muslim.

Baca juga artikel terkait SHALAT JUMAT atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Fadli Nasrudin