tirto.id - Selebgram Karin Novilda, biasa disapa Awkarin, mengajak pengikutnya memungut sampah di lokasi bekas demonstrasi menolak RUU kontroversial seperti RKUHP yang terletak di sekitar gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada Kamis (26/9/2019) siang ini, Awkarin berhasil mengajak lebih dari 50 orang pengikutnya yang terkumpul dari jejaring sosial Twitter dan Instagram.
"Enggak nyangka teman-teman yang datang sebanyak ini. Aku kira bakal sedikit aja," ujar Awkarin saat menyapa para pengikutnya di STC Senayan, Jakarta Pusat.
Awkarin tidak bersedia memberikan keterangan resmi kepada media. Tapi salah satu rekannya sesama selebgram, Raden Rauf, yang juga berpartisipasi dalam kegiatan ini menyampaikan harapannya agar aksi bersih-bersih tersebut menjadi momen meningkatkan partisipasi masyarakat.
Ke depan, Rauf berharap lebih banyak masyarakat yang mau bertanggung jawab terhadap kegiatan [demonstrasi] yang telah mereka lakukan.
"Peralatan kami bawa hari ini biasa. Sarung tangan, trash bag, sama masker. Kami membersihkan titik-titik yang masih kotor saja, tapi ternyata tidak banyak. Di GBK tadi sudah dibersihkan petugas, jadi kami lakukan di sekitar Gedung DPR saja," imbuh dia.
Titik kumpul Awkarin dan para penggemarnya berada di STC Senayan, kemudian mereka bersama-sama menempuh perjalanan ke Gedung BNI yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Palmerah.
Dari situ, mereka berjalan memunguti sampah sampai di depan Gedung DPR. Kegiatan dimulai pukul 11.00 WIB, kemudian diselingi jeda sekitar pukul 13.00 WIB.
"Setelah jeda kami lanjut sekitar satu dua jam," imbuh Rauf.
Soal demonstrasi sendiri, yang rutin terjadi sampai Rabu (25/9/2019) kemarin, Rauf menilai tidak ada yang salah. "Kan menyalurkan aspirasi itu sudah hak semua orang juga," kata dia.
Aksi bersih-bersih ini juga berpeluang akan kembali dilakukan Awkarin, Rauf, dan para pengikut mereka seandainya memang diperlukan. Apalagi mulai muncul rencana bakal ada demonstrasi besar-besaran lagi pada 30 September 2019.
"Nanti kami lihat dulu juga perkembangannya gimana. Kalau memang perlu kami akan adakan lagi," kata dia.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Abdul Aziz