Menuju konten utama

Awal Tahun 2017, IHSG Dibuka Melemah

IHSG awal tahun 2017 dibuka dengan mengalami penurunan tipis. Meski begitu, pelemahan yang terjadi tidak banyak mengganggu optimisme investor terhadap fundamental industri pasar modal.

Awal Tahun 2017, IHSG Dibuka Melemah
Pengunjung memperhatikan layar elektronik pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (27/12). Menjelang pergantian tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 1,50 persen menjadi 5.102 poin. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan awal tahun 2017, Selasa (3/1/2017), dibuka turun tipis 6,3 poin atau 0,12 persen menjadi 5.290,39.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, mengatakan bahwa pelaku pasar saham yang melanjutkan aksi lepas saham berdampak negatif bagi laju IHSG di awal tahun 2017 ini.

"Pada awal perdagangan, sebagian pelaku pasar masih memanfaatkan aksi ambil untung terhadap saham-saham domestik yang harganya dinilai masih tinggi," kata Reza Priyambada seperti dikutip Antara.

Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan yang terjadi tidak banyak mengganggu optimisme investor terhadap fundamental industri pasar modal mengingat perekonomian nasional yang masih cukup kondusif.

"Kebijakan pemerintah mengenai amnesti pajak masih akan memberikan sentimen positif bagi pasar, melalui kebijakan itu diharapkan dapat memperkuat penerimaan negara yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan infrastruktur," katanya.

Masih adanya optimisme perbaikan kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2017 ini, Reza menambahkan, seiring dengan stabilnya angka inflasi, realisasi kebijakan, perbaikan sarana infrastruktur, perbaikan nilai ekspor dan impor hingga perbaikan kualitas hidup masyarakat untuk mendukung peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) akan menjaga pasar modal ke depannya.

Sementara itu, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa potensi IHSG untuk kembali terapresiasi masih cukup terbuka lebar seiring dengan akan dirilisnya data ekonomi dari negara maju yang diproyeksikan kondusif.

"Situasi itu diharapkan menjadi sentimen bagi pasar saham pada pekan pertama perdagangan tahun 2017 ini," kata Nico Omer.

Dari bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 114,32 poin (0,52 persen) ke level 22.114,88, indeks KOSPI bursa Korea naik 10,86 poin (0,54 persen) ke level 2.037,02, dan Straits Times Singapura menguat 4,00 poin (0,14 persen) posisi 2.884,76.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2017, di Auditorium BEI, Jakarta, hari ini. Hadir bersama Wapres RI di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, dan Direktur Utama BEI Tito Sulistio.

"Pertama saya ingin mengucapkan selamat tahun baru 2017, semoga di tahun ini akan memberikan harapan yang lebih baik, meskipun menyadari dunia ada perlambatan, tapi seperti yang dikatakan Pak Muliaman, kondisi tanah air menunjukkan harapan yang baik," kata Wapres.

Kepala OJK Muliaman Hadad pun sebelumnya menyatakan bahwa pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2016 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia dan tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik.

Oleh karena itu, Wapres JK mengimbau para pelaku saham di Indonesia untuk terus memperbaiki sistem dan menjaga kepercayaan masyarakat. "Karena bursa ini lembaga yang harus menjaga kepercayaan banyak pihak," kata dia.

Seperti diiberitakan sebelumnya, BEI mencatat IHSG mengalami pertumbuhan sebesar 15,32 persen dan ditutup di level 5.296,71 poin pada 2016. Sementara itu, jumlah dana yang berhasil dihimpun melalui perdagangan BEI sepanjang 2016, mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, yakni Rp674,39 triliun dan 247,50 juta dolar AS.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari