tirto.id - Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Aung Htoo, menyampaikan kabar bahwa pemimpin de facto negaranya, Aung San Suu Kyi, sudah mengagendakan kunjungan ke Indonesia. Otoritas Myanmar memang belum melakukan kunjungan kenegaraan resmi ke Indonesia setelah terpilihnya Htin Kyaw sebagai presiden baru pada Maret 2016 lalu.
"Presiden (Htin Kyaw) dan konselor (Aung San Suu Kyi) kami belum pernah mengunjungi Indonesia, jadi ini akan menjadi kunjungan pertama, bagian dari tradisi ASEAN, dan pada saat yang sama kami ingin berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan Indonesia," kata Aung Htoo di Jakarta, Senin (2/2/2016).
"Pada dasarnya, kami mengusulkan pada minggu pertama atau kedua Januari 2017, tetapi itu (jadwal kunjungan resmi Myanmar) tergantung pada Indonesia, jika Anda semua siap maka kami dapat berkunjung," lanjutnya.
Pemerintahan baru Myanmar berharap kunjungan kenegaraan nanti bisa sekaligus meningkatkan kerja sama kedua negara, khususnya pada bidang ekonomi. "Kami ingin mengundang perusahaan Indonesia, khususnya BUMN, untuk bekerja sama dengan perusahaan Myanmar," tutur Aung Htoo.
Menurut Aung Htoo, saat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengunjungi Myanmar pada 6 dan 19 Desember 2016 lalu, kedua belah pihak telah membahas jadwal ulang kunjungan Aung San Suu Kyi ke Indonesia, dan Retno Marsudi menyarankan agar kujungan dilakukan setelah 19 Januari 2017 karena pada minggu pertama hingga 19 Januari 2017, ada pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Rabat, Maroko.
Sebelumnya, Aung San Suu Kyi memang berencana mengunjungi Indonesia pada 2 Desember 2016. Namun karena krisis Rakhine dan situasi di Jakarta yang kurang kondusif, maka kunjungan tersebut terpaksa ditunda.
Pada 29 Desember 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas sepuluh kontainer bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk warga Rakhine, Myanmar, yang terdiri mie instan, makanan, susu bayi, dan pakaian.
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya