tirto.id - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, mulai mengimplementasikan pengalihan lintasan Ketapang (Banyuwangi)-Lembar (Lombok/NTB) melalui Pelabuhan Jangkar Situbondo.
General Manajer ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yani Andriyanto, mengatakan langkah pengalihan ini diambil untuk mengurangi kepadatan kendaraan truk di Pelabuhan Ketapang.
"Kami juga berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk mengatur jadwal keberangkatan kapal yang lebih efektif dan mengoptimalkan skema tiba-bongkar-berangkat (TBB) guna mempercepat rotasi kapal," kata Yani di Banyuwangi, dikutip Antara, Minggu (22/12/2024).
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Yani mengimbau pengguna jasa penyeberangan laut untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan mempersiapkan perlengkapan yang sesuai.
"Kami juga mengingatkan pengguna jasa bahwa jam padat penyeberangan biasanya terjadi mulai pukul 18:00 WIB hingga dini hari. Untuk itu kami sarankan agar pengguna jasa memilih waktu perjalanan yang lebih longgar guna menghindari antrean di pelabuhan," ujar dia.
Selain itu, Yani mengimbau seluruh pengguna jasa untuk memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan maksimal H-1 keberangkatan karena sudah tidak ada lagi penjualan tiket go-show di pelabuhan.
Data PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang/Gilimanuk menunjukkan bahwa kuantitas angkutan lintas Ketapang-Gilimanuk pada H-4 Natal 2024 tercatat naik 12 persen.
Data Posko Ketapang selama 24 jam pada periode 21 Desember 2024 hingga pukul 23:59 WIB atau H-4 menunjukkan jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 30 unit.
Adapun realisasi total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Bali mencapai 17.743 orang—turun 26 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 24.098 orang.
Sebaliknya, berdasarkan data Posko Gilimanuk selama 24 jam periode 21 Desember 2024 hingga pukul 23:59 WIB atau H-4, realisasi total penumpang mencapai 23.851 orang.
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang juga memprediksi bahwa puncak arus angkutan libur Natal 2024 bakal terjadi pada 23-24 Desember 2024.
Sekretaris PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa pihaknya bakal mengoptimalkan sarana dan prasarana penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan.
"Kami telah melakukan berbagai persiapan, baik dari sisi pelabuhan maupun kesiapan armada kapal guna menghadapi lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan di ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk," kata dia dalam keterangannya di Banyuwangi, Minggu.
Shelvy juga memproyeksikan adanya peningkatan arus hingga 20 persen untuk penumpang atau sekitar 1,2 juta orang dan peningkatan trip hingga 13 persen menjadi 8.816 trip. Serta, lonjakan jumlah kendaraan hingga 20 persen atau mencapai 320.787 unit di lintas Ketapang-Gilimanuk.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur Natal tahun ini, lanjut dia, ASDP juga telah meningkatkan dermaga ponton menjadi dermaga MB (dermaga gera) di Pelabuhan Gilimanuk yang mampu melayani kapal berkapasitas 5.000 GRT.
"Selain itu juga telah dilakukan penataan lahan Bulusan di Banyuwangi untuk memisahkan kendaraan truk dan penumpang yang menggunakan layanan LCM Ketapang," ujar Shelvy.
Editor: Fadrik Aziz Firdausi