tirto.id - Harimau Jawa diklaim sudah musnah sejak 2008. Namun, beberapa penelitian dan narasi warga lokal sempat memperlihatkan keberadaannya. Lantas, apakah harimau Jawa masih ada dan bagaimana ciri serta habitatnya?
Menurut laporan National Geographic, suatu spesies bisa disebut musnah jika tidak dilihat keberadaannya selama 30 tahun. Ketentuan ini menjadi dasar kepunahan harimau Jawa lantaran terakhir kali ditemukan pada 1976.
Namun demikian, sejumlah warga lokal menyampaikan bahwa mereka melihat Harimau Jawa. Hewan terpantau di daerah Kuningan, Banjarnegara, Meru Betiri, Gunung Prau, Suaka Margasatwa Cikepuh Sukabumi, dan Taman Nasional Baluran.
Apakah Harimau Jawa Masih Ada?
Penampakan Harimau Jawa di beberapa daerah bisa dipantau dari jejak-jejak kaki yang lebih besar dari Macan Tutul dan hewan ternak yang dimakan. Bukan hanya itu, keterangan mengenai kehadiran hewan berloreng juga disaksikan secara langsung.
Kisah pada tahun 2019 menunjukkan seorang konsevator bernama Ripin Yanuar Fajar bersama empat kawannya melihat seekor harimau di perkebunan. Hewan itu tampak di suatu kebun di Ciepeundeuy, Sukabumi, Jawa Barat.
Menanggapi kehadiran tersebut, orang yang melihat harimau itu langsung melaporkan ke pihak Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Selang beberapa waktu, tim BRIN mendatangi lokasi.
Rambut harimau yang ditemukan saat itu diteliti dengan perbandingan DNA Harimau Sumatera dan Macan Tutul Jawa. Bahan utama mengukur DNA Harimau Jawa menggunakan milik Museum Zoologi Bogor.
Berdasarkan laporan Forest Digest, kemiripan DNA harimau yang dilihat Ripin Yanuar Fajar lebih dekat dengan Harimau Jawa. Selisih angka mencapai 0,3 persen. Sementara jika dibandingkan dengan Macan Tutul dan Harimau Sumatera, catatannya hanya berjarak 3,7 hingga 4,1 persen.
Kendati sudah dinyatakan punah, hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa spesimen yang baru dijumpa oleh Ripin termasuk Harimau Jawa.
Ciri-Ciri Harimau Jawa dan Habitatnya
Harimau Jawa dengan nama ilmiah panthera tigris sondaica merupakan hewan endemik di Pulau Jawa yang tersebar dari bagian barat hingga timur. Spesies kucing besar ini diklaim telah punah, meskipun beberapa tahun belakangan keberadaannya mulai tampak lagi.
Adapun habitat Harimau Jawa adalah berlokasi di daerah yang memiliki dataran rendah, perhutanan, semak-semak belukar, bahkan di sekitar pedesaan. Kehadiran di sekitar penduduk kerap dianggap sebagai hama, sehingga diburu oleh warga.
Harimau Jawa termasuk dalam kategori karnivora. Karakteristiknya memangsa hewan lain untuk memenuhi kebutuhan energi. Mangsa Harimau Jawa biasanya berupa banteng, reptil, kera, rusa, babi hutan, dan hewan lain.
Ciri-ciri fisik Harimau Jawa hampir mirip dengan Harimau Sumatera. Mereka bergaris loreng dengan warna hitam dan jingga. Spesies jantan punya bobot sekitar 100-140 kilogram. Sementara yang betina berada di kisaran 75-115 kilogram.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus