tirto.id - Presiden Joko Widodo baru saja melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Beijing. Pertemuan ini sebagai bentuk kemitraan strategis antara kedua negara.
Seperti diwartakan Antara News, dalam pertemuan itu, Jokowi disambut Xi Jinping dan keduanya melakukan foto bersama. Xi Jinping pun menyebut Jokowi sebagai kepala negara pertama yang dia terima.
"Yang Mulia adalah Kepala Negara pertama yang diterima pihak Tiongkok setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing. Hal ini cukup membuktikan betapa mesranya antara hubungan kedua pihak," kata Presiden Xi.
Jokowi dan Xi sama-sama menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara sekaligus kawasan dan dunia.
"RRT adalah mitra strategis komprehensif Indonesia. Kita harus mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan untuk negara kita, dan sekaligus untuk kawasan dan dunia," kata Presiden Jokowi.
Apa yang Dibahas dalam Pertemuan Jokowi dan Xi Jinping?
Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi dan Xi Jinping membahas sejumlah isu selain kerja sama ekonomi, seperti isu kawasan dan dunia.
"Sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tempat yang penting bagi RRT dan kawasan. Apalagi, saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Ketua ASEAN," kata Retno.
"Indonesia menyampaikan penghargaan atas dukungan RRT terhadap keketuaan Indonesia di G20. Mengenai ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk menjadikan ASEAN relevan, tidak saja bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga untuk kawasan dan dunia," tambah Retno.
Menurut Retno, Xi Jinping mengapresiasi upaya Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. "Kunjungan tersebut dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar," tambah Retno.
Kedua pemimpin, dikatakan Retno, juga membahas pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan antara kedua negara, terlebih dalam konteks Global Development Initiative(GDI). "Jika kerja sama konkret dapat diwujudkan, diharapkan pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) negara berkembang dapat lebih baik," ucap Menlu.
Menlu Retno Marsudi mengatakan, RRT berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi hijau, antara lain, melalui pembangunan Green Industrial Parkdi Kalimantan Utara. "Presiden Xi juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan impor produk pertanian Indonesia," kataRetno.
Sebelumnya, dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri RRT Li Keqiang dan Presiden Xi di Beijingpada hari ini, kedua negara telah menyepakati beberapa kesepakatan, yaitu:
1. Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative,
2. MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika,
3. MoU mengenai Pembangunan Hijau,
4. Pengaturan Kerja sama Kelautan,
5. Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia,
6. Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan, dan
7. Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya