Menuju konten utama

Apa Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala?

Sakit kepala dan pusing ternyata dua hal berbeda. Pelajari perbedaan di antara keduanya supaya bisa segera mengatasi bila pusing atau sekit kepala mendera.

Apa Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala?
Ilustrasi sakit kepala. iStockphoto/Getty Images

tirto.id - Pusing dan sakit kepala sering disalahartikan sebagai kondisi yang sama, padahal keduanya berbeda. Lantas apa perbedaan pusing dan sakit kepala?

Pusing dansakit kepala memang memiliki gejala yang mirip, keduanya sama-sama terjadi di area kepala. Namun, pusing dan sakit kepala, ternyata memiliki penyebab dan karakteristik yang berbeda.

Beda pusing dan sakit kepala secara umum adalah, pusing ditandai dengan sensasi melayang atau tubuh seperti kehilangan keseimbangan. Sementara, sakit kepala seringkali ditandai dengan rasa nyeri di area kepala, atau kepala terasa berdenyut.

Agar lebih jelas dan tidak lagi melakukan diagnosis salah yang buntutnya melakukan pengobatan yang tidak pas, berikut akan dijabarkan apa perbedaan pusing dan sakit kepala.

4 Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala

Ilustrasi sakit kepala

Ilustrasi sakit kepala.FOTO/Istockphoto

Perbedaan sakit kepala dan pusing terkadang memang sedikit membingungkan. Pasalnya, gejalanya mirip dan keduanya berada di area yang sama. Namun, ada perbedaan yang cukup signifikan di antara pusing dan sakit kepala.

Yang jelas, Anda disarankan untuk selalu waspada terhadap dua gangguan kesehatan di kepala ini. Apalagi bila keduanya, terjadi bersamaan. Berikut beda pusing dan sakit kepala:

Perbedaan Gejala

John Hopkins Hospitals menulis Gejala sakit kepala tergantung pada jenis sakit kepalanya. Frekuensi sakit kepala dan intensitas gejalanya juga dapat bervariasi. Gejala sakit kepala yang umum meliputi:

    • Muncul secara perlahan-lahan.
    • Kepala terasa sakit di kedua sisi.
    • Di sekitar kepala terasa berat.
    • Bagian belakang kepala atau leher terasa nyeri.
    • Kepala bisa juga terasa nyeri ringan hingga sedang, tetapi tidak parah.
    • Sakit kepala tipe tegang biasanya tidak menyebabkan mual, muntah, atau kepekaan terhadap cahaya (fotofobia).

Sementara itu, Mayo Clinic menulis, pusing memiliki gejala sebagai berikut:

    • Tubuh terasa seperti bergerak atau berputar, juga disebut vertigo.
    • Merasa mual.
    • Kehilangan keseimbangan atau perasaan tidak stabil.
    • Perasaan melayang, pening atau kepala terasa berat.
    • Perasaan mual makin memburuk saat berjalan, berdiri atau menggerakkan kepala.
    • Serangan pusing dapat berlangsung selama beberapa detik atau beberapa hari, dan mungkin akan berulang lagi.

Perbedaan Penyebab

Sakit kepala, sebagaimana dirujuk dari Cleveland Clinic diakibatkan oleh sinyal yang berinteraksi di antara otak, pembuluh darah dan saraf di sekitarnya. Selama sakit kepala, beberapa mekanisme mengaktifkan saraf tertentu yang memengaruhi otot dan pembuluh darah. Saraf-saraf ini mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak, sehingga menyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala cenderung diwariskan dalam keluarga, terutama migrain. Anak-anak yang menderita migrain biasanya memiliki setidaknya satu orang tua kandung yang juga mengalaminya. Faktanya, anak-anak yang orang tuanya menderita migrain memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk mengalaminya.

Sakit kepala juga dapat dipicu oleh faktor lingkungan yang ada di dalam rumah, seperti:

    • Mengonsumsi makanan atau bahan tertentu, seperti kafein, alkohol, makanan yang difermentasi, cokelat, dan keju.
    • Terpapar alergen, seperti debu, bulu hewan, dan penyebab alergi lainnya.
    • Perokok pasif.
    • Bau menyengat dari bahan kimia rumah tangga atau parfum.

Sementara itu, pusing menurut Hermina Hospitals disebabkan oleh beberapa hal seperti:

    • Vertigo: Ini adalah jenis pusing yang disebabkan oleh masalah pada sistem keseimbangan dalam tubuh. Vertigo akan memunculkan perasaan tubuh seperti berputar atau bergerak. Ini disertai dengan mual, muntah, dan kesulitan berjalan.
    • Penurunan tekanan darah: Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba juga dapat membuat pusing. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor seperti perubahan posisi tubuh yang cepat atau dehidrasi. Pusing akibat penurunan tekanan darah seringkali berlangsung sesaat dan hilang dengan sendirinya.
    • Efek samping obat: Beberapa obat, terutama yang digunakan untuk pengobatan tekanan darah atau kondisi jantung, dapat menyebabkan pusing.
    • Kondisi sistem saraf: Beberapa kondisi yang memengaruhi otak, sumsum tulang belakang atau bagian tubuh yang dikendalikan oleh saraf dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan yang semakin lama semakin memburuk. Kondisi ini termasuk penyakit Parkinson dan sklerosis multipel.
      • Gangguan kecemasan: Jenis kecemasan tertentu dapat menyebabkan pusing. Ini termasuk serangan panik dan rasa takut meninggalkan rumah atau berada di tempat yang luas dan terbuka.
      • Anemia: Anemia dapat menyebabkan pusing. Gejala lain yang dapat terjadi bersamaan dengan pusing jika mengalami anemia adalah kelelahan, kelemahan dan kulit pucat.
      • Gula darah rendah: Nama lain dari kondisi ini adalah hipoglikemia. Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita diabetes yang menggunakan insulin untuk membantu menurunkan gula darah. Pusing dapat terjadi bersamaan dengan berkeringat dan gelisah.
      • Keracunan karbon monoksida: Gejala keracunan karbon monoksida sering digambarkan seperti flu. Gejalanya meliputi sakit kepala, pusing, lemas, sakit perut, muntah, nyeri dada, dan kebingungan.
      • Kepanasan atau dehidrasi: Beraktivitas di udara yang panas dan tidak cukup minum juga bisa menyebabkan pusing.

    Perbedaan Tipe

    Pusing dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, seperti:

      • Pusing Vertigo: Sensasi berputar yang terjadi ketika telinga bagian dalam mengirimkan sinyal yang salah ke otak. BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo) adalah jenis vertigo yang umum terjadi, yang terjadi ketika kristal kalsium karbonat terlepas di telinga bagian dalam.
      • Pusing Tdak Seimbang: Perasaan tidak seimbang atau ketidakmampuan untuk mempertahankan keseimbangan. Hal ini dapat menyebabkan kegoyangan, rasa takut jatuh, atau menghindari aktivitas.
      • Pusing Mual: Perasaan pingsan atau akan pingsan. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan tekanan darah, kadar oksigen yang rendah, atau perubahan posisi dengan cepat.
      • Pusing Hilang Kesadaran (Presyncope): Perasaan akan kehilangan kesadaran.
      • Pusing Mabuk Perjalanan dan Oscillopsia: Perasaan ingin muntah saat berada di dalam kendaraan, khususnya mobil atau bus.

    Sakit kepala bisa dibedakan pada beberapa tipe, yaitu:

      • Sakit Kepala Tegang (Tension Headache): Sakit kepala tegang adalah tipe yang paling umum. Gejala yang biasa dialami di antaranya rasa tegang atau nyeri yang melingkar di sekitar kepala, sensasi berat di dahi, serta nyeri leher dan bahu
      • Sakit Kepala Migrain: Sakit kepala migrain adalah tipe yang lebih intens dan seringkali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Biasanya, migrain terjadi pada satu sisi kepala dan dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.
      • Sakit Kepala Klaster (Cluster Headache): Sakit kepala klaster adalah tipe sakit kepala yang jarang terjadi tetapi sangat parah. Sakit kepala ini biasanya terjadi pada satu sisi kepala dan disertai dengan gejala lain seperti mata merah, hidung tersumbat atau berair, serta keringat berlebih.

    Cara Pengobatan

    Ilustrasi posisi tidur

    Ilustrasi posisi tidur. FOTO/iStockphoto

    NHS menulis pusing dan sakit kepala sering kali bisa hilang dengan sendirinya, Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi gejala pusing ataupun sakit kepala tergantung pada penyebabnya.

    Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengobati sakit kepala, secara umum adalah:

      • Mengobati dengan obat migrain yang diresepkan oleh dokter.
      • Minum obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen.
      • Istirahat atau tidur di tempat yang tenang dan minim cahaya.
      • Menggunakan kompres dingin atau hangat di dahi atau leher.
      • Melakukan meditasi, yoga, atau pergi ke tempat yang tenang untuk relaksasi.

    Beberapa cara untuk menghilangkan pusing di antaranya adalah berikut ini:

      • Segera duduk atau berbaring setelah merasa kehilangan keseimbangan.
      • Minum air putih secukupnya untuk mengatasi dehidrasi dan berteduh di bawah pohon atau masuk ke ruangan yang dingin untuk meredakan serangan udara panas.
      • Jangan melakukan perubahan posisi tubuh yang tiba-tiba, misal berdiri tiba-tiba atau berbalik arah tiba-tiba.
      • Jika pusing disebabkan oleh tekanan darah rendah, maka segera konsumsi makanan yang mengandung banyak garam.
      • Salah satu cara menghilangkan pusing yang disertai mual adalah dengan mengonsumsi obat antihistamin yang dijual bebas.

    Setelah membaca penjelasan ringkas mengenai perbedaan pusing dan sakit kepala, kini Anda tentu sudah tahu apa yang harus dilakukan jika mengalami kondisi tersebut.

    Apabila gejala pusing dan sakit kepala tetap tidak membaik meski telah melakukan pengobatan di rumah, sebaiknya segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter saraf terdekat. Pasalnya, pusing dan sakit kepala bisa disebabkan oleh adanya gangguan saraf. Dengan begitu, dokter saraf dapat membantu mendiagnosis penyebab sakit kepala atau pusing dengan tepat.

    Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

    tirto.id - GWS
    Penulis: Lucia Dianawuri
    Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani