Menuju konten utama

Apa Itu Seksisme dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Seksisme adalah sikap yang membuat perempuan tersisih perannya ketimbang laki-laki. Kenali pengertian seksisme dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Seksisme dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Ilustrasi seksisme. Seksisme adalah sikap yang membatasi peran wanita karena dianggap tidak lebih unggul dari laki-laki pada hal tertentuFOTO/iStockphoto

tirto.id - Seksisme adalah sikap yang telah membuat para wanita tersudut. Permasalahan ini cukup berlarut sehingga membuat wanita tersingkir di berbagai posisi. Lantas, apa itu seksisme?

Contoh seksisme terlihat dalam persepsi bias gender yang dianggap wajar di masyarakat Misalnya anggapan lelaki lebih cocok menjadi pemimpin ketimbang perempuan, membuat posisi kepemimpinan tidak dipercayakan pada wanita. Wanita dinilai mengedepankan emosi ketimbang logika.

Bias gender bahkan telah masuk ke buku di sekolah. Ada pekerjaan tertentu yang dianggap lebih cocok untuk lelaki dan lainnya bagi perempuan. Misalnya ibu memasak dan mencuci baju, sementara ayah membaca koran dan bekerja.

Pengertian Seksisme

Mengutip Britannica, pengertian seksisme adalah prasangka dan anggapan bahwa salah satu jenis kelamin lebih superior atau lebih baik daripada jenis kelamin yang lain. Seksis adalah taraf ekstrem dari adanya pembagian gender ini.

Seksisme dapat menjangkiti laki-laki dan perempuan. Namun, korban seksisme di kehidupan masyarakat lebih kerap menghampiri perempuan.

Misalnya, pada persepsi laki-laki lebih cocok menjadi pemimpin atau ketua, telah menempatkan laki-laki harus bekerja memberi nafkah. Sebaliknya, perempuan selayaknya mengorbankan kariernya demi keluarga.

Anggapan lain terkait seksisme adalah ungkapan bahwa setinggi-tingginya perempuan sekolah, tetap saja berkubang di dapur. Perempuan akan kembali pada keluarganya untuk mengurus rumah tangga dan tidak bisa mengejar kariernya.

Menurut Nurul Inayah dalam Persepsi Orang Tua Mengenai Gender, Pengaruhnya terhadap Komitmen Menyekolahkan Anak Perempuan (2006), hal ini menjadikan banyak orang tua memandang bahwa pendidikan tidak banyak berguna untuk anak perempuan. Perempuan mengejar pendidikan hanya akan menghabiskan uang saja.

Contoh Seksisme di Kehidupan Sehari-hari

Seksisme dapat terjadi kapan pun dan di mana pun, termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Bentuknya beragam yang di antaranya sebagai berikut:

1. Perempuan diminta melakukan pekerjaan tambahan di kantor

Kolega perempuan kadang dimintai tolong untuk mengerjakan dokumen tertentu tanpa bayaran. Di kasus lain, tak jarang karyawan perempuan ditunjuk untuk membuatkan kopi bagi rekan laki-laki atau ketika ada tamu yang itu bukan termasuk bagian dari lingkup kerjanya.

Beberapa pekerjaan tambahan ringan dilimpahkan kepada perempuan karena dianggap lebih sesuai untuk dikerjakan mereka. Seksisme adalah dan contohnya bisa berupa demikian bagi perempuan di dunia kerja.

2. Tekanan untuk menikah

Ketika usia sudah beranjak 20-30 tahun, perempuan sering kali ditanya mengenai calon pasangannya. Ia pun serasa diteror dengan perkara kapan menikah.

Di Indonesia, ada anggapan ketika perempuan mencapai usia tertentu dan belum juga menikah, dianggap sebagai perawan tua. Sebutan ini bernilai negatif, bahkan kadang disebut sebagai perempuan yang "tidak laku" dan sebagainya.

3. Tekanan memiliki anak

Jika perempuan sudah menikah pun tuntutan dari lingkungannya masih berlanjut. Perempuan kemudian ditanya-tanya, kapan punya anak. Jika belum juga memiliki anak, maka muncul sebutan "mandul" yang lebih sering dilabelkan kepada perempuan daripada laki-laki.

4. Tuntutan penggunaan kontrasepsi

Di kehidupan seksual, perempuan lebih dituntut untuk melakukan kontrasepsi ketimbang laki-laki. Kehamilan seakan menjadi tanggung jawab perempuan sehingga sering kali laki-laki kurang peduli dengan kontrasepsi. Objek yang menjadi pengguna kontrasepsi ditujukan pada perempuan.

5. Pembedaaan perlakuan karena ras

Seksisme juga bisa muncul dipicu perbedaan ras. Contoh rasisme dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan seksisme yaitu perusahaan memberikan perlakukan istimewa bagi karyawan dengan ras tertentu dan cenderung menyepelekan dari kalangan ras lain. Alhasil ras yang tersisih hanya akan dipekerjakan pada posisi jabatan paling bawah dan diberikan beban kerja berlebih.

Baca juga artikel terkait LYFE atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar, Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar