Menuju konten utama
IPS Antropologi

Apa Itu IPTEK dan Jenis-jenisnya dalam Kajian Antropologi

Kesehatan, astronomi, teknologi, dan arsitektur adalah jenis-jenis IPTEK dalam kajian antropologi.

Apa Itu IPTEK dan Jenis-jenisnya dalam Kajian Antropologi
Ilustrasi Ilmu Antropologi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah ilmu terapan yang diciptakan manusia untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan. IPTEK merupakan gabungan definisi dari ilmu, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pengetahuan. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang kita ketahui. Ilmu merupakan hasil pemikiran manusia yang diperoleh dari pengalamannya. Ilmu pengetahuan bersifat metodis, sistematis, dan logis.

Secara etimologi, seperti yang dilansir situs Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan. Dapat dikatakan teknologi juga merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis manusia.

Dikutip dari buku elektronik Antropologi 2: Untuk SMA dan MA Kelas XII (2009:53) sebagaimana dikatakan Harvey Brooks mengenai teknologi, adalah sebagai pemakaian pengetahuan ilmiah untuk memproduksi barang-barang dengan jalan reproduksi.

Sementara menurut Schon, teknologi adalah suatu cara dan suatu proses untuk membuat sesuatu yang dapat mengembangkan keterampilan manusia. Dalam kaitan ini teknologi merupakan kekuatan otonom yang mampu mengubah kehidupan manusia.

Jenis-Jenis IPTEK dalam Kajian Antropologi

Jenis-jenis IPTEK yang berkembang saat ini sudah dapat digunakan oleh masyarakat. Pada keadaan yang membutuhkan, manusia selalu melakukan inovasi. Misalnya dalam bidang kesehatan, seperti astronomi, teknologi, perhubungan, dan arsitektur. Mengenai jenis-jenis IPTEK adalah sebagai berikut:

1. Kesehatan

Dalam bidang kesehatan masalah pelayanan kesehatan, penyakit, gizi, farmasi, dan kesehatan lingkungan menjadi perhatian pokok. Untuk itu telah ditingkatkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Sementara itu, di beberapa rumah sakit tertentu sedang dilakukan penelitian tentang pemanfaatan RIA (Radio Immuno Assay), yaitu suatu alat diagnosa yang menggunakan teknik radioisotope. Dengan ini maka kesehatan masyarakat semakin meningkat dan angka kematian semakin menurun.

2. Astronomi

Selama ini sebagian masyarakat hanya mengetahui matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, tetapi tidak mengetahui ada apa sebenarnya di dalam matahari atau bagaimana terbentuknya matahari. Hal ini berkaitan dengan astronomi atau ilmu tentang matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lain.

Ahli astronomi Nicolaus Copernicus, yang dikenal sebagai pelopor perkembangan IPTEK khususnya di bidang astronomi, berkenalan dengan ide-ide filsuf Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filsuf ini berpendapat bahwa bumi dan planet-planet lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin dengan kebenaran hipotesa heliocentris ini.

Dengan teori tersebut dapat digunakan untuk membuat dugaan yang bisa dibuktikan dengan pengamatan astronomis. Teori ini lebih bermanfaat dibanding dengan teori-teori terdahulu yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Sehingga, ilmu astronomi menjadi lebih berkembang.

3. Teknologi

Berbagai penemuan di bidang teknologi telah mendorong majunya informasi. Mesin ketik yang pertama kali dipatenkan adalah rancangan tiga orang Amerika, yaitu Christopher L. Sholes, Samuel Soule, dan Carlos Glidden (1868). Dunia elektronik semakin maju. Hal ini telah membuka babak baru bagi kegiatan komunikasi.

4. Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk.

Baca juga artikel terkait IPTEK atau tulisan lainnya dari Abraham William

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abraham William
Penulis: Abraham William
Editor: Ibnu Azis