Menuju konten utama

Apa itu Filateli dan Bagaimana Sejarahnya di Indonesia?

Hari filateli diperingati setiap tanggal 29 Maret, berikut adalah sejarah kelahirannya di Indonesia.

Apa itu Filateli dan Bagaimana Sejarahnya di Indonesia?
Filateli. wikimedia commons/domain publik

tirto.id - Tanggal 29 Maret dipilih sebagai hari peringatan filateli. Kata filateli berasal dari bahasa Yunani yaitu philos dan ateleia. Philos artinya teman, sedangkan ateleia artinya bebas bea.

Secara harfiah, filateli bisa berarti membebaskan teman atau kawan dari bea pos. Dalam kata lain, filateli merupakan aktivitas atau hobi mengumpulkan perangko atau benda pos lainnya.

Umumnya, orang yang memiliki hobi ini lebih mengutamakan benda-benda pos edisi lama. Semakin berusia lama, barang koleksi memiliki harga lebih tinggi. Sebab itu, kegiatan ini mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia. Biasanya terdapat loket atau ruang khusus filateli.

Perayaan pertama hari filateli nasional dilakukan pada 29 Maret 2006, ditandai dengan peresmian FIAP EXCO Meeting di Yogyakarta. Agendanya adalah pertemuan tingkat tinggi dari federasi organisasi filatelis di seluruh Asia Pasifik.

Saat ini, melansir laman Pos Indonesia, pemesanan dan pembelian Prangko serta Benda Filateli lainnya dapat dilakukan secara online melalui web order filateli.co.idatau pada aplikasi Filateli Mobile pada playstore.

Informasi lebih lanjut tentang filateli bisa Anda dapatkan melalui melalui Instagram Filateli Indonesia.

Infografik SC Filateli

Infografik SC Filateli. tirto.id/Fuad

Sejarah Hari Filateli Indonesia

Jauh sebelum muncul istilah filateli di Indonesia, Dr. Gray disebut-sebut sebagai seorang pengumpul prangko pertama. Ia adalah pejabat museum di Inggris yang mencari prangko melalui media The London Times pada 1841.

Namun, istilah filateli baru muncul pada 1864 setelah seorang pengumpul prangko asal Prancis memperkenalkan melalui karangannya yang berjudul "Bapteme (Baptism)" dan dimuat di majalah Prancis Collectionneur de Timbres-Poste yang terbit pada 15 November 1864.

Sedangkan di Indonesia sendiri, peringatan Hari Filateli berawal dari pertemuan para kolektor prangko pada 29 Maret 1922 di Batavia (Jakarta). Mereka mendirikan klub filateli dengan nama “Postzegelverzamelaars Club Batavia”.

Organisasi ini terus berkembang hingga pada 15 Agustus 1940 di Jakarta, berbagai aspirasi lokal dari beberapa wilayah di Indonesia mencetuskan organisasi yang sama.

Organisasi tersebut bernama “Nederlandsch indische vereeniging van postzegel verzamelaars” yang diharapkan dapat menjadi wadah dan menjadi gerakan yang terstruktur secara nasional.

Kemudian pada tahun 1953, nama itu berubah lagi menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI). Organisasi tersebut terus mengalami dua kali pergantian nama yakni termasuk Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) pada tahun 1965, menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) sejak 1985 hingga kini.

Pada tahun 1969, Indonesia bergabung menjadi anggota Federation International de Philatelie (FIP) yang berkedudukan di Swiss. Bergabungnya Indonesia diharapkan para filatelis Indonesia dapat mengikuti setiap perkembangan filateli dunia.

Indonesia dan beberapa anggota FIP wilayah asia kemudian membentuk Federation of Inter–Asian Philately (FIAP), berkedudukan di Singapura tahun 1974, dengan anggotanya terdiri dari wilayah Asia Pasifik.

Baca juga artikel terkait FILATELI atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Alexander Haryanto