Menuju konten utama

AP II Tambah Jam Operasional di 5 Bandara Selama Nataru

AP II menjelaskan tiga bandara tetap beroperasi 24 jam yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu dan Bandara Halim Perdanakusuma.

AP II Tambah Jam Operasional di 5 Bandara Selama Nataru
Sejumlah calon penumpang mengantre di area lapor diri sebelum terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (21/11/2023). Aktivitas penerbangan domestik baik datang maupun berangkat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar periode Januari-Oktober 2023 tercatat sebanyak 8.774.603 penumpang atau naik 10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy). ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/rwa.

tirto.id - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menambah jam operasional lima bandara kelolaannya selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Plt Direktur Utama Angkasa Pura II, Wendo Asrul Rose, merinci lima bandara tersebut yaitu Bandara Supadio Pontianak, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bandara Kertajati Majalengka, dan Bandara Radin Inten II Tanjung Karang.

“Sebanyak tiga bandara tetap beroperasi 24 jam yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu dan Bandara Halim Perdanakusuma. Sementara itu, 5 bandara akan ditambah jam operasinya,” kata Wendo dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/12/2023).

Dia merinci Bandara Supadio dari 13 jam menjadi 15 jam operasional, Bandara Minangkabau semula 13,5 jam menjadi 15 jam operasional, Bandara Depati Amir semula 11 jam menjadi 12 jam operasional. Kemudian, Bandara Kertajati semula 13 jam menjadi 15 jam operasional, Bandara Radin Inten II semula 12 jam menjadi 13 jam operasional.

“Bandara Soekarno-Hatta sebagai tersibuk dan terbesar di Indonesia, didukung fasilitas Smart Airport dalam mengelola lalu lintas penerbangan sehingga dapat secara real time melakukan penyesuaian dengan cepat terhadap kondisi yang ada,” ujar Wendo.

Lebih lanjut, dia menuturkan semua bandara AP II juga dilengkapi dengan fasilitas TravelinPass untuk penumpang pesawat memproses keberangkatan hanya dengan wajah melalui biometric face recognition, sehingga dapat mempersingkat waktu proses di bandara termasuk saat peak season.

Terkait aspek keselamatan, AP II mempersiapkan unit Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) untuk selalu siaga di seluruh bandara selama momentum Nataru tahun ini. Sementara itu, dari sisi kesiapan personel, AP II menyiagakan 10.229 personel baik dari internal maupun eksternal.

"Jumlah ini meningkat 17 persen dibandingkan dengan kondisi normal yakni 8.753 personel. Seluruh fasilitas pelayanan dan operasional dipastikan siap dalam melayani peningkatan lalu lintas penerbangan," ungkapnya.

Sementara itu, dia memprediksi jumlah penumpang pada periode angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di 20 bandara AP II secara kumulatif akan naik. Dia menyebut, khusus pada Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi yang tersibuk di Indonesia dengan perkiraan penumpang capai 2,61 juta.

Lebih rinci, pada periode Nataru kali ini atau 18 Desember 2023-4 Januari 2024, pihak AP II memproyeksikan jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara secara kumulatif mencapai 4,03 juta penumpang atau naik 8 persen dibandingkan dengan angkutan saat momentum Nataru sebelumnya.

“Khusus Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah pergerakan penumpang diperkirakan mencapai 2,61 juta penumpang atau naik 12 persen," ucap Wendo.

Wendo memprediksi, puncak arus keberangkatan pertama diperkirakan pada Jumat, 22 Desember 2023, kemudian puncak arus keberangkatan kedua pada Jumat, 29 Desember 2023. Sementara itu, puncak arus balik pada 2 Januari 2024.

“Kenaikan sekitar 8 persen ini kami proyeksikan berdasarkan tren yang ada pada tahun ini, di mana jumlah penumpang sejak awal tahun juga terus mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan saat pandemi masih berlangsung pada 2020, 2021 dan 2022,” kata Wendo.

Baca juga artikel terkait NATARU 2024 atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin