tirto.id - Pihak Iptu Rudiana melayangkan somasi kepada mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan salah satu saksi kasus pembunuhan Vina Cirebon yakni Dede. Apa alasan Rudiana yang merupakan ayah dari salah satu korban yang juga kekasih Vina, Muhamad Rizky Rudiana alias Eky, memperkarakan Dedi Mulyadi dan Dede?
Kabar Iptu Rudiana melayangkan somasi kepada Dedi Mulyadi dan saksi Dede disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perhimpunan Penasihat dan Konsultan Hukum Indonesia (DPP Perhakhi) Fitra Nasution.
Melalui jumpa pers di Jakarta pada Senin (22/7/2024), Fitra Nasution mengatakan bahwa pihaknya memberikan waktu 3x24 jam kepada pihak yang disomasi untuk menyampaikan permohonan maaf.
Sebelumnya, saksi Dede membuat pengakuan telah berbohong atas kesaksiannya dalam kasus Vina Cirebon yang terjadi pada 2016. Pengakuannya ini disampaikan melalui acara YouTube milik Dedi.
Berdasarkan video yang diunggah pada 21 Juli 2024, Dede mengakui bahwa dia telah berbohong kepada penyidik. Saat memberikan kesaksian untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Dede mengaku menerima skenario yang diberikan oleh Aep dan Iptu Rudiana.
Iptu Rudiana sendiri merupakan ayah Eky, pacar Vina yang juga ditemukan tewas di fly over Talun, Cirebon, Agustus 2016. Berdasarkan hasil persidangan terakhir, Vina dan Eky tewas karena dianiaya anggota geng motor di Cirebon.
Alasan Rudiana Somasi Dedi Mulyadi
Fitra Nasution mengatakan bahwa Rudiana melayangkan somasi karena menilai Dede telah membuat fitnah. Hal ini terkait dengan pernyataan Dede yang menyebut Rudiana telah menyuruhnya untuk merekayasa kesaksian kasus Vina Cirebon.
Fitra juga menyatakan bahwa keterangan Dede adalah fitnah sehingga telah mencemarkan nama baik Rudiana. Sementara itu, pihak Rudiana melayangkan somasi pada Dedi karena telah membuat video sekaligus menyebarkan berita bohong atau fitnah.
Pihak Rudiana juga mengklaim Dedi mendistribusikan konten yang memuat pencemaran nama baik. Pasalnya, pengakuan Dede mengenai kesaksian palsunya disampaikan melalui kanal YouTube Dedi Mulyadi.
Konten pengakuan Dede telah menjadi viral dan telah ditonton lebih dari satu juta. Adapun sebelumnya, Dedi juga terlibat untuk membantu Pegi Sitiawan, korban salah tangkap Polda Jawa Barat dalam kasus Vina Cirebon.
Sementara itu, Fitra selaku pihak yang mewakili Rudiana menegaskan agar pihak yang disomasi segera meminta maaf secara publik dalam rentang waktu yang telah ditentukan yakni 3x24 jam sejak somasi.
Bila Dede dan Dedi tidak meminta maaf, maka Rudiana dan keluarganya akan mengambil tindakan hukum dengan membuat laporan polisi.
Menurut Pengacara Keluarga Vina Hotman Paris Hutapea, aksi somasi Rudiana terjadi lantaran desakan dari pihaknya. Pasalnya, beberapa hari yang lalu, Hotman Paris menantang Rudiana untuk melaporkan Dedi dan Dede ke Polisi.
"Ibarat ikan kena umpan, hari ini di medsos, Rudiana telah memerintahkan kuasa hukumnya untuk mensomasi (Dedi Mulyadi dan Dede)," kata Hotman melalui Instagram @Hotmanparisofficial, Senin (22/7/2024).
Ia menilai bahwa tindakan Rudiana untuk mengirimkan somasi terlalu lemah. Hotman berkata bahwa, Rudiana seharusnya langsung melaporkan setiap pihak yang menuduhnya.
"Lapor polisi kalau kau merasa tidak bersalah. Kami tunggu 2x24 jam," katanya.
Pengacara keluarga Vina ini juga mendesak Dedi Mulyadi dan Dede untuk melapor ke Propam Mabes Polri jika merasa klaimnya benar. Ia juga mengatakan bahwa BAP kasus Vina yang dibuat pada 2016, sudah gugur.
"Kami dari kuasa hukum Vina tidak berpihak kepada siapapun, tapi yang pasti BAP di tahun 2016 sudah rontok," katanya.
Lebih lanjut, BAP tersebut gugur lantaran ditemukan bahwa tiga nama pelaku, salah satunya Pegi, ternyata tidak berperan dalam pembunuhan Vina.
Pengakuan Dede Terkait Keterlibatan Iptu Rudiana
Melalui acara YouTube yang dipandu oleh Dedi Mulyadi, Dede mengakui telah memberi kesaksian palsu untuk BAP kasus Vina. Dede mengatakan bahwa Aep dan Rudiana terlibat skenario penangkapan pelaku kasus Vina.
Dede menerangkan bahwa sebenarnya Aep tidak pernah mengetahui para nama pelaku yang diduga terlibat dalam kasus Vina. Dia curiga bahwa informasi terkait para nama pelaku diberikan oleh Rudiana.
Dede mengaku bahwa dirinya bertemu dengan Rudiana ketika polisi sedang mencari tahu penyebab kematian Eki dan Vina. Setelah bertemu dengannya, Rudiana kemudian bertemu dengan Aep.
Adapun untuk kesaksian BAP, dia mengaku mendapat skenario dari Aep dan Rudian. Menurut skenario yang diberikan kedua orang itu, Dede diminta menyatakan bahwa ia melihat delapan orang mengejar, melempar batu, dan menyerang korban dengan bambu.
Selain itu, dalam skenario yang diterima, Dede diminta untuk menyebutkan nama-nama tertentu. Meskipun begitu, Dede menyatakan bahwa ia hanya menyebutkan sekelompok orang yang mengendarai motor Vixion dan Satria.
Dede juga menegaskan bahwa dalam skenario tersebut, nama Pegi dan Hadi tidak pernah disebutkan. Dalam BAP yang dicatat oleh Rudiana, Dede memang menyampaikan bahwa dirinya melihat para pelaku di lokasi kejadian kasus Vina dan Eky.
Dede mengakui bahwa ia tidak melihat kejadian pengejaran, pelemparan batu, dan penganiayaan terhadap korban. Dede juga mengungkapkan bahwa ia telah berbohong saat dipanggil untuk bersaksi dalam kasus salah tangkap Pegi Setiawan.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya