tirto.id - Sejumlah warga DKI Jakarta penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp300.000, masih belum mendapatkan dana tahap kedua yang seharusnya cair pada Februari 2021.
Menurut jadwalnya, BST sebesar Rp300.000 tersebut akan dicairkan setiap bulannya, mulai Januari, Februari, Maret, hingga April 2021. Namun, hingga penghujung Februari, bantuan sosial tahap kedua tersebut belum cair.
Bansos tunai yang tak kunjung cair ini juga banyak ditanyakan masyarakat lewat Twitter. Lewat akun Twitter resminya, @DKIJakarta, Pemprov DKI menyatakan bansos tunai tahap kedua belum bisa dicairkan.
"Sampai dengan akhir Februari 2021, Dinas Sosial masih mendistribusikan Buku Tabungan & Kartu ATM bagi Penerima Manfaat yang tidak hadir pada undangan pertama dan kedua. Mohon agar Bapak/Ibu berkenan menunggu pencairan BST tahap kedua, pencairan akan dilakukan pada Maret 2021," tulis akun @DKIJakarta, Minggu, (27/2).
"Sehingga belum dapat melakukan pencairan tahap kedua sampai seluruh Buku Tabungan dan Kartu ATM terdistribusi," lanjut isi cuitan tersebut.
Masyarakat akhirnya memprotes alasan yang dikemukakan Pemprov DKI. Salah satunya Fitria Handoyo, pengguna Twitter dengan akun @vhie_Trya, menyatakan, seharusnya warga yang sudah taat dengan datang di panggilan pertama dan mendapat kartu ATM serta buku tabungan tidak terkena imbasnya.
"Ini apa tidak terlalu egois ya min? Karena kesalahan kan bukan dari kami, tapi kenapa jadi kami juga kena imbasnya? Maaf sebelumnya, mungkin kami terlihat mampu karena bisa menggunakan Twitter, tapi di zaman sekarang yang mau apa-apa harus melalui daring, kami terpaksa beradaptasi dengan jaman, " cuit akun @vhie_Trya.
Sampai minggu keempat Februari lalu, penyaluran BST tahap pertama masih berlangsung, salah satunya di Kepulauan Seribu yang baru mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM Bank DKI pada 24 Februari 2021.
Belum ada keterangan resmi apakah bansos tahap kedua Februari akan dicairkan sekaligus bersama bansos tahap ketiga Maret, atau jadwal pencarian BST jadi mundur hingga Mei 2021.
Pemberian BST terkait pandemi ini baru pertama kali dilakukan setelah 2020, bansos diberikan berupa sembako. Namun, sejak kasus korupsi dana bansos yang juga menjerat mantan Mensos Juliari Batubara, bansos diberikan secara tunai.
Pemprov DKI melalui akun Twitternya @DKIJakarta, meminta maaf atas keterlambatan tersebut, dan meminta masyarakat untuk memantau media sosial pemprov.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Mohon agar Bapak / Ibu berkenan menunggu pencairan BST tahap kedua. Harap selalu memantau media sosial resmi milik Pemprov DKI Jakarta untuk mengikuti perkembangan informasi tersebut. Terima Kasih," cuit akun itu.
BST di Provinsi DKI Jakarta berasal dari dua sumber, yakni dari APBN Kementerian Sosial RI untuk 750.000 KK, yang pendistribusiannya melalui mekanisme PT Pos Indonesia dan APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.055.216 KK dan disalurkan ke Rekening penerima BST melalui Bank DKI dalam bentuk buku tabungan dan kartu ATM Bank DKI.
Cara Cairkan Bansos BST DKI Jakarta Januari-April 2021
Untuk melakukan proses pencairan bansos DKI ini, masyarakat perlu menyiapkan hal-hal berikut ini:
1. Setelah mendapat undangan untuk menerima BST, pada hari H penyaluran BST, penerima bansos DKI diharuskan datang ke lokasi dengan membawa undangan, KTP dan Kartu Keluarga (asli dan fotokopi) sebagai syarat pengambilan bantuan.
2. Penerima BST juga diharapkan agar datang sesuai dengan jadwal untuk menghindari kerumunan.
3. Bagi penerima BST yang berhalangan hadir sesuai jadwal pendistribusian, maka penerima akan diundang kembali pada undangan kedua hingga undangan yang dilakukan setelah distribusi pertama selesai pada lima wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Editor: Agung DH