Menuju konten utama

Akhiri Pandemi COVID-19 dan Lawan Corona dengan 3M+3T

3M+3T adalah bagian dari gerakan CENTANG yang terdiri dari CEgah dan TANGgungjawab.

Akhiri Pandemi COVID-19 dan Lawan Corona dengan 3M+3T
Sejumlah murid antre mencuci tangannya sebelum memasuki ruang kelas di SD Negeri 6, Bekasi, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj)

tirto.id - Pandemi Corona di Indonesia masih belum surut. Data Satgas COVID-19 per 2 November 2020 menunjukkan bertambah 2.973 kasus baru dengan total terkonfirmasi 418.375 kasus.

Para penggerak komunitas mengajak masyarakat untuk bahu membahu melalui gerakan CENTANG, yang terdiri dari CEgah dan TANGgungjawab melalui tindakan 3M+3T.

Gerakan CENTANG terdiri dari pencegahan dan perilaku bertanggung jawab melalui CEGAH, melalui tindakan 3M (memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun secara rutin, dan menjaga jarak dengan tertib) seturut seruan Satgas COVID-19.

Sementara TANGGUNG JAWAB melalui tindakan 3T, yaitu testing secara berkala, telusuri dan lacak kontak fisik, serta terapkan perawatan dan isolasi mandiri dalam ruangan.

CEGAH dengan 3M

Memakai masker dengan benar merupakan cara paling efektif untuk mencegah infeksi virus Corona. Saat semua orang menggunakan masker, peluang transmisi virus corona antarmanusia dapat menurun sebesar 3,1 persen.

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik untuk membersihkan kotoran dan kuman, serta membunuh patogen. Hal ini harus dilakukan sesering mungkin, khususnya ketika menyiapkan makanan, merawat orang sakit, menggunakan kamar mandi atau toilet, memegang hewan, bersin, termasuk membuang sampah.

Dua meter adalah jarak aman cara untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menurunkan transmisi virus sampai 2,6 persen. Untuk itu disarankan tetap di rumah serta menghindari kerumunan.

TANGGUNG JAWAB dengan 3T

Sampai saat ini tes PCR dengan teknik swab merupakan satu-satunya cara untuk mendeteksi COVID-19. Tenaga kesehatan, orang yang bepergian ke luar kota atau negeri, dan mereka yang berinteraksi dengan pasien COVID-19 wajib melakukan tes sebagai upaya bertanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain.

Menelusuri dengan melakukan tracing dan tracking wajib dilakukan untuk mengetahui riwayat pergerakan dan perjalanan pasien selama 14 hari ke belakang. Upaya ini dapat memberikan peringatan atau warning pada masyarakat agar tetap aware dan waspada saat melewati lokasi isolasi dan membatasi ruang gerak.

Setelah dinyatakan sembuh, kita harus melakukan isolasi mandiri setiba di rumah, menjaga kondisi kesehatan, serta tidak menggunakan alat makan dan minum bersama anggota keluarga lainnya.

Penggerak komunitas sekaligus salah satu penggagas CENTANG, Sasa Ratna Puspita, mengatakan bahwa gerakan CENTANG bukan milik sebagian orang tapi seluruh masyarakat Indonesia. Hanya dengan bersama dan bersatu program ini bisa terlihat dampaknya.

"Siapa pun bisa partisipasi dan berkontribusi. Ayo kita bersatu akhiri Corona!" ajak Sasa.

Dalam keterangan kepada media, para penggagas gerakan CENTANG mengajak seluruh komponen masyarakat ambil bagian agar upaya mengakhiri pandemi dapat teramplifikasi secara masif.

Masyarakat dapat turun ke lapangan menjadi relawan, mendonasikan karya atau dana untuk menyebarluaskan gerakan secara masif, dan mengajak orang di sekitar untuk melakukan CENTANG melalui materi kreatif yang disediakan di Centang.id.

Mereka juga dapat mengikuti berbagai perkembangan informasi seputar COVID-19 di Centang.id atau mengikuti media sosial Instagram @Centang_id.

---------------

Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH