tirto.id - Permadi Arya alias Abu Janda setuju bahwa cuitan dia terhadap Natalius Pigai, eka komisioner Komnas HAM, mengandung unsur SARA. Hal itu ia katakan usai pemeriksaan atas kasus ujaran rasisme.
"Setuju. Saya setuju, ada indikasi pelanggaran saya menghina Pigai. Tapi itu delik aduan Pigai ke saya, jangan dilebarkan ke mana-mana. Kalau ada indikasi pelanggaran saya menghina Pigai, saya setuju. Selain daripada itu menurut saya tidak, (serta) sudah penggiringan opini dan pelintiran," kata dia di Bareskrim Polri, Kamis (4/2/2021).
Ia juga heran, mengapa kasusnya ramai usai Ambroncius Nababan dilaporkan ke polisi. Padahal cuitan dia soal 'evolusi' diunggah pada 2 Januari. Sementara Ambroncius baru diadukan sekira tanggal 20-an Januari.
"Bukan salah saya kalau menduga ini ada motif politik ingin tetap melestarikan panasnya kasusnya Ambroncius Nababan. Sudah mulai adem, tapi kayak mau dipanaskan lagi dengan mempolitisasi kasus saya," sambung Permadi.
Permadi pun mengaku belum ada satu jam ia mengunggah itu, dia hapus cuitan 'evolusi'. Alasannya 'pengikutnya turut berkomentar masalah fisik (body shaming) terhadap Pigai'.
Dia tak mau pengikutnya di media sosial merundung fisik Pigai. Meski kasusnya bergulir, hingga hari ini Permadi pun belum berkomunikasi dengan eks Komisioner Komnas HAM itu.
Pigai merespons soal rasisme yang menimpa dirinya. "Selama pemerintahan Joko Widodo, pembantaian, pembunuhan, dan kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme. Kita harus hapuskan rasisme," ujar dia ketika dihubungi Tirto, Senin (25/1/2021).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz