Menuju konten utama

8 Contoh Love Bombing dan Cara Menghadapinya

Artikel berikut ini akan membahas secara singkat mengenai love bombing dan bahayanya, serta contoh perilaku love bombing dan cara menghadapinya.

8 Contoh Love Bombing dan Cara Menghadapinya
Ilustrasi Love Bombing. foto/IStockphoto

tirto.id - Love bombing adalah taktik manipulasi perasaan yang dilakukan seseorang pada orang lain agar mau menjalin hubungan dengannya. Love bombing cenderung terjadi pada hubungan romantis. Simak contoh love bombing dan cara menghadapinya.

Love bombing didefinisikan sebagai “pengeboman” terus menerus terhadap seseorang dengan sanjungan, pujian, dan kasih sayang. Hal ini muncul dalam berbagai bentuk, seperti pemberian hadiah, pesan romantis, interaksi media sosial, dan pernyataan cinta yang menggebu-gebu.

Biasanya, seseorang yang menjadi korban love bombing di awal hubungan akan dibanjiri dengan keinginan pasangannya untuk mendiskusikan masa depan mereka bersama. Pelaku love bombing mungkin terlihat sangat ekspresif tentang perasaan mereka terhadap orang tersebut.

Laman Banner Banner Health menuliskan, love bombing adalah teknik manipulasi yang paling sering digunakan oleh orang narsis. Di mana orang-orang membombardir pasangannya dengan sikap kasih sayang yang besar, perhatian yang berlebihan, dan hadiah untuk 'memikat'. Tujuannya adalah untuk membuat korbannya tidak berdaya, rentan, dan berhutang budi kepada mereka.

Setelah korbannya merasa sangat dicintai dan tergila-gila kepada mereka. Pelaku love bombing akan menunjukkan warna aslinya. Korban love bombing mungkin akan merasakan perubahan perilaku yang sangat mencolok. Tetapi karena sudah terperangkap dalam romansa semu, korban akan sangat rentan dan mudah dikontrol oleh pelaku.

8 Contoh Perilaku Love Bombing

Berikut ini adalah beberapa ciri ciri love bombing dan contoh perilaku love bombing yang perlu diwaspadai sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan serius dengan seseorang.

1. Menerima pujian terus-menerus

Hampir semua orang menyukai pujian, karena ini bisa membuat perasaan senang, dan itu adalah bagian normal dari hubungan yang sehat.

Namun, ketika seseorang menghujani dengan pujian tanpa henti sejak pertama kali bertemu, inilah saatnya untuk waspada. Ini bukan tentang berhati-hati terhadap kata-kata baik; ini tentang mengenali kapan pujian itu berlebihan dan tampak tidak tulus.

2. Mengalami perkembangan yang cepat dalam hubungan

Laman Uncover Mental Health Counseling menyebut, love bomber seperti pelari maraton. Mereka mendorong komitmen yang cepat dan keterikatan emosional yang mendalam jauh lebih cepat. Ini seperti mereka mencoba untuk melewatkan semua langkah penting dan melompat langsung ke garis finis.

3. Menerima banyak sekali hadiah

Menerima hadiah adalah hal yang luar biasa, dan hadiah yang penuh perhatian bisa menjadi sebuah isyarat yang mengharukan. Namun, ketika hadiah terus berdatangan, terutama di awal hubungan, penting untuk waspada tentang apa yang ada di balik kertas kado.

4. Menerima perhatian yang berlebihan

Ketika seseorang terus-menerus memberikan perhatian berlebih, seperti contoh love bombing chat dengan mengirim pesan atau menelepon secara berlebihan, pada awalnya mungkin terlihat seperti kisah cinta dalam dongeng.

Namun, pelaku love bombing memiliki kecenderungan untuk menjadi terlalu mengganggu, membuat Anda merasa seolah-olah adalah pusat dari alam semesta mereka. Ciri-ciri love bombing ini mungkin terdengar menarik, tapi pada kenyataannya, hal ini dapat melelahkan secara emosional dan bahkan dapat menghalangi ruang pribadi dan kebebasan.

5. Mengisolasi dari orang terdekat

Pelaku love bombing mungkin menggunakan strategi licik untuk mengisolasi pasangannya dari teman dan keluarga. Mereka mungkin secara halus atau terang-terangan membuatnya enggan menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai, membuat Anda lebih bergantung pada kasih sayang dan yang mereka berikan. Isolasi yang dihasilkan dari tanda-tanda love bombing dapat menciptakan rasa ketergantungan yang tidak sehat dalam jangka panjang.

6. Membuat merasa bersalah

Pelaku love bombing mungkin menggunakan perilaku manipulasi yang menjebak rasa bersalah seperti bermain sebagai korban atau play victim, membuat Anda merasa bertanggung jawab atas emosi mereka, menggunakan peristiwa masa lalu untuk memanipulasi, dan memberikan ultimatum untuk mengendalikan perasaan dan tindakan pasangannya. Mereka mungkin juga menggunakan frasa seperti, “Aku tidak bisa hidup tanpamu” dan “Kamu satu-satunya yang memahamiku.”

7. Cemburu dan posesif

Laman The Attachment Project menulis, pelaku love bombing mungkin menuduh pasangannya selingkuh atau tidak setia. Mereka juga dapat memantau penggunaan media sosial, sering bertanya di mana Anda berada dan apa yang sedang dilakukan, serta melarang untuk bertemu dengan orang-orang tertentu atau pergi ke tempat-tempat tertentu.

8. Tidak pernah bertanggung jawab atas hubungan sebelumnya

Nicole Arzt, LMFT dalam artikel yang dipublish di laman Choosing Therapy menyebut, tanda-tanda lain dari love bombing adalah menolak untuk mengakui kesalahan atau berbicara buruk tentang hubungan sebelumnya. Pelaku bom cinta akan sering menjelek-jelekkan pasangannya yang terdahulu. Mereka mungkin selalu menyebut pasangannya sebagai “gila” atau “kasar”, meskipun merekalah yang kasar.

Cara Menghadapi Perilaku Love Bombing

Setelah mengetahui tanda-tanda love bombing dan merasa telah menjadi korban dari pelaku bom cinta, ada beberapa cara keluar dari love bombing yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Ciptakan ruang

Cara mengatasi love bombing paling utama adalah menetapkan batasan tegas. Ini dilakukan guna memastikan Anda memiliki ruang yang diperlukan untuk memproses segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan. Sangat penting bahwa batasan-batasan ini dihormati sejak dini. Jika tidak, ini bisa berarti kata-kata dan sikap mesra mereka menjadi love bombing yang berbahaya.

2. Menginventarisir hubungan

Pertimbangkan dari mana Anda berdua berasal, apa yang diinginkan, dan bagaimana hubungan berjalan sehubungan dengan harga diri, minat di luar hubungan, harapan dalam hubungan, komunikasi, dan faktor-faktor penting lainnya. Lakukanlah secara perlahan jika hal ini diabaikan mungkin mengambil langkah pencegahan ke jenjang lebih jauh perlu dilakukan.

3. Bicaralah dengan orang lain yang objektif

Berbicara dengan teman tepercaya atau terapis dapat menjadi cara yang baik untuk mendapatkan perspektif dari luar. Keluarga dan teman dapat menjadi bias, jadi pertimbangkan dengan siapa Anda berbicara dan apakah orang-orang ini dapat melakukan yang terbaik untuk bersikap objektif.

Jika tidak, berbicara dengan terapis tentang apa yang dirasakan dalam hubungan, ini dapat membantu Anda belajar tentang hubungan yang sehat dan mengidentifikasi apa yang diinginkan dan tidak inginkan dalam suatu hubungan. Ini bisa jadi cara keluar dari love bombing yang paling efektif.

Baca juga artikel terkait RELASI PERCINTAAN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno