Menuju konten utama

6 Contoh Pidato Hari Ibu Islami yang Menyentuh Hati

Cari inspirasi pidato Hari Ibu Islami yang menyentuh hati di sini. Temukan 6 contoh terbaik untuk memperingati Hari Ibu. Baca selengkapnya sekarang!

6 Contoh Pidato Hari Ibu Islami yang Menyentuh Hati
Anak-anak penari tradisional Ranup Lampuan mencium ibunya seusai tampil pada peringatan hari Ibu ke-93 di gedung Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Banda Aceh, Aceh, Rabu (22/12/2021).ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/aww.

tirto.id - Ada banyak contoh pidato Hari Ibu singkat untuk referensi saat memperingati Hari Ibu 22 Desember. Salah satunya pidato tentang ibu islami yang menyentuh hati, yang bisa mengangkat tema mengenai pentingnya peran ibu atau perempuan dalam kehidupan.

Sejarah peringatan Hari Ibu di Tanah Air bermula dari penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928 atau beberapa pekan setelah Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda.

Tanggal hari pertama Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928 itulah yang kemudian menjadi acuan peringatan Hari Ibu. Pemerintah RI melalui Dekrit Presiden Soekarno pada 1953 menetapkan setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu.

Contoh Pidato Hari Ibu

Pidato Hari Ibu biasanya dibacakan saat puncak perayaan Hari Ibu. Adapun isi pidatonya bisa beragam, seperti rangkaian kata-kata untuk hari ibu islami yang dapat disesuaikan dengan temanya.

Lantas, pidato tentang ibu seperti apa yang cocok dibacakan saat perayaan Hari Ibu 22 Desember? Berikut ini ialah sejumlah contoh pidato Hari Ibu yang bisa Anda jadikan referensi, sebagaimana dikutip dari sejumlah sumber termasuk buku Kumpulan Pidato Sederhana oleh Sriyatun (2020).

Contoh Pidato tentang Ibu Islami (1)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hamdan Wa Sukrolillah, Washolatu wassalamu Ala Rasulillah, Amma ba' du.

Puji syukur Alhamdulilah atas segala limpahan karunia-Nya. Sholawat dan salam milik Allah SWT semoga tetap tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Rekan yang dimuliakan Allah SWT. Rasulullah SAW menyuruh kita agar berbakti kepada ibu, sampai

tiga kali daripada kepada ayah. Dan di dalam hadist disebutkan bahwa:

“Surga berada di telapak kaki Ibu.”

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan sebuah pidato pendek tentang berbakti kepada orang tua.

Islam menempatkan orang tua pada posisi yang terhormat dan mulia. Karena mereka kita lahir ke dunia ini. Maka, kita harus senantiasa mendoakan mereka.

“Ya Allah SWT, ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihi aku sejak kecil.”

Rekan yang dimuliakan Allah SWT. Seorang tabi'ah mengatakan:

“Barangsiapa yang mendoakan kedua orang tuanya lima kali dalam sehari semalam, maka dia telah menunaikan kewajiban terhadap orang tuanya.”

Untuk itu, rajin-rajinlah mendoakan mereka setiap selesai sholat fardhu.

Ada tiga amal yang tidak akan terputus pahalanya, yaitu shodaqoh jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak yang soleh. Janganlah kita menjadi anak yang durhaka, naudzubillahi mindzalik. Sungguh berdosa, dosa besar.

Rekan yang dimuliakan Allah SWT. Sebagai seorang anak, kita harus berbakti kepada orang tua, janganlah sekali-kali kita menyakiti hati mereka, yang akibatnya akan menyengsarakan hidup kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Apalagi kepada ibu. Bayangkan, seorang ibu kelelahan dalam mengandung, melahirkan, menyusui, dan menyayangi kita. Tanpa pamrih. Untuk itu kita harus berbakti kepada orang tua dengan tulus dan ikhlas agar hidup kita selamat baik di dunia maupun di akhirat.

Ibu... kaulah wanita yang mulia. Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah….

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.

Wallahul muwafiq ilaa 'aquamitthoriq,

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh Pidato tentang Ibu Islami (2)

Bismillahirohmanirohim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hamdan Wa Syukron lillah,Sholatan wa salaman ala rasulillah.amma ba'du

Yang terhormat bapak/ibu guru yang hadir pada acara ini, rekan dan hadirat yang berbahagia, serta teman-teman seperjuangan yang saya banggakan.

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah pidato pendek dengan judul “Adab kepada Orang Tua.”

Pertama-tama saya mau mengajak kepada semua sahabat yang ada di sini, ayo bersyukur kepada Allah SWT. Ayo bersholawat kepada Rasulullah SAW. Dan ayo berbakti kepada kedua orang tua kita.

Teman-temanku maukah kalian masuk surga? Ayo, mau tidak? Jika mau, begini caranya: peluklah kedua tangan orang tua kita, kita seraya ucapkan:

“Asalamualaikum ya abi ya umi, Asalamualaikum ya abi ya umi, Salam indah kupersembahkan, Dari Allah SWT Yang Penyayang, Salam indah ku persembahkan, Dari Allah SWT Yang Penyayang.”

Teman-temanku yang tersayang, memberi salam dan doa kepada kedua orang tua itu merupakan salah satu contoh adab yang baik terhadap orang tua. Ada contoh lagi teman-temanku, yaitu kita harus rajin mengaji supaya menjadi anak yang saleh.

Ke sekolah tidak malas lagi, tentu akan membuat hati orang tua kita bahagia. Nah, membahagiakan orang tua adalah salah satu cara untuk mendapatkan ridhonya.

Teman-temanku, coba dengarkan, ikutilah dan bertepuk tanganlah:

Aku (prok, prok, prok)

Anak saleh (prok, prok, prok)

Rajin sholat (prok, prok, prok)

Rajin ngaji (prok, prok, prok)

Orang tua (prok, prok,prok)

Dihormati (prok, prok, prok)

Cinta islam (prok, prok, prok)

Sampai mati (prok, prok, prok)

Nah, menghormati orang tua begitu banyak caranya. Di antaranya dengan menaati apa yang mereka perintahkan yang sejalan dengan ajaran agama kita. Apabila orang tua memerintahkan untuk membelikan sesuatu, maka hendaklah kita tidak menolaknya dan pergunakanlah bahasa yang baik.

Adab terhadap orang tua ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Al Isra ayat 23:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

Terus, apabila kita hendak pergi sekolah, maka kita harus ingat untuk bersalaman terlebih dahulu. Jangan hanya meminta uang jajan lantas kita pergi begitu saja. Itu contoh kecilnya. Nah, apabila kita bisa menghormati orang tua, maka sudah termasuk anak yang soleh.

Kesimpulan pidato saya ialah adab menghormati orang tua adalah salah satu adab yang baik kepada orang tua.

Demikianlah, yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan pidato saya bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh Pidato tentang Ibu yang Menyentuh Hati (1)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur marilah kita haturkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufik serta inayah-Nya kita mampu bermujahadah di majelis yang insyaAllah mubarok ini.

Sholawat ma'as Salam semoga senantiasa tercurahkan ke pangkuan junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari zaman kegelapan, yakni zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini.

Kemudian tak lupa saya ucapkan terima kasih banyak atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata mengenai, “Peran Ibu dalam Rumah Tangga.”

Berbicara mengenai peran ibu dalam rumah tangga, pasti tak akan ada habisnya untuk kita ulas karena begitu kompleks dan begitu banyaknya. Namun, yang akan saya uraikan kali ini adalah peran seorang ibu terhadap perkembangan anak-anaknya.

Jika sejenak kita membayangkan tentang sosok ibu. Mungkin kita akan teringat hadits nabi “Surga ada di bawah telapak kaki ibu.”

Menurut Prof. Dr. Hj Zakiyah Daradjat (Pelopor Psikologi islam di Indonesia) hadist tersebut menggambarkan tentang tanggung jawab seorang ibu terhadap masa depan anak-anaknya.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, “Seorang Ibu adalah sekolah, maka jika engkau mempersiapkan dengan baik berarti telah engkau persiapkan sebuah bangsa yang berkualitas. Seorang ibu adalah maha guru pertama. Pengaruh-pengaruhnya memenuhi seluruh cakrawala.”

Benar bahwa anak adalah besi lunak yang dibentuk sesuai bentukan kedua orang tuanya. Sukses tidaknya seorang anak sangat dipengaruhi oleh keluarganya. Namun, yang memiliki pengaruh terbesar dalam perkembangan anak adalah seorang ibu.

Di sini ibu bagaikan arsitek utama yang menentukan bagaimana jadinya masa depan seorang anak. Mengapa? Kehidupan seorang anak lazimnya sejak kecil sangat dekat dengan ibu. Ini karena ibu adalah seorang yang mengandungnya, menyusuinya dan mengasuhnya. Maka dari itu ibu dalam seseorang yang paling banyak mewarnai dan mempengaruhi perkembangan pribadi, perilaku dan akhlak anak.

Oleh karena itu, dari seorang ibu lah anak untuk kali pertama belajar kesemuanya. Di antaranya adalah gerak gerik, cara bertingkah laku, berkata dan berkarakter.

Nah, jika seorang ibu salah dalam tingkah laku, gerak gerik dan lain sebagainya, maka tak ayal anak akan menirunya. Dan jika anak telah meniru suatu yang jelek maka bencana masa depan berarti telah dimulai. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Wanita adalah pilar negara. Apabila wanitanya baik maka baiklah negara, dan apabila wanitanya rusak maka rusaklah negara.”

Di sinilah sosok ibu dituntut untuk terus meningkatkan kualitas diri dan akhlaknya dengan memperkaya sebanyak mungkin ilmu pengetahuan. Baik umum dan agama, teknologi, seni, dan lain-lain. Sebagai modal awal dalam rangka keberhasilannya mengantarkan kelangsungan hidup anak yang cerdas dan sukses.

Allah SWT berfirman dalam surah An - Nisa' Ayat 9: “Dan hendaklah takut orang-orang yang meninggalkan mereka generasi yang lemah.”

Nah, oleh karena itu, marilah kita berusaha menjadi wanita yang sholihah. Wanita yang senantiasa menjaga akhlak dan pribadi yang dimiliki demi kemajuan generasi mendatang.

Dari uraian tadi, jelaslah bahwa peran seorang ibu amatlah urgen terhadap perkembangan dan keberhasilan anak-anaknya karena ibu layaknya sebuah kunci dari gerbang kesuksesan anak-

anaknya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh Pidato tentang Ibu yang Menyentuh Hati (2)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan rahmat-Nyalah kita bisa berkumpul bersama-sama dalam keadaan sehat, tanpa suatu halangan apa pun. Shalawat serta salam kita kita curahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW dan tak lupa kepada semua umatnya.

Bapak/lbu yang saya hormati dan rekan-rekan yang saya banggakan, berdirinya saya disini untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Dalam pidato ini saya akan mengangkat judul “Kekuatan Do'a Ibu.”

Rekan sekalian yang saya hormati dan saya banggakan, setiap orang lahir dari rahim seorang ibu. Cinta dan kasih sayang seorang ibu terhadap anak-anaknya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Cinta kasih seorang ibu terwujud pada perhatian, pengasuhan, perawatan, dan perlindungan, serta doa sejak lahir sampai akhir hayatnya. Sebagaimana penyair kondang menggambarkan bahwa ridho seorang ibu, bagaikan pembebasan dan pencerahan dalam hidup seorang anak.

Demikian pula kemarahan seorang ibu menjadi sebab kesengsaraan di neraka. Penyair mengatakan, “Ibu kandungmu adalah ibunda kehidupanmu. Jangan sakiti hatinya, karena ibunda akan senantiasa memaafkanmu, tetapi setiap pemaafan ibundamu atas kesalahanmu akan digenggam erat-erat oleh para malaikat untuk mereka usulkan kepada Tuhan agar dijadikan kayu bakar nerakamu.”

Syair itu mengingatkan kita betapa seorang anak sebagai buah hati ibu, seharusnya bersikap hati-hati, lembut, santun, dan menjaga agar tidak melukai hati ibu. Karena dengan kasih sayangnya yang tulus ibu membesarkan dan mendidik anak-anaknya agar berhasil meraih cita-citanya.

Dalam meraih cita-cita itu, doa ibu senantiasa mengiringinya. Sebab kebahagiaan anak dalam kebahagiaan ibu, sakit anak adalah sakit ibu, derita anak adalah derita ibu. Oleh sebab itu, kalau seorang anak sampai menyakiti hati ibunya, maka kata-kata atau perlakuan anak itu akan menimbulkan luka yang mendalam pada hati seorang ibu. Dan luka itu akan mempengaruhi doa ibu yang pada akhirnya akan mempengaruhi kebahagiaan atau kesengsaraan anaknya dalam perjalanan

hidupnya dikemudian hari.

Ibu, mencintai dengan senyuman, keringat, doa dan air mata yang selalu lembut, “selembut senja.” Ibu merupakan sosok malaikat yang tak bersayap, dia rela mengorbankan apa pun demi anak-anaknya, dia tidak pernah merekam luka di hatinya, ketika anak-anaknya berkata "Ah…!!!” kepadanya.

Ketika suatu malam saat kesedihan menghampiriku, tanpa kusadari hati kecilku menuntun tanganku untuk menggenggam pena untuk mencoretkan di atas selembar kertas, tanpa kusadari tanganku bergerak menuliskan, “Untuk saat ini aku hanya bisa menyusahkannya saja, tetapi suatu saat nanti aku pasti akan membalasnya, meski ku tau, aku tidak akan bisa membalas semua jasanya dengan hal apa pun. Bu, izinkan aku membasuh air matamu. Agar aku pahami jeritan hatimu ketika ku mulai bertumbuh menjadi anak yang kadang mengecewakanmu. Doamu adalah bunga yang selalu mekar menghiasi di setiap kehidupanku. Engkau adalah segalanya bagiku. Dan engkau lebih cantik daripada miss universe manapun dan lebih sabar daripada presiden manapun.

Ketika aku aku jauh darimu, suaramu menentramkan hatiku dan kasih sayangmu, yang akan selalu ada untuk mendekap dan menemaniku saat aku jauh darimu. Tiada kasih sayang setanding ibu, yang lebih mengambil berat sehebat ibu.”

Doa setiap saat untukmu:

“Ya Allah SWT kumohon pada-Mu, hapuskan dosa ibuku melalui amal kebaikan yang aku lakukan, jagalah kesehatannya ketika saya jauh darinya, limpahkan karunia-Mu kepadanya, jauhkanlah dia dari api neraka dan tempatkanlah dia di surga-Mu. Hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan. Amin.

Rekan sekalian yang saya banggakan dan hormati. Mungkin itu saja yang saya dapat sampaikan, kurang lebihnya tolong maafkan, karena kesempurnaan milik Allah SWT dan kesalahan ada pada saya sebagai manusia biasa.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh Pidato tentang Ibu Tersayang (1)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan beberapa hal tentang sosok yang memiliki peran sangat besar dalam kehidupan kita, yakni orang tua, terutama ibu.

Cinta seorang ibu ibarat samudra yang luas tanpa batas, terus mengalir tanpa henti untuk melindungi dan membimbing kita.

Sejak kita kecil, ibu telah menggendong kita dengan penuh kasih. Beliau rela melewati malam-malam tanpa tidur untuk menyusui, menemani kita belajar, dan memberikan dukungan saat kita terjatuh atau terluka. Pengorbanan dan cinta seorang ibu sungguh tak ternilai dan abadi.

Kasih sayang ibu adalah anugerah luar biasa yang patut kita syukuri. Maka dari itu, marilah kita membalas cinta mereka dengan berbakti dan berbuat kebaikan.

Bantulah ibu di saat mereka memerlukan, dengarkanlah nasihat mereka dengan tulus, dan tunjukkan rasa sayang kepada mereka setiap hari.

Ingatlah, ibu adalah harta yang paling berharga. Ketika mereka telah tiada, penyesalan tak akan ada gunanya. Oleh sebab itu, mari kita jaga, hargai, dan hormati ibu selama mereka masih bersama kita.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh Pidato tentang Ibu Tersayang (2)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi, bapak, ibu, saudara/saudari sekalian. Semoga kita semua berada di dalam naungan rahmat Allah SWT.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita semua bisa berkumpul di sini untuk memperingati Hari Ibu.

Berada di atas segalanya, berkat-Nya kita bisa hadir bersama di sini untuk memperingati hari yang penting bagi perantara munculnya kehidupan manusia baru.

Seperti yang terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari, ibu punya peran yang tidak ternilai dan tidak bisa dibalas dengan apa pun. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk menghormati sosok seorang ibu.

Peringatan Hari Ibu tahun ini bisa kita jadikan sebagai ajang introspeksi diri serta menghargai jasa ibu yang telah melahirkan kita. Tanpa ibu, kita tidak dapat hadir ke dunia ini, apalagi untuk menikmati dan mensyukuri nikmat Tuhan.

Dengan begitu, setiap manusia wajib menghormati pengorbanan sosok ibu. Seperti yang kita tahu, surga ada di telapak kaki ibu. Oleh sebab itu, tiada lagi yang bisa kita lakukan untuk membalas kebaikannya.

Lahir dari rahim perempuan, kita ditumbuhkan menjadi manusia yang kini mempunyai akal. Siapa lagi yang bisa melakukan hal tersebut selain sosok ibu? Oleh sebab itu, wajibnya kita mengikuti ibu dalam kebaikan.

Bapak, ibu, dan hadirin yang berbahagia

Marilah kita panjatkan puji syukur atas sosok perempuan yang sangat berarti untuk kehidupan kita ini. Tanpa ibu, kita tak bisa menjadi manusia utuh seperti saat ini.

Untuk itu, jangan lupa untuk mendoakan mereka dan berbakti kepada ibu selama masih hidup.

Untuk yang telah ditinggalkan, janganlah bersedih hati. Ibu telah menjadikan kita sebagai manusia utuh yang harus berani menjalankan kehidupan selanjutnya. Doa tulus serta ikhlas untuk ibu yang bisa meringankan beban di dunia akhirat sana.

Tanpa mengurangi rasa hormat, setelah ini kita akan mengadakan doa bersama untuk para ibu yang sudah berkorban banyak demi kehidupan anak-anaknya.

Sekian pidato dari saya, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait HARI IBU atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Ibnu Azis