tirto.id - Amanat pembina upacara Hari Kesaktian Pancasila dibutuhkan selama memimpin acara tersebut. Contoh amanat pembina upacara tentang hari lahir Pancasila bisa ditemukan dalam artikel ini, yang dapat jadi acuan bagi pemimpin acara.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 Tahun 1967. Dalam putusannya, Pejabat Presiden Republik Indonesia saat itu, Jenderal TNI Soeharto memutuskan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati seluruh rakyat Indonesia secara hikmat dan tertib serta berlaku sejak 27 September 1967. Salah satu yang melatarbelakangi adalah peristiwa pengkhianatan G30S/PKI pada 30 September 1967, yang dapat ditumpas dan digagalkan.
Kumpulan Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Hairul Amren Samosir dalam buku Pancasila (PT Inovasi Pratama Internasional, 2023) menjelaskan bahwa makna Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tahunnya adalah agar masyarakat dapat memahami sejarah bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, 1 Oktober dianggap sebagai hari untuk mempertebal dan meresapi keyakinan, keunggulan, dan kesaktian Pancasila sebagai satu-satunya pandangan hidup negara, bangsa, dan rakyat Indonesia.
Berikut ini dalam kumpulan contoh amanat pembina upacara tentang hari lahir Pancasila.
1. Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Sekolah
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat pagi
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Salam Pancasila.
Kepada Yang Terhormat Kepala.....
Kepada Yang Terhormat ......
Hadirin sekalian yang sama muliakan...
Hari ini rakyat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Terlepas dari peristiwa yang melatarbelakanginya pada 30 September 1967, Pancasila telah menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan beradab.
Sejak Indonesia merdeka dari era penjajahan pada tahun 1945, sejumlah tantangan terus dihadapi rakyat Indonesia.
Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948 terjadi di Yogyakarta. Pasukan Belanda menyerang ibu kota republik. Mereka melakukan aksi pengeboman di lapangan terbang Maguwo.
Belanda datang lagi dengan menggunakan 5 pesawat Mustang dan 9 pesawat Kittyhawk untuk menghancurkan markas ibu kota negara, hingga memaksa dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra.
Hampir 2 dekade kemudian, Republik Indonesia kembali mendapatkan ujian berat. Peristiwa G30/PKI menjadi salah satu noda hitam dalam perjalanan negeri.
Pemberontakan yang didalangi Partai Komunis Indonesia pada tanggal 30 September 1967 itu benar-benar menguji keberadaan republik ini.
Melalui upaya kudeta yang gagal, PKI beserta para pengikutnya telah membuat sejumlah petinggi ABRI kala itu menjadi korban meninggal hingga ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.
Ahmad Yani, Suprapto, S. Parman, M.T. Haryono, D. I. Panjaitan, Sutoyo Siswomiharjo, hingga Pierre Tendean merupakan contoh bagaimana para pahlawan yang rela berkorban demi tegaknya Pancasila di negeri ini dan tidak mungkin diganti ideologi lain.
Bapak Ibu Sekalian yang berbahagia...
Banyak pesan moral yang dapat kita teladani dari para pahlawan revolusi dalam upaya menegakkan Pancasila di Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, mari kita isi zaman pasca kemerdekaan ini dengan kemajuan bangsa hingga mampu bersaing di dunia internasional.
Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa wajib kita jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya. Kegigihan para pahlawan merupakan sinyal agar selalu menjaga hingga rela kehilangan nyawa.
Dengan keadaan zaman yang sudah berubah, era modern dan digitalisasi merupakan tantangan untuk selalu mengedepankan makna kandungan teks Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perjuangan yang selama ini sudah dilakukan para pahlawan hendaknya menjadi suri tauladan bagi kita dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila dengan 5 kandungan istimewa senantiasa menjadi pedoman dalam mensejahterakan rakyat.
Demikian amanat pembina upacara yang dapat kami sampaikan dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Sebagai ideologi tunggal, Pancasila telah menjadi dasar dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
2. Contoh Amanat Pembina Upacara tentang Hari Lahir Pancasila
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita bisa berkumpul di hari yang cerah ini untuk mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada [nama pemimpin institusi] dan [nama ketua panitia] atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan amanat pada momen bersejarah ini.
Hari Kesaktian Pancasila adalah momen penting bagi kita, seluruh rakyat Indonesia, untuk kembali mengingat betapa kokohnya ideologi Pancasila yang selama ini kita junjung tinggi. Sejarah telah membuktikan bahwa tidak ada kekuatan apa pun yang mampu menggoyahkan atau meruntuhkan Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Banyak cobaan dan tantangan yang mencoba menggantikan Pancasila dengan ideologi lain, namun syukurlah hingga kini, tidak ada yang berhasil meruntuhkan kekuatannya. Pada kesempatan ini, kita juga akan mengenang kembali perjuangan para pahlawan kita yang dengan penuh semangat dan keteguhan hati melindungi Pancasila. Pengorbanan mereka sangat besar, bahkan nyawa pun mereka pertaruhkan demi memastikan bahwa ideologi bangsa ini tetap terjaga.
Beberapa dekade telah berlalu, dan sekarang tugas kita untuk menjaga dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masih berlanjut. Sebagai penerus bangsa, kita semua memiliki kewajiban untuk terus memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila di setiap aspek kehidupan.
Meski kita tidak lagi harus menghadapi musuh di medan perang dengan senjata, musuh kita saat ini adalah tantangan yang lebih kompleks, terutama di era teknologi ini. Kita harus bijak dalam setiap tindakan dan selalu siap menghadapi perubahan yang cepat terjadi di masyarakat. Perjuangan untuk kemajuan rakyat Indonesia masih berlangsung hingga saat ini, dan meskipun tugas ini tidak mudah, dengan tekad yang kuat dan kerjasama dari semua pihak, kita yakin bisa mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Semoga kita semua bisa terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan baik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
3. Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila untuk Anak SD
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hari ini, kita berkumpul untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan para pahlawan yang telah mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara kita. Peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan juga momen penting untuk mengingatkan kita akan betapa krusialnya menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila bukan hanya lambang atau sekadar semboyan, tetapi merupakan dasar ideologi yang harus kita pegang erat. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, wajib tercermin dalam setiap perilaku dan keputusan kita, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat.
Di tengah era globalisasi saat ini, kita menghadapi berbagai tantangan dan ancaman dari ideologi lain yang dapat mengancam persatuan bangsa. Oleh karena itu, mari kita jadikan Pancasila sebagai landasan moral kita dalam menghadapi setiap ancaman dan tantangan.
Mari kita perkuat persatuan, jaga kerukunan, dan hindari segala bentuk perpecahan yang dapat merusak kesatuan bangsa!
Semoga kita semua dapat terus menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila demi terciptanya Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
4. Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Selamat pagi kepada para hadirin yang saya hormati. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul dengan penuh kebahagiaan pada hari peringatan Hari Lahir Pancasila ini.
Para pendiri bangsa kita merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, dan sejak pertama kali dicetuskan hingga hari ini, Pancasila tetap menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan cita-cita bangsa kita.
Pancasila juga mengingatkan kita bahwa kedaulatan Indonesia harus berlandaskan pada keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, merenungkan kembali nilai-nilai Pancasila di hari yang istimewa ini adalah langkah penting untuk menyatukan visi dan langkah kita ke depan.
Hadirin yang saya hormati,
Peringatan Hari Lahir Pancasila ini hendaknya kita jadikan sebagai momen untuk merefleksikan apa yang telah dan harus kita lakukan agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan tangguh, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Selama ini, fokus kita seringkali lebih pada pencapaian hasil akhir, dan kita kurang memperhatikan pentingnya integrasi sosial-budaya serta pelestarian lingkungan. Hal ini belum sepenuhnya sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang seharusnya mengharmoniskan pemanfaatan sumber daya alam dengan pemberdayaan sumber daya manusia. Kini saatnya kita menciptakan keseimbangan baru yang mendorong kemajuan untuk semua lapisan masyarakat serta menempatkan kelestarian alam sebagai prioritas.
Dalam konteks ini, Pancasila akan menjadi fondasi sekaligus tujuan dari pembangunan bangsa kita. Kebangkitan dan kemajuan Indonesia pasca pandemi akan ditentukan oleh kebebasan generasi muda dalam mengembangkan potensi diri mereka sesuai kemampuan dan panggilan hati masing-masing. Ini adalah langkah awal kita.
Saya ucapkan selamat memperingati Hari Lahir Pancasila kepada seluruh hadirin. Dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan kita, mari bersama-sama membangun Indonesia yang lebih kuat dan tangguh.
Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ibnu Azis