tirto.id - Kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja merupakan dua teladan nilai dari banyaknya teladan yang diperintahkan dalam Al-Qur’an. Dalil untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan memiliki daya etos kerja terdapat dalam Al-Qur’an dan Assunah.
Rasulullah yang merupakan suri teladan terbaik bagi umat manusia tentu memiliki teladan kompetensi dalam kebaikan dan etos kerja. Nilai-nilai inilah yang wajib diteladani oleh umat muslim di seluruh dunia. Banyak sekali cara penerapan nilai kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja untuk kehidupan sehari-hari.
Berbagai penerapan kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja berangkat dari perintah untuk mengamalkan dua akhlak mulia tersebut.
Perintahnya terdapat dalam banyak ayat Al-Qur’an. QS. At-Taubah ayat 105 merupakan salah satu ayat tentang etos kerja dan melakukan amal salih:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah: 105).
Selain itu, perintah kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja juga terdapat dalam QS. Al-Jatsiyah/45: 30. Ayat tersebut menegaskan bahwa bekerja dan beramal salih merupakan salah satu jalan mendapatkan rahmat dari Allah yang bisa mengantarkan kepada surga.
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ
Artinya: “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.” (QS Al-Jatsiyah: 30).
Contoh Soal Tentang Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja
Materi kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja diajarkan sebagai salah satu materi PAI sekolah. Dalam rangka menghadapi Penilaian Akhir Semester (PAS), siswa dapat mempelajari contoh soal kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
Contoh soal disediakan lengkap dengan jawabannya. Berikut contoh soalnya:
Soal Pilihan Ganda
1. Apa pesan yang terkandung dalam tafsir al-Misbah tentang Q.S. al-Maidah/5: 48?a. Pentingnya mengikuti keinginan manusia
b. Perlunya meninggalkan ajaran Islam
c. Keberagaman umat manusia dalam beragama
d. Al-Qur'an sebagai pemelihara kitab-kitab terdahulu
e. Perlunya membatalkan syariat Nabi Muhammad Saw.
Jawaban: D
2. Apa manfaat utama dari berkompetisi dalam kebaikan?
a. Memperoleh penghargaan dari pihak berwenang
b. Membuat pekerjaan menjadi lebih mudah
c. Meningkatkan hubungan dengan kompetitor
d. Mendapatkan hadiah materi dan kehormatan
e. Meraih ridha Allah dan menjadi manusia yang bermanfaat
Jawaban: E
3. Apa yang dimaksud dengan "fastabiqul khairat" dalam konteks Q.S. al-Baqarah/2: 148?
a. Berlomba-lomba dalam kebaikan
b. Menghindari kompetisi dalam amal kebaikan
c. Menunda-nunda pelaksanaan amal kebaikan
d. Mengabaikan tuntunan agama
e. Menyerah pada tantangan dalam kebaikan
Jawaban: A
4. Ayat Q.S. at-Taubah/9: 105 mengajarkan bahwa amal perbuatan manusia akan dilihat oleh siapa?
a. Hanya Allah Swt.
b. Hanya Rasul-Nya.
c. Allah Swt., Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin.
d. Hanya orang-orang mukmin.
e. Hanya orang yang melakukannya sendiri
Jawaban: C
5. Apa manfaat dari mempelajari ilmu yang terkait dengan peningkatan kualitas amal kebaikan?
a. Menjadi terkenal di kalangan ilmuwan
b. Meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan
c. Menambah nilai pahala dalam amal kebaikan
d. Memperoleh gelar akademis
e. Meningkatkan kualitas dan efektivitas amal kebaikan
Jawaban: E
6. Apa tujuan dari "Membiasakan bekerja sama" dalam konteks perilaku kompetisi dalam kebaikan?
a. Menghindari tanggung jawab atas pekerjaan
b. Menjaga kerahasiaan amal kebaikan
c. Melakukan semua pekerjaan sendiri
d. Meningkatkan persaingan dengan kompetitor
e. Memperkuat tali silaturahmi dan memperkokoh persatuan
Jawaban: E
7. Apa yang menjadi tujuan utama dalam berkompetisi dalam kebaikan menurut penjelasan yang diberikan?
a. Memperoleh penghargaan dari manusia
b. Menjadi orang yang paling terkenal
c. Mendapatkan hadiah materi dari kompetitor
d. Meraih ridha Allah dan menjadi bermanfaat bagi masyarakat
e. Menciptakan persaingan yang merugikan orang lain
Jawaban: D
8. Manfaat etos kerja dalam Islam mencakup semua berikut ini, kecuali?
a. Menjaga martabat diri.
b. Menghindari kemungkaran.
c. Melatih sifat malas.
d. Wujud pengabdian kepada Allah.
e. Meningkatkan semangat
Jawaban: C
9. Apa manfaat dari menerapkan prinsip "Mempelajari ilmu yang terkait" dalam berkompetisi dalam kebaikan?
a. Mendapatkan pahala tanpa usaha
b. Menjadi terkenal di kalangan ilmuwan
c. Memperoleh status sosial yang lebih tinggi
d. Memperkuat tali silaturahmi dengan kompetitor
e. Meningkatkan kualitas dan efektivitas amal kebaikan
Jawaban: E
10. Apa dampak positif dari memiliki semangat etos kerja yang tinggi?
a. Menjaga kemalasan.
b. Menurunkan kualitas pekerjaan.
c. Meningkatkan pengabdian kepada Allah.
d. Menghindari kemungkaran.
e. Mengabaikan rekan kerja
Jawaban: D
11. Apa pesan yang terkandung dalam tafsir ayat Q.S. at-Taubah/9: 105 menurut al-Misbah?
a. Allah hanya melihat amal yang besar.
b. Amal baik tidak perlu dilihat oleh orang lain.
c. Setiap amal memiliki hakikat yang tak tersembunyi.
d. Amal buruk tidak akan mendapatkan hukuman.
e. Orang beriman tidak perlu berusaha
Jawaban: C
12. Apa manfaat praktik kerja keras dalam konteks Islam?
a. Menghambat pengabdian kepada Allah.
b. Mengabaikan hasil pekerjaan.
c. Menjaga martabat diri.
d. Menghambat tawakal.
e. Mengurangi motivasi.
Jawaban: C
13. Bagaimana ayat Q.S.at-Taubah/9: 105 mendorong manusia untuk menghargai hasil kerja?
a. Mengancam hukuman.
b. Menjanjikan pahala besar.
c. Menyampaikan ancaman dari Rasul-Nya.
d. Mengingatkan bahwa setiap amal memiliki hakikat yang tak tersembunyi.
e. Tidak ada kaitan dengan menghargai hasil kerja.
Jawaban: D
14. Berikut ini yang bukan merupakan salah satu tujuan bekerja dalam Islam adalah?
a. Meraih rida Allah Swt.
b. Menolak kemunkaran.
c. Memberi nafkah keluarga.
d. Menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman.
e. Kepentingan amal sosial.
Jawaban: D
15. Apa dampak positif dari memiliki semangat etos kerja yang tinggi?
a. Meningkatkan kualitas pekerjaan.
b. Meningkatkan pengabdian kepada Allah.
c. Mengurangi perhatian terhadap rekan kerja.
d. Menghindari tawakal.
e. Mengurangi motivasi.
Jawaban: A
16. Manfaat etos kerja dalam Islam mencakup semua berikut ini, kecuali?
a. Menjaga martabat diri.
b. Menghindari kemungkaran.
c. Wujud pengabdian kepada Allah.
d. Membuat pikiran lebih berat.
e. Melatih sifat tabah dan sabar.
Jawaban: D
17. Apa dampak positif dari memiliki semangat etos kerja yang tinggi?
a. Mengurangi kualitas pekerjaan.
b. Menghindari pengabdian kepada Allah.
c. Meningkatkan kemungkinan kemunkaran.
d. Mendorong kerja sama tim.
e. Meningkatkan motivasi
Jawaban: E
18. Apa pesan utama dalam Q.S. at-Taubah/9: 105 yang berkaitan dengan perintah Allah?
a. Perintah untuk bermalas-malasan.
b. Perintah untuk berdoa saja.
c. Perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan.
d. Perintah untuk menilai orang lain.
e. Perintah untuk mengabaikan pekerjaan
Jawaban: C
19. Apa yang dapat memotivasi seseorang untuk memiliki etos kerja yang tinggi?
a. Menghindari segala bentuk pekerjaan.
b. Menjadi malas dan pasif.
c. Mengabaikan kemampuan dan keterampilan.
d. Menyadari bahwa kerja keras akan mendapatkan pahala dan keberkahan.
e. Tidak peduli dengan hasil pekerjaan.
Jawaban: D
20. Bagaimana etos kerja dalam Islam dapat membantu seseorang menjaga martabat diri?
a. Dengan merasa malas dalam pekerjaan.
b. Dengan mengabaikan pekerjaan.
c. Dengan bekerja keras dan meraih hasil yang baik.
d. Dengan hanya bergantung pada orang lain.
e. Dengan berhenti bekerja dan menganggur.
Jawaban: C
Soal Esai
1. Apa dampak positif dari memiliki semangat etos kerja yang tinggi terhadap kualitas pekerjaan?Jawaban:
Mempunyai semangat etos kerja yang tinggi akan berdampak positif terhadap kualitas pekerjaan. Semangat itu mendorong seseorang untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tindakan dan usaha. Hasilnya, kualitas pekerjaan akan lebih baik, lebih efisien, dan lebih profesional. Etos kerja yang tinggi mendorong seseorang untuk terus belajar dan berkembang, sehingga kualitas pekerjaan senantiasa ditingkatkan.
2. Bagaimana pesan dalam ayat Q.S. al-Jumu'ah/62:10 relevan dengan praktik etos kerja dalam kehidupan sehari-hari?
Jawaban:
Pesan dalam ayat Q.S. al-Jumu'ah/62:10 "Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung" relevan dengan praktik etos kerja dalam kehidupan sehari-hari. Ayat ini mengajarkan agar manusia tidak hanya beribadah, tetapi juga mengaktifkan diri di dunia untuk mencari karunia Allah Swt. Melalui usaha dan etos kerja, seseorang bisa mencapai kesuksesan dan kesejahteraan dalam hidup.
3. Mengapa mengandalkan hasil usaha sendiri lebih baik daripada mengandalkan bantuan orang lain dalam konteks etos kerja?
Jawaban:
Mengandalkan hasil usaha sendiri lebih baik karena ini mencerminkan tanggung jawab dan kemandirian. Dalam Islam, bekerja keras dan memperoleh hasil dari usaha sendiri lebih dihargai
daripada mengandalkan bantuan orang lain. Ketika seseorang menghasilkan sesuatu dari usaha sendiri, ia merasa bangga dan memperoleh kepuasan spiritual. Selain itu, memiliki keberhasilan hasil usaha sendiri juga memungkinkan untuk membantu orang lain dan berbagi kebaikan.
4. Bagaimana etos kerja dalam Islam dapat membantu seseorang mengatasi perasaan malas dan kurangnya motivasi?
Jawaban:
Etos kerja dalam Islam dapat membantu seseorang mengatasi perasaan malas dan kurangnya motivasi dengan mengembangkan disiplin diri dan tanggung jawab. Etos kerja mengajarkan bahwa setiap pekerjaan memiliki nilai dan tujuan yang penting, serta harus dilakukan dengan ikhlas dan tekun. Dengan memahami pentingnya usaha dan berusaha untuk mencapai tujuan, seseorang akan merasa lebih termotivasi dan terhindar dari perasaan malas.
5. Sebutkan lima dari tujuh cabang keimanan yang berkaitan dengan lisan/ucapan menurut pengelompokan para ahli hadis?
Jawaban:
Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik), membaca kitab suci Al-Qur'an, belajar dan menuntut ilmu, mengajarkan ilmu kepada orang lain, berdoa.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dhita Koesno