tirto.id - 110 penulis yang tergabung dalam Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA) bekerja sama dengan Penerbit Balai Pustaka menerbitkan buku berjudul "Kemanusiaan pada Masa Corona" setebal hampir seribu halaman.
Ketua Umum SATUPENA Nasir Tamara menjelaskan, gagasan dan proses penerbitan buku 'Kemanusiaan pada Masa Corona' telah melewati pembahasan serius dan panjang.
''Terwujudnya buku ini merupakan kerja keras dengan semangat kekompakan dan kebersamaan seluruh anggota penulis SATUPENA dalam menghimpun ide yang bernas dalam menyikapi wabah Corona ini," kata Nasir Tamara selaku chief editor buku melalui keterangan tertulisnya kepada Tirto, Senin (18/5/2020).
"Semua bekerja suka rela untuk mempersembahkan sesuatu yang berharga di tengah masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan akkbat wabah Corona,'' lanjut dia.
Nasir Tamara mengemukakan, secara teknis tim editor buku ini telah menyerahkan naskah kepada Penerbit Balai Pustaka pada 24 April lalu.
''Kami tidak pernah ragu akan kemampuan Penerbit Balai Pustaka yang dipimpin Mas Fachrodji untuk mewujudkan buku yang amat berguna dan indah setebal hampir 1000 halaman tepat waktu. Pemesanan buku lewat PO sudah dapat dimulai sekarang juga. Semoga buku yangg menjadi memory of Indonesian people menjadi best seller,'' jelas Nasir.
Sementara itu, Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji mengapresiasi para penulis yang menggarap karyanya secara sungguh-sungguh.
"Buku ini enak dibaca, reflektif tapi juga ilmiah dan analitik, jenaka tapi juga puitis. Buku ini akan menjadi referensi bagi bangsa Indonesia dan kemanusiaan universal,” kata dia.
Buku 'Kemanusiaan pada Masa Corona' merupakan kontribusi nyata sejumlah 110 penulis SATUPENA dari berbagai disiplin keilmuan serta genre penulisan non-fiksi berupa esai, fiksi berupa cerpen, puisi dalam menyikapi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia terutama Indonesia.
Para penulis yang menyumbangkan karyanya merupakan para penulis profesional yang bekerja sebagai ilmuwan, dosen, peneliti, ahli biografi, penulis buku anak, penyair, dan agamawan dari berbagai usia.
Beberapa nama penulis di antaranya Arahmaiani, Azyumardi Azra, Nasir Tamara, Hera Supolo Sudoyo, Akmal Nassery, Komaruddin Hidayat, Tommy F. Awuy, Mikke Susanto, Asma Nadia, Murti Bunanta, Connie Rahakundini, Ilham Bintang, Putu Setia, Alberthiene Endah, Fonny Poyk dan Artie Ahmad.
SATUPENA merupakan sebuah organisasi yang didirikan melalui Kongres penulis Indonesia di Solo tahun 2017.
Organisasi ini termasuk aktif menginisiasi berbagai aktivitas kepenulisan, perbukuan melalui berbagai seminar, diskusi dan pameran buku baik dalam maupun luar negeri.
Editor: Agung DH