tirto.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai Pemerintah Indonesia kurang konsisten mendistribusikan BBM beroktan rendah seperti premium.
Akibatnya, banyak orang mampu yang di perkotaan yang masih menggunakan premium. Menurut YLKI, sebaiknya jenis BBM beroktan rendah ini didistribusikan ke daerah terpencil.
"Karena inkonsistensi kebijakan pemerintah yang masih mendistribusikan BBM beroktan rendah diperkotaan," ucap Sekretaris Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Agus Suyatno, saat dihubungi reporter Tirto pada Senin (10/12/2018).
Agus mengatakan, sasaran distribusi BBM beroktan rendah sebaiknya ke wilayah yang minim infrastruktur. Ia menduga pendistribusian premium ini berkaitan dengan politik.
"Waktu itu Premium sudah tidak tersedia di kota seperti Jakarta, tetapi kemudian kembali ada. Ini terindikasi sebagai kebijakan sesaat untuk tujuan politis," ucap Agus.
Hal itu menurut Agus tidak sejalan dengan tujuan pemerintah yang ingin mengurangi emisi karbon sampai 26 persen pada 2026.
Bersamaan dengan hal itu, ia menyoroti masih rendahnya nilai oktan yang terkandung dalam BBM yang diperjualbelikan Pertamina lantaran belum mencapai standae Euro 4 (nilai oktan 95).
Pada Minggu (9/12/2018) lalu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengajak masyarakat untuk beralih ke BBM berjenis Pertamax. Sebab BBM jenis tersebut memiliki kadar oktan yang tinggi sehingga lebih ramah lingkungan.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dipna Videlia Putsanra