Menuju konten utama

Wapres Minta Polri Cepat Tangani Provokasi di Media Sosial

Menurut Wapres, provokasi kelompok ekstremisme dan radikalisme seperti ISIS di media sosial sangat mempengaruhi pemuda Indonesia untuk "berjihad" dengan cara melawan polisi.

Wapres Minta Polri Cepat Tangani Provokasi di Media Sosial
Wakil Presiden Jusuf Kalla. tirto/andrey gromico

tirto.id - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan salah satu tantangan terbesar yang tengah dihadapi Polri adalah provokasi siber melalui media sosial. Hal itu disampaikan Wapres dalam kuliah umum bagi peserta Program Pendidikan Sekolah Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri.

Ia juga meminta Polri siap melawan adanya provokasi di media sosial itu. "Kita harus siap dengan upaya melawan provokasi siber dengan juga mem-forward segala macam penjelasan tentang kejadian yang sebenarnya," ujar Wapres di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Menurut Wapres, provokasi kelompok ekstremisme dan radikalisme seperti ISIS di media sosial sangat mempengaruhi pemuda Indonesia untuk "berjihad" dengan cara melawan polisi. Hal itu, kata Wapres, bisa dilihat dari bom Kampung Melayu dan penusukan anggota polisi di dekat Mabes Polri beberapa waktu lalu.

"Saya juga baca yang bikin bom di Bandung, dia tidak ada yang ngajarin, dia hanya lihat dari internet, tidak perlu lagi orang kursus, tinggal buka internet maka jadilah bom. Nah kalau Anda tidak menguasai teknologi seperti itu, Anda tidak bisa menyelesaikan persoalan di daerah," kata Jusuf Kalla dikutip dari Antara.

Wapres berpendapat, Polri akan menjadi pihak pertama yang akan dicari saat terjadi masalah di suatu daerah, terlebih dengan kecepatan penyebaran informasi yang sangat cepat melalui media sosial maupun grup obrolan, seperti WhatsApp.

"Kalau Anda lamban, maka kepercayaan orang kepada WA yang tadi hoax jadi tambah besar karena tantangan Anda hari ini berbeda dengan tantangan perwira-perwira polisi 20 tahun lalu," kata dia.

Untuk itu, Wapres mendesak Sespimmen Polri untuk mempelajari teknologi informasi kepada para calon pimpinan polisi di tingkat kepolisian sektor dan resor daerah.

"Tantangan sekarang kecepatan yang hanya bisa dilawan oleh kecepatan juga, begitu Anda ketiduran dan tidak menjelaskan itu ke rakyat maka konflik terjadi, itu terjadi di seluruh dunia," kata dia.

Untuk diketahui, Kuliah umum Wapres Jusuf Kalla tentang mengatasi konflik sosial tersebut dihadiri 246 peserta Sispimmnas Polri, termasuk empat peserta warga negara asing, yakni dua anggota kepolisian Fiji, satu orang dari Singapura dan satu anggota kepolisian Timor-Leste.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto