Menuju konten utama

Wapres Ma'ruf Amin Ingin Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia

Wapres menilai industri fesyen muslim merupakan sektor potensial dalam mengantarkan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.

Wapres Ma'ruf Amin Ingin Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah) bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Bupati Kabupaten Bekasi Eka Supriatmaja (kanan) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.

tirto.id - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memberikan dukungannya kepada Indonesia Fashion Chamber (IFC) melalui program MUFEST. Hal itu diharapkan bisa mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia.

"Kita harapkan MUFFEST menjadi panggung yang strategis dan terbesar secara konsisten. Melalui pelaksanaan MUFFEST diharapkan pembangunan ekonomi dan keuangan syariah dari sektor fesyen akan semakin maju dan memberikan banyak manfaat bagi pengembangan industri yang mengikutinya," ujar Wapres Ma’ruf Amin dalam keterangan pers, Kamis (2/9/2021).

Berdasarkan Perpres 28/2020 tentang Komite Nasional Ekonomi & Keuangan Syariah (KNEKS), pengembangan industri fesyen muslim merupakan sektor potensial dalam mengantarkan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.

Ma’ruf menegaskan pentingnya komitmen berbagai Kementerian RI untuk terintegrasi dalam program pengembangan industri fesyen muslim nasional. Ia mengatakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) tengah membenahi ekosistem fesyen meliputi persoalan bahan baku, penguatan KUR UMKM, pendampingan, akses pasar, dan aspek logistik.

Hal itu didukung Kementerian Perindustrian yang sedang menggiatkan kawasan industri halal dan zona halal, begitu pula Kementerian Perdagangan yang membuka pasar ekspor antara lain dengan negara-negara Islam yang berada dalam OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).

Ma’ruf juga menyambut baik gagasan IFC untuk memasukkan fesyen sebagai bagian dari kurikulum pendidikan. Ia akan meminta Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) sebagai lembaga pendukung pemerintah yang diketuai Menteri Keuangan dan bergerak di bidang akademis untuk menjajakinya.

"Ini nanti kita komunikasikan dengan IAEI, supaya apa yang selama ini di garap tidak hanya menjadi ahli-ahli di bidang keuangan, tetapi juga di bidang fesyen. Saya setuju sekali," imbuhnya.

Indonesia ditargetkan sebagai pusat produk halal dan ekonomi syariah dunia pada 2024. Dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia membutuhkan berbagai upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten. IFC berkomitmen membuat program yang berkelanjutan dalam memajukan industri fesyen muslim Indonesia dan meningkatkan daya saing di pasar internasional melalui MUFEST.

"Dengan dukungan tiga hal yaitu SDM, Riset, dan Bisnis serta latar belakang bahwa bisnis yang thoyyib dan ethical sudah menjadi permintaan market dunia sekarang, maka ekonomi syariah menjadi landasan yang relevan dengan ekosistem industri fesyen muslim Indonesia. Fesyen muslim salah satu produk sustainable," kata National Chairman IFC, Ali Charisma.

Baca juga artikel terkait FESYEN MUSLIM

tirto.id - Gaya hidup
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan