Menuju konten utama

Wapres Jusuf Kalla Resmi Buka Perdagangan Saham BEI 2018

“Semoga 2018 ini memberikan harapan baru. Karena di bursa ini yang dimainkan adalah kepercayaan dan harapan,” kata Jusuf Kalla saat membuka perdagangan saham BEI hari ini.

Wapres Jusuf Kalla Resmi Buka Perdagangan Saham BEI 2018
Sejumlah karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/12/2017). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla secara resmi telah membuka perdagangan untuk tahun 2018 pada hari ini, Selasa (2/1/2018).

Dalam acara pembukaan perdagangan awal tahun yang dilakukan pada pukul 09.00 WIB tadi, Jusuf Kalla turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno.

“Semoga 2018 ini memberikan harapan baru. Karena di bursa ini yang dimainkan adalah kepercayaan dan harapan,” kata Jusuf Kalla di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,16 persen atau 10,43 poin di level 6.366,08.

Sementara itu, dari 570 saham yang tercatat di lantai bursa, sebanyak 109 saham terpantau menguat, 64 saham melemah, dan 397 lainnya stagnan.

Pada Jumat (29/12/2017) sore lalu, capaian IHSG yang sekaligus menandai penutupan perdagangan 2017 tercatat menguat 0,66 persen atau 41,61 poin di level 6.355,65. Pencapaian rekor baru tersebut langsung dipuji Presiden Joko Widodo yang hadir untuk menutup perdagangan akhir tahun.

“Angka ini di luar perkiraan kita. Dulu banyak yang bilang, bisa 6.000 sudah untung. Kerja keras dari BEI (Bursa Efek Indonesia) patut diapresiasi dan disyukuri,” kata Jokowi.

IHSG mencetak rekor baru di penghujung 2017. Pada hari perdagangan terakhir di 2017 yang jatuh pada Jumat (29/12/2017), IHSG ditutup menguat 41,6 poin (0,65 persen) ke level 6.355 setelah bergerak secara fluktuatif di kisaran 6.321-6.368.

BEI mencatat ada peningkatan jumlah investor sebanyak 44 persen dalam dua tahun terakhir. Dengan demikian, jumlah investor di BEI kini menjadi 1,12 juta. Peningkatan tersebut rupanya diikuti juga kenaikan nilai investasi dari investor domestik yang mencapai Rp340 triliun pada 2017. BEI juga mengklaim para investor asing masih tertarik menempatkan investasinya di Indonesia.

Aktivitas perdagangan di BEI pun dilaporkan mengalami peningkatan pada tahun ini. Kenaikan frekuensi perdagangan itu tumbuh hampir 20 persen, serta mampu menghimpun dana dengan nilai tertinggi sepanjang sejarah, yakni Rp802 triliun yang berasal dari IPO, penerbitan penambahan saham baru, konversi waran, sekuritisasi aset dan penerbitan obligasi pemerintah, baik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun swasta.

Saat menghadiri Penutupan Perdagangan Tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Presiden Joko Widodo mengapresiasi capaian yang menurutnya berada di luar perkiraan.

“Angka ini di luar perkiraan kita. Dulu banyak yang bilang, bisa 6.000 sudah untung. Kerja keras dari BEI (Bursa Efek Indonesia) patut diapresiasi dan disyukuri,” kata Jokowi.

Kenaikan sebesar 20,47 persen dari IHSG yang dibuka di awal tahun pada level 5.275 dan ditutup hari ini di angka 6.355 dianggap Jokowi sebagai capaian yang baik. Peningkatan yang mencapai double digit itu pun dipuji Jokowi karena berhasil menorehkan rekor di tengah sejumlah prediksi yang membuat khawatir.

Baca juga artikel terkait BEI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri