Menuju konten utama

Usia Berapa Anak Bisa Ikut Les dan Tips Memilih Kursus yang Cocok

Tidak ada patokan usia untuk anak mengikuti berbagai macam les. Satu-satunya yang harus menjadi pertimbangan adalah perasaan bahagia sang buah hati.

Usia Berapa Anak Bisa Ikut Les dan Tips Memilih Kursus yang Cocok
Ilustrasi Anak Membaca Buku. foto/IStockphoto

tirto.id - Mengikuti kursus atau les tambahan sering kali menjadi pilihan bagi orang tua dan anak untuk menunjang minat dan bakat anak.

Beragam les atau kursus yang bisa dipilih dan menarik minat perhatian orang tua maupun anak di antaranya les renang, balet, musik, bimbingan membaca, matematika, bahasa Inggris hingga sepatu roda. Namun usia berapa yang tetap untuk anak sudah bisa ikut kegiatan sekolah informal?

Damar Wijayanti, Montessori & Certified Positive Discipline Parents Educator mengatakan bahwa tidak ada patokan usia untuk anak mengikuti berbagai macam les. Satu-satunya yang harus menjadi pertimbangan adalah perasaan bahagia sang buah hati.

"Anak punya cara yang unik untuk mengelola informasi, enggak ada patokan usia. Tapi apakah waktu dikenalin (les) dia menikmati? dia minta lagi atau dia senang banget atau stres," ujar Damar seperti dilansir dari Antara.

Menurut Damar, memperkenalkan berbagai jenis kegiatan pada anak adalah upaya yang bagus untuk menggali minat dan bakat. Namun, jika terlalu banyak malah akan menghambat tumbuh kembang karena fisiknya akan kewalahan.

Lebih lanjut, Damar mengatakan orang tua wajib untuk mengetahui kondisi emosi dan fisik anak ketika mendaftarkan ke berbagai jenis les. Menurutnya, yang terpenting adalah tidak menyita waktu istirahat dan bermain.

"Kalau waktu main jadi berkurang, waktu istirahat terbatas, itu perlu dikaji ulang lagi. Kira-kira mana yang paling disukai, kalau anaknya mulai kelihatan stres, kita tahan dulu sampai di usia yang dia punya energi lebih banyak," katanya.

Saat ini, banyak tempat les yang menyediakan program percobaan sebelum orang tua mendaftar secara resmi untuk anaknya. Menurut Damar, ini adalah waktu yang tepat untuk melihat emosi anak.

Orang tua juga harus mau mendengar sudut pandang sang anak pada suatu kegiatan yang diikuti, untuk melihat ketertarikannya.

“Jadi kuncinya observasi. Kan sekarang banyak yang menyediakan trial, ikut trial aja dulu baru dibicarakan ke anak,” ujar Damar.

“Itu yang suka kita lupa, kita perlu dengerin dari sudut pandang anak, jadi anak dilibatkan pada kegiatan yang dia suka,” lanjutnya.

Baca juga artikel terkait GAYA HIDUP atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya