tirto.id - Tim SAR gabungan hingga Minggu (6/1/2019) pagi terus melakukan upaya pencarian korban longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan per Minggu pagi, dari 100 orang terdampak longsor, tim SAR gabungan telah menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal dunia dan teridentifikasi, 2 orang hilang dan masih dalam pencarian, dan 3 orang luka.
Dari 3 orang luka tersebut 1 orang luka berat masih dirawat di RS Pelabuhan Ratu dan 2 orang sudah diperbolehkan pulang.
"Tim SAR berupaya keras hari ini kedua korban berhasil ditemukan. Tim SAR gabungan yang dikoordinir Basarnas dibantu oleh TNI, Polri, BPBD, SKPD, PMI, Tagana, NGO, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban sejak kejadian longsor pada 31/12/2018 sore," ujar Sutopo melalui keterangan resmi yang tirto terima, Minggu (6/1/2018) siang.
Berikut data korban meninggal dunia yang sudah ditemukan dan diketahui identitasnya:
*Senin 31/12/2018:*
- Hendra (Lelaki).
- Sasa (Perempuan).
*Selasa 1/1/2019:*
- Ukri (L) 50 tahun.
- Riska (P) 27 tahun.
- Rita (P) 15 tahun.
- Yanti (P) 38 tahun.
- Ahudi (L) 60 tahun.
- Suryani (P) 35 tahun.
- Jumhadi (L) 47 tahun.
- Yami (P) 26 tahun.
*Rabu 2/1/2019:*
- Sukiman (L) 70 tahun.
- Umih (P) 70 tahun.
- Endu (L) 43 tahun.
*Kamis 3/1/2019:*
- Mulyani (P) 60 tahun.
- Madtuha (L) 50 tahun.
- Andra Maulana (L) 8 tahun.
- Adsa (L) 45 tahun.
- Miah (P) 40 tahun.
*Jumat 4/1/2019:*
- Nanih (P) 45 tahun.
- Sugandi (L) 41 tahun.
- Artemah (P) 85 tahun.
- Ernawati (P) 14 tahun.
*Sabtu 5/1/2019:*
- Ecih (P) 15 tahun.
- Serly (P) 3 tahun.
- Sukiat (L) 56 tahun.
- Asep (L) 38 tahun.
- Lina Wati (P) 13 tahun.
- Suyeti (P) 20 tahun.
- Adsih (P) 40 tahun.
- Mirha (L) 60 tahun.
- Armi (P) 45 tahun.
Sutopo juga menambahkan, selama 10 tahun terakhir telah terjadi 132 kali longsor di Sukabumi dengan beberapa kejadian diantaranya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Misalnya longsor di Kecamatan Cireunghas pada (28/3/2015) lalu, menyebabkan 12 orang meninggal dunia, 293 orang terdampak, dan 11 rumah rusak.
"Sebab itu mitigasi longsor masih memerlukan banyak perhatian, baik mitigasi struktural seperti penguatan tebing, pemasangan sistem peringatan dini longsor, penghijauan dan lainnya, juga mitigasi non struktural seperti pemetaan, sosialisasi, tata ruang, pendidikan kebencanaan, gladi dan lainnya," imbaunya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Yandri Daniel Damaledo