Menuju konten utama
Gempa Cianjur

Update Gempa Cianjur: 44 Orang Masih Dirawat, 42.033 Rumah Rusak

Tidak ada penambahan korban meninggal dunia dan korban hilang akibat gempa bumi Cianjur.

Update Gempa Cianjur: 44 Orang Masih Dirawat, 42.033 Rumah Rusak
Warga melintasi area terdampak gempa di Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom.

tirto.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menyampaikan bahwa sampai hari ini, Senin, 5 Desember 2022, jumlah korban luka berat akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang dirawat di sekitar rumah sakit (RS) berkurang. Per kemarin, Minggu, 4 Desember 2022 ada sebanyak 49 jiwa menjadi 44 jiwa pada hari ini.

Hal itu diungkapkan oleh Asisten Daerah (Asda) II Cianjur Budi Rahayu Toyib dalam konferensi pers daring bertajuk “Update Harian Bencana Gempa Bumi Cianjur 5 Desember 2022, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube CianjurKab TV pada Senin (5/12/2022) sore.

“Korban luka berat yang saat ini masih dirawat di semua rumah sakit wilayah Cianjur berjumlah 44 orang. Berkurang dari sebelumnya sejumlah 49 orang,” kata dia.

Akan tetapi, Budi menyebut bahwa total korban luka berat akibat gempa di Cianjur masih sama seperti kemarin yaitu 593 jiwa. Selain itu, dia mengatakan tidak ada penambahan korban meninggal dunia dan korban hilang akibat gempa bumi Cianjur sampai hari ini atau masih sama juga seperti kemarin.

“Sehingga, total korban meninggal adalah 334 jiwa dan korban hilang masih delapan jiwa yang belum ditemukan,” tutur Budi.

Dia menerangkan bahwa data soal pengungsian juga tidak ada perubahan atau sama seperti kemarin. Berdasar survei yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia, serta United Nations Fund for Population Activities (UNFPA), hingga hari ini pukul 15.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) terdapat 494 titik pengungsian dengan 375 titik terpusat dan 119 mandiri.

Lanjut Budi, jumlah kepala keluarga (KK) disurvei sebanyak 41.166 KK. Sedangkan per kemarin ada 54.781 KK.

“Jumlah total pengungsi disurvei berjumlah 114.683 jiwa, pengungsi laki-laki berjumlah 54.781 jiwa, pengungsi perempuan sejumlah 59.902 jiwa. Penyandang disabilitas sebanyak 147 jiwa, ibu hamil sejumlah 1.640 jiwa, lansia (lanjut usia) sejumlah 7.453 jiwa,” beber dia.

Sementara itu, total rumah yang rusak akibat gempa Cianjur per 5 Desember 2022 pukul 15.00 wib tercatat 42.033 unit.

“Total rumah rusak tervalidasi sementara sampai Senin jam 15.00 Waktu Indonesia Barat berjumlah 42.033 dari [kemarin] 37.830 unit,” ucap dia.

Dari total rumah rusak tersebut, ada 9.048 rumah rusak berat yang sudah tervalidasi. Di mana per kemarin ada 7.817 rumah rusak berat.

“Rumah rusak sedang dari [kemarin] 11.210, tervalidasi menjadi 12.314. Rumah rusak ringan dari [kemarin] 18.469, tervalidasi menjadi 20.671,” sambung dia.

Selain rumah-rumah yang rusak akibat gempa di Cianjur, ada infrastruktur-infrastruktur juga yang rusak. Budi menyebut terdapat 525 fasilitas pendidikan yang sudah diverifikasi, 269 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan (faskes), serta 17 gedung atau kantor.

Sementara itu, dia menuturkan jumlah kecamatan yang terdampak akibat gempa di Cianjur masih sama seperti kemarin, yakni 16 kecamatan. Keenambelas kecamatan itu adalah Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang, Kecmatan Cibeber, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Pacet, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Mande, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Haurwangi, dan Kecamatan Ciranjang.

“Terdiri dari 169 desa,” ujar Budi.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri