tirto.id - Grafik kasus Corona di dunia masih terus mengalami kenaikan, baik dari kasus positif, kasus kematian, kasus sembuh dan kasus aktif.
Dilansir Worldometers, Kamis, 17 Maret 2022 hingga pukul 09.54 WIB, total kasus positif COVID-19 global telah mencapai 464.403.855.
Dari jumlah itu, sebanyak 6.081.244 orang dinyatakan meninggal dunia akibat wabah SARS-CoV-2, dan 396.413.943 berhasil sembuh dari penyakit disebabkan virus COVID-19.
Untuk kasus aktif di seluruh negara yang terkena Coronavirus saat ini tercatat sebanyak 61.908.668, di mana 63.836 orang di antaranya berada dalam kondisi yang serius.
Berikut data 10 negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia pada hari ini:
1. Amerika Serikat
Kasus positif: 81.289.602
Kasus kematian: 994.739
Kasus kesembuhan: 56.631.117
Kasus aktif: 23.663.746
2. India
Kasus positif: 43.001.084
Kasus kematian: 516.162
Kasus kesembuhan: 42.450.055
Kasus aktif: 34.867
3. Brasil
Kasus positif: 29.478.039
Kasus kematian: 656.003
Kasus kesembuhan: 28.063.760
Kasus aktif: 758.276
4. Prancis
Kasus positif: 23.758.447
Kasus kematian: 140.613
Kasus kesembuhan: 22.394.358
Kasus aktif: 1.223.476
5. Inggris
Kasus positif: 19.911.155
Kasus kematian: 163.248
Kasus kesembuhan: 18.473.970
Kasus aktif: 1.273.937
6. Jerman
Kasus positif: 17.843.545
Kasus kematian: 126.830
Kasus kesembuhan: 13.931.900
Kasus aktif: 3.784.815
7. Rusia
Kasus positif: 17.449.438
Kasus kematian: 362.478
Kasus kesembuhan: 15.822.031
Kasus aktif: 1.264.929
8. Turki
Kasus positif: 14.623.028
Kasus kematian: 96.853
Kasus kesembuhan: 14.245.809
Kasus aktif: 280.366
9. Italia
Kasus positif: 13.563.466
Kasus kematian: 157.314
Kasus kesembuhan: 12.351.985
Kasus aktif: 1.054.167
10. Spanyol
Kasus positif: 11.260.040
Kasus kematian: 101.416
Kasus kesembuhan: 10.502.784
Kasus aktif: 655.840
Update COVID-19 & Omicron Indonesia
Indonesia masih menempati urutan ke-17 di dunia dengan kasus Corona tertinggi, yakni 5.927.550 total kasus positif.
Data Satgas COVID-19 hingga Rabu kemarin, 17 Maret 2022 melaporkan, jumlah itu diperoleh setelah ada penambahan 13.018 kasus harian baru.
Untuk kasus meninggal dunia, bertambah 230 jiwa, sehingga jumlahnya menjadi 152.975 orang meninggal dunia.
Sementara kasus kesembuhan meningkat menjadi 5.494.606 pasien setelah adanya tambahan 32.262 kasus sembuh baru, serta kasus aktif tersisa 279.969 dari seluruh wilayah di Tanah Air.
Pada perkembangan varian Omicron (B.1.1.529+BA), GISAID mencatat, hingga kemarin (16/3/2022, terdapat tambahan 8.423 kasus, terdapat selisih 150 kasus dibanding hari sebelumnya.
Dilansir laman Sehat Negeriku, Indonesia dalam seminggu terakhir konsisten menunjukkan tren perbaikan.
Penurunan angka keterisian rumah sakit nasional menjadi 19% dari 21% per 14 Maret 2022. Kasus COVID-19 baru dalam seminggu terakhir pada hari yang sama juga menunjukkan penurunan sebesar 32%, sekaligus lebih rendah dari Januari 2022 lalu.
Kasus hari ini juga sedikit naik menjadi 13.018, di mana pada Senin sempat berada di poin cukup rendah di angka 9.629.
“Meskipun indikator penanganan COVID-19 saat ini menunjukkan perbaikan, namun kita tetap harus terus waspada karena kita masih dalam status pandemi. Sangat penting bagi kita untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi untuk terus menekan laju penyebaran virus,” ujar Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.
Nadia menambahkan bahwa Indonesia belum dapat mengumumkan status endemi karena sejumlah indikator yang belum memenuhi kriteria.
“Perlu diketahui bahwa untuk mencapai status endemi COVID-19 diperlukan beberapa indikator, seperti positivity rate di bawah 5%, angka keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) di bawah 5%, laju transmisi (Rt) di bawah angka 1, dan vaksinasi 2 dosis lebih dari 70% dari total populasi. Semua indikator ini harus dipenuhi secara konsisten selama enam bulan,” terangnya.
Update Omicron Dunia
Selandia Baru akan Buka Perbatasan untuk Turis Asing
Selandia Baru bersiap akan membuka kembali perbatasannya untuk wisatawan Australia pada 13 April mendatang, sedangkan bagi turis internasional yang tidak memerlukan visa akan dibuka pada 2 Mei 2022.
Seperti dikutip Antara, Perdana Menteri Jacinda Ardern menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil lebih cepat beberapa bulan ketika negara itu telah melewati puncak infeksi dengan varian Omicron.
Sebelumnya, Ardern mengatakan pada Februari bahwa turis dari Jepang, Australia, dan negara bebas visa lainnya tidak akan diizinkan masuk hingga Juli.
"Menutup perbatasan kami adalah salah satu tindakan pertama yang kami ambil untuk menghentikan COVID-19 dua tahun lalu," kata perdana menteri dalam sebuah pernyataan.
"Keputusan itu memberikan dampak baik yang kami butuhkan. Tapi sekarang setelah kami divaksinasi tinggi dan diprediksi tidak akan mencapai puncak Omicron kami, sekarang aman untuk dibuka," ujarnya menambahkan.
Semua pengunjung harus divaksinasi lengkap dan memberikan hasil tes COVID-19 negatif sebelum keberangkatan, dan akan diuji pada saat kedatangan dan lima hari kemudian, kata Ardern.
Pembukaan kembali perbatasan secara penuh untuk pelancong dari seluruh dunia tidak diharapkan hingga Oktober di bawah rencana yang ada, tetapi Ardern mengisyaratkan bahwa ini juga dapat dimajukan.
Perbatasan Selandia Baru telah ditutup untuk sebagian besar pelancong sejak Maret 2020 dan hanya dibuka kembali sepenuhnya untuk warga dan penduduk yang kembali dari mana saja di dunia awal bulan ini.
Editor: Iswara N Raditya