tirto.id - Update Corona di dunia masih terus mengalami kenaikan grafik kasus, baik jumlah yang positif, kematian, kesembuhan, dan kasus aktif di seluruh negara yang terinfeksi virus COVID-19.
Data Worldometers terbaru, Kamis, 29 September 2022, pukul 14.15 WIB mencatat, total kasus positif COVID-19 secara global mencapai 621.877.109.
Dari jumlah itu, yang dinyatakan meninggal dunia akibat wabah Corona sebanyak 6.545.468 orang, sementara kasus kesembuhan meningkat sebanyak 601.864.394 pasien.
Untuk kasus aktif yang tersisa di seluruh dunia, saat ini ada 13.467.247, di mana 39.671 di antaranya merupakan kasus dalam kondisi yang serius.
Berikut 10 negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia pada hari ini:
1. Amerika Serikat: 98.104.113 kasus positif, 1.083.798 kasus kematian, 94.855.749 kasus sembuh, dan 2.164.566 kasus aktif.
2. India: 44.583.360 kasus positif, 528.611 kasus kematian, 44.013.999 kasus sembuh, dan 40.750 kasus aktif.
3. Prancis: 35.291.584 kasus positif, 155.045 kasus kematian, 34.508.061 kasus sembuh, dan 628.478 kasus aktif.
4. Brasil: 34.696.863 kasus positif, 685.978 kasus kematian, 33.838.636 kasus sembuh, dan 172.249 kasus aktif.
5. Jerman: 33.216.006 kasus positif, 149.808 kasus kematian, 32.284.200 kasus sembuh, dan 781.998 kasus aktif.
6. Korea Selatan: 24.740.635 kasus positif, 28.364 kasus kematian, 23.976.569 kasus sembuh, dan 735.702 kasus aktif.
7. Inggris: 23.621.952 kasus positif, 189.919 kasus kematian, 23.344.215 kasus sembuh, dan 87.818 kasus aktif.
8. Italia: 22.395.282 kasus positif, 177.024 kasus kematian, 21.758.885 kasus sembuh, dan 459.373 kasus aktif.
9. Jepang: 21.187.043 kasus positif, 44.551 kasus kematian, 20.380.089 kasus sembuh, dan 762.403 kasus aktif.
10. Rusia: 20.909.731 kasus positif, 387.054 kasus kematian, 19.921.826 kasus sembuh, dan 600.851 kasus aktif.
Tingkat Kekebalan Warga Jepang Terhadap COVID-19 Capai 90 Persen
Gelombang Omicron yang menghantam jepang baru-baru ini menjadikan tingkat kekebalan kelompok di negara itu mencapai 90 persen.
Dikutip Antara, hal itu berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dirilis pada Selasa kemarin, meski demikian penduduk Jepang kemungkinan akan mengalami penurunan kekebalan dalam waktu beberapa bulan ke depan.
Dalam penelitian yang dilakukan Tokyo Foundation of Policy Research itu disebutkan bahwa tingkat perlindungan "kekebalan kelompok" itu mencerminkan perlindungan parsial dari infeksi alami dan vaksinasi.
Jenis penelitian ini mengambil sampel dengan mengukur tingkat perlindungan di 12 prefektur paling padat penduduk di Jepang.
Menurut para peneliti, masyarakat Tokyo, Osaka dan prefektur Okinawa memiliki kekebalan kelompok paling besar akibat jumlah kasus penularan yang tinggi di area itu, khususnya selama gelombang ketujuh yang memuncak bulan lalu.
Sekitar 65 persen penduduk Jepang telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19 penguat (booster), jauh lebih tinggi daripada di Amerika Serikat yang jumlahnya baru mencapai sekitar 33 persen, menurut data pemerintah.
Pada pekan lalu, Jepang mulai mendistribusikan vaksin booster yang dirancang khusus untuk varian Omicron.
Negara Sakura itu mengharuskan interval lima bulan bagi dua suntikan penguat.
Para peneliti menyatakan, jarak waktu seperti itu mungkin terlalu lama bagi lansia dan kelompok rentan lain jika gelombang kedelapan terjadi pada akhir tahun sesuai proyeksi sebelumnya.
Update COVID-19 Indonesia & Data Omicron Hari Ini
Indonesia masih menempati urutan ke-19 di dunia dengan kasus Corona terbanyak, yakni total 6.427.764 kasus positif setelah adanya tambahan 1.915 kasus harian baru.
Berdasarkan laporan Satgas COVID-19 hingga Rabu sore kemarin (28/9/2022), angka kematian bertambah 19 kasus, sehingga membuat yang meninggal dunia menjadi 158.076 orang.
Sedangkan pasien sembuh mengalami penambahan 1.884 kasus, di mana kasus kesembuhan menjadi 6.250.503 orang, serta tersisa 19.185 kasus aktif dari seluruh wilayah di Indonesia.
Pada perkembangan kasus Omicron, GISAID mencatat, terdapat 22.858 kasus di Indonesia hingga hari ini (29/9/2022).
Editor: Iswara N Raditya