tirto.id - Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memperbaharui data kasus Corona COVID-19 periode 2-3 April 2020.
"Kasus terkonfirmasi positif bertambah 196, jadi 1.986. Kasus sembuh bertambah 22 jadi 134. Kasus meningggal bertambah 11 orang, total 181 orang," kata Yurianto di kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2020).
Terkait upaya penemuan kasus baru, Yurianto menyebut akan menambah fasilitas penguji. Saat ini, ada da 48 laboratorium yang beroperasi.
"Kita akan menambah lagi dan mengaktifkan alat diagnostik pemeriksaan TBC, secara teknologi bisa dikonversi untuk pemeriksaan COVID-19. Ini alatnya ada banyak, tapi masih proses penyesuaian teknologi," ungkapnya.
Saat ini, kata ada, lebih dari 300.000 APD yang disebarkan ke seluruh daerah yang digunakan tenaga medis untuk menangani Corona.
Rincian distribusi APD yakni DKI Jakarta menerima 85.000; Jabar 55.000; Jateng 20.000; Jatim 25.000; DIY 10.000; 12.500 Bali; Banten 10.000; di luar Jawa Bali lebih dari 5.000 untuk masing-masing provinsi.
"APD belum mencukupi karena kasus diprediksi terus bertambah, sehingga kami akan terus mencari," ujarnya.
Pemerintah RI Turut Berduka
Yurianto mengungkapkan bela sungkawa terhadap penambahan korban meninggal baik dari masyarakat maupun tenaga medis yang jadi ujung tombak perawatan pasien COVID-19.
"Kami atas nama pemerintah berduka. Di antara mereka ada guru-guru kita, senior-senior kita. Beliau meninggal dalam keadaan melaksanakan tugas. Ini keprihatinan mendalam. Mestinya jadi dorongan bagi kita untuk bertekad memutuskan rantai penyebaran penyakit ini," ungkapnya.
Kabar terakhir, tenaga medis yang meninggal adalah dokter Ratih Purwarini, direktur RS Duta Indah Jakarta Utara sekaligus anggota Ikatan Dokter Indonesia. Ia dikenal sebagai dokter perempuan pembela kaumnya.
IDI Berduka... pic.twitter.com/qzLD4cKSNq
— PB IDI (@PBIDI) March 31, 2020
- 16 Juta Orang Akan Mati Jika Herd Immunity Diterapkan di Indonesia
- Gugatan Warga ke Presiden Jokowi sebab Lamban Antisipasi COVID-19
- Mengapa Warga Tak Seharusnya Menolak Jenazah Pasien COVID-19?
- Jokowi Diminta Diskon Tarif Listrik 1.300 VA, Berapa Anggarannya?
- Mempertanyakan Efektivitas 'Disinfektan Water Cannon' ala Polisi
Editor: Abdul Aziz