Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Update Corona 4 Mei Bertambah 395: Positif 11.587, Sembuh 1.954

Kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 11.587 orang per 4 Mei 2020: 1.954 pasien dinyatakan sembuh dan 864 orang meninggal dunia.

Update Corona 4 Mei Bertambah 395: Positif 11.587, Sembuh 1.954
Tiga petugas medis mengenakan alat pelindung diri lengkap di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Pasien positif virus Corona atau COVID-19 bertambah 395 kasus sehingga total menjadi 11.587 orang per 4 Mei 2020. Juru Bicara Penganagan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan data terkonfirmasi ini melalui tes real time PCR yang masuk ke pemerintah pusat hingga Senin (4/5/2020) pukul 12.00 WIB.

“Total kasus terkonfirmasi positif 11.587,” kata Yuri saat memaparkan update data Corona atau COVID-19, di kantor BNPB, Jakarta, Senin, 4 Mei 2020.

Berdasarkan data tersebut, terdapat tambahan kasus sembuh sebanyak 78 pasien sehingga yang dinyatakan sembuh adalah 1.954 pasien. Sedangkan kasus meninggal bertambah 19 kasus, sehingga total menjadi 864 orang.

Dalam penanganan COVID-19 ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah arahan terbaru dalam rapat terbatas yang digelar melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 4 Mei 2020.

Arahan Presiden tersebut yaitu pertama terkait evaluasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah berlangsung di 4 provinsi dan 12 kabupaten/kota.

“Saya ingin memastikan bahwa ini betul-betul diterapkan secara ketat dan efektif dan saya melihat beberapa kabupaten dan kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk ke tahap kedua,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, “Ini perlu evaluasi, mana yang penerapannya terlalu over, terlalu kebablasan, dan mana yang masih kendur. Evaluasi ini penting sehingga kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan di kota/kabupaten maupun provinsi yang melakukan PSBB.”

Kedua, Jokowi meminta agar setiap daerah yang melakukan PSBB harus memiliki target-target yang terukur. Misalnya, berapa jumlah pengujian sampel dan tes PCR (polymerase chain reaction) yang telah dilakukan, apakah pelacakan yang agresif telah dikerjakan, serta berapa kontak yang telah ditelusuri setiap hari.

Ketiga, Jokowi meminta agar dilakukan monitor secara ketat terkait potensi penyebaran di beberapa klaster seperti klaster pekerja migran, klaster jemaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, hingga klaster industri. Menurutnya, pengawasan klaster harus dilakukan secara baik guna mengantisipasi munculnya gelombang kedua.

Keempat, yang berkaitan dengan program jaring pengaman sosial yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), paket sembako, bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT), hingga Dana Desa yang semuanya telah berjalan. Meski demikian, Jokowi ingin agar seluruh program tersebut bisa sampai di tangan keluarga penerima secepatnya pada pekan ini.

Presiden juga meminta Menteri Sosial Juliari P. Batubara, para gubernur, bupati, wali kota, camat, hingga kepala desa untuk turun langsung menyisir ke lapangan.

Di samping itu, Presiden juga meminta agar para kepala daerah bisa fleksibel dalam mencari solusi bagi warga miskin yang belum mendapatkan bansos.

“Yang terakhir, saya minta dibuat hotline untuk pengaduan sehingga apabila menemukan penyimpangan-penyimpangan, kita bisa ketahui secara cepat,” kata dia.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maya Saputri