tirto.id - Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional Universitas Indonesia (UI), Arie Afriansyah, mengatakan hingga saat ini belum membuat keputusan resmi terkait adanya kabar pembatalan disertasi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
"Saat ini saya hanya bisa konfirmasi bahwa UI belum membuat keputusan resmi atas Pak Bahlil," kata Arie Afriansyah ketika dikonfirmasi Antara mengenai sikap UI terkait disertasi Bahlil Lahadalia, Jumat (28/2/2025).
Arie belum bisa menjelaskan secara rinci terkait sikap UI atas kabar pembatalan tugas akhir atau disertasi Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya, Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) telah melakukan sidang etik kelanjutan dari pembekuan gelar doktor Bahlil Lahadalia. Keputusannya, Bahlil diharuskan untuk mengulang disertasinya yang bertajuk Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.
Disertasi Bahlil tersebut menyoroti tentang pentingnya reformulasi kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia untuk menciptakan keadilan dan keberlanjutan bagi masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah.
Namun, keputusan dan pelaksanaan rekomendasi sanksi tersebut ada di tangan rektor.
Bahlil tercatat sebagai mahasiswa doktor pada Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI mulai pada tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1.
Bahlil Lahadalia melakukan sidang promosi doktor yang digelar oleh Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI, akhir 2024 lalu.
Masyarakat dan sivitas akademika dibuat terheran-heran dengan masa perkuliahan Bahlil yang super singkat. Belakangan warganet menemukan ada banyak kejanggalan dari hasil disertasi Bahlil. Akibatnya, muncul dugaan praktik joki di balik disertasi milik Bahlil. JATAM juga melayangkan protes karena merasa Bahlil mencatut LSM itu secara sepihak sebagai sumber informasi dalam disertasi.
Editor: Bayu Septianto