tirto.id - Sejumlah universitas di Indonesia telah secara resmi membantah keikusertaannya dalam demonstrasi 4 November terkait dugaan penistaan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta atau Ahok. Kali ini, sikap itu datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dengan tegas menyatakan tidak terlibat dalam aksi tersebut. “UGM tidak memberi dukungan maupun terlibat pada aksi tersebut,” papar Kepala Bidang Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani.
Iva menambahkan adanya logo UGM dalam poster yang beredar di media sosial terkait aksi 4 November tersebut tanpa sepengetahuan pimpinan universitas. “Logo UGM ada disana. Itu tanpa sepengetahuan maupun izin dari pimpinan universitas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya, Kamis (3/11/2016). Karena itu, Iva Ariani mengatakan bahwa penggunaan logo UGM dalam poster aksi 4 November ilegal.
Sebagaimana diketahui melalui media sosial, logo UGM telah dicatut oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dalam rencana aksi 4 November di Jakarta. Dalam poster “Aksi Penjarakan Ahok” yang digalang oleh Koordinator Nasional Alumni Dakwah Kampus itu logo UGM dimasukkan tanpa izin.
Selain UGM, Universita Indonesia (UI) sebelumnya menyatakan sikap serupa. Jajaran Pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Periode 2016-2019 membantah telah mengeluarkan penyataan akan mengikuti aksi damai tanggal 4 November 2016.
"ILUNI UI tidak berpartisipasi turun ke jalan dalam aksi damai Jumat 4 November 2016 besok," kata pengurus ILUNI UI yang diwakili Sekretaris Jenderal ILUNI UI periode 2016 -2019 Andre Rahadian, pada Selasa (1/11/2016) kepada Antara.
Andre menyampaikan hal tersebut menjawab pertanyaan pers sekaligus pertanyaan dari berbagai kalangan masyarakat berkaitan dengan adanya pihak pihak tertentu yang mengatasnamakan ILUNI UI yang akan ikut dan turun ke jalan pada aksi 4 November di Jakarta.
Ia meminta semua alumni UI dan elemen masyarakat untuk berhati-hati terhadap pihak-pihak tertentu yang menggunakan logo dan nama ILUNI UI yang akan ambil bagian dalam aksi pada Jumat 4 November 2016 tersebut.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari