Menuju konten utama

Tunjangan Guru Jadi Bagian 25 Program Prioritas Kemendikdasmen

Kemendikdasmen merancang 25 program prioritas yang akan dijalankan pada 2025. Kesejahteraan guru salah satu hal yang menjadi fokus utama.

Tunjangan Guru Jadi Bagian 25 Program Prioritas Kemendikdasmen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, di Kantor Kemendikdasmen, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (31/12/2024). tirto.id/Rahma

tirto.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menetapkan 25 program prioritas yang akan dilakukan pada tahun 2025. Salah satu program prioritas itu adalah tunjangan untuk guru, baik ASN maupun Non-ASN di seluruh Indonesia.

“Pemberian tunjangan guru ASN Daerah yang meliputi tunjangan profesi guru untuk 1.522.727 guru, dana tambahan penghasilan guru untuk 332.170 guru, tunjangan khusus guru untuk 62.536 guru. Berikutnya, pemberian tunjangan guru Non-ASN yang meliputi tunjangan profesi guru untuk 392.802 guru, insentif guru untuk 57.000 guru, tunjangan khusus guru untuk 28.892 guru,” papar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam acara Taklimat Media Akhir Tahun 2024, di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024).

Selain itu, Mu'ti juga memaparkan bahwa pihaknya juga memprioritaskan program penguatan pendidikan karakter, pemerataan akses pendidikan melalui wajib belajar 13 tahun, dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Program prioritas lainnya yakni bantuan pendidikan bagi 18,59 juta siswa melalui Program Indonesia Pintar.

“Dengan total anggaran Kemendikdasmen pada tahun 2025 sebesar Rp33,5 triliun, sejumlah program prioritas akan dilaksanakan, termasuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi melalui magang dan sertifikasi kompetensi bagi siswa SMK, serta penguatan literasi dan kebahasaan melalui distribusi buku bacaan bermutu, dan pembinaan komunitas sastra,” ujar Mu’ti.

Lebih lanjut, Mu’ti juga telah menyiapkan pelatihan meliputi bimbingan konseling kepada para guru yang akan mengambil sertifikat profesi. Menurutnya, pelatihan bimbingan konseling ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi angka kekerasan di lingkungan sekolah.

"Ini kami sudah mulai melakukan pelatihan bimbingan konseling untuk para guru. Jadi mulai November 2024, pelatihan guru PPG itu kami tambah dengan muatan bimbingan konseling dan pendidikan nilai,” ujarnya. Dia juga memprioritaskan implementasi kurikulum nasional di seluruh jenjang, dari PAUD sampai sekolah menengah, dan merata di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Mu'ti juga menyebut soal capaian pihaknya pada tahun 2024. Dia menjelaskan bahwa Kemendikdasmen di bawah pimpinannya telah melakukan banyak kajian dan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan. “Berbagai kajian kebijakan yang telah diselesaikan antara lain adalah ujian nasional dan asesmen nasional, kurikulum, Guru Penggerak, zonasi PPDB, coding dan AI, redistribusi guru ASN PPPK, SMK Masa Depan, pembelajaran mendalam (deep learning),” jelas Mu’ti.

Dia menjamin bahwa seluruh program prioritas ini telah memiliki anggarannya masing-masing. Pada 2025, Kemendikdasmen memperoleh anggaran sebesar Rp33,5 triliun atau 4,63 persen dari seluruh Anggaran Pendidikan APBN 2025 sebesar Rp724,2 triliun.

"Program 2025 nanti sudah ada anggarannya dari APBN. (Tapi) itu masih membuka kemungkinan ada perubahan-perubahan seiring waktu," ujar Mu'ti.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Rina Nurjanah