tirto.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta uang senilai 25 miliar dolar AS untuk membangun tembok perbatasan antara Amerika-Meksiko dan memberikan kewarganegaraan untuk imigran ilegal yang dibawa ke negaranya sejak masih anak-anak.
Trump melakukan pratinjau terhadap rancangan Undang-Undang tentang Imigrasi yang akan diajukannya pada pekan depan.
Ia yakin kedua anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat di Kongres AS akan mencapai kesepakatan terkait dengan Undang-Undang itu. Sebelumnya, kedua anggota parlemen akan mengajukan banding kepada kelompok garis keras yang menginginkan peraturan ketat untuk imigran dan mencegah sekitar 700 ribu "Pemimpi" dideportasi.
Trump juga meminta kepada mereka untuk tidak khawatir. "Katakan kepada mereka untuk tidak khawatir, oke? Kita akan menyelesaikan masalah ini. Ini tergantung pada Demokrat, tapi mereka (para Pemimpi) tidak perlu khawatir," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
Dalam kampanyenya untuk pencalonan presiden pada 2016 lalu, Trump sempat berjanji akan mengatur ketat regulasi imigrasi. Dia juga mengaku telah mengakhiri program Tindak Tangguhan Kedatangan Anak (DACA) yang digagas oleh Presiden AS sebelumnya, Barack Obama dari Partai Demokrat.
Saat ini, program tersebut telah melindungi sekitar 700 ribu orang, kebanyakan dari mereka adalah orang dewasa muda Hispanik, dan mereka yang dideportasi dan memberi mereka ijin kerja.
Menanggapi hal itu, salah satu anggota parlemen utama dalam perundingan imigrasi, Senator Partai Republik Lindsey Graham mengatakan langkah Presiden Trump itu memberi isyarat terobosan besar.
"Dukungan Presiden Trump untuk jalur menuju kewarganegaraan akan membantu kita mendapatkan langkah-langkah keamanan perbatasan yang kuat saat kita berupaya memodernisasi sistem imigrasi yang buruk," kata Graham.
"Dengan pernyataan kuat Presiden Trump ini, saya tidak pernah merasa sebaik ini tentang peluang menemukan solusi untuk imigrasi," ungkapnya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto