tirto.id - Persiapan Asian Games 2018 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali disoroti. Kali ini, halte Transjakarta di Jalan Sudirman yang dipermasalahkan, karena terdapat area rumput yang menghalangi halte dengan jalan.
"Waktu yang terbatas dan kejar tayang membuat koordinasi di lapangan jadi kurang optimal dan serba terburu-buru, hasilnya pasti tidak bisa sempurna," kata pengamat tata kota Nirwono Joga, Rabu (25/07/2018).
Ia menjelaskan, mantan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya telah menyusun desain trotoar kawasan Sudirman-Thamrin. Rencananya konstruksi akan dilakukan Desember 2017 lalu. Namun, Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan kemudian merevisi desain tersebut.
Akhirnya, desain baru rampung pada awal Maret 2017, dan konstruksi dikerjakan beberapa waktu setelahnya. Padahal proses konstruksi untuk Asian Games harus selesai 31 Agustus 2018.
Dalam rancangan terbaru itu, Anies menambahkan area untuk PKL dan pengendara motor. Desain ini pun menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
"Desain dan penerapan di lapangan sebenarnya masih bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan, jika waktunya cukup, soal halte ini masih bisa diselesaikan sebelum terbangun," kata Joga.
Mengingat waktu yang sudah sempit, menurut Joga Pemprov DKI Jakarta harus terus mengejar tenggat 31 Agustus 2018. Selain itu, Pemprov DKI juga harus tetap menyelesaikan konstruksi trotoar setelah perhelatan Asian Games 2018 usai.
"Masih banyak PR perapian penataan trotoar yang harus dilakukan pasca Asian Games," katanya.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Yandri Daniel Damaledo